Pada saat sedang mengendarai sepeda motor kita melihat lampu
lalu lintas di persimpangan. Ketika lampu yang menyala warnanya merah, kitapun
otomatis berhenti. Eh, eh, jangan diikuti orang yang melanggar lalu lintas ya,
karena itu berbahaya. Tapi pernahkah kita kepikiran kenapa lampu lalu lintas
warnanya musti merah kuning dan hijau? Kenapa nggak warna lain saja yang lebih
keren?
Seperti yang ditayangkan oleh kanal Kokbisa, lampu lalu
lintas mempunyai sejarah tersendiri. Awalnya lampu lalu lintas digunakan untuk
mengatur lalu lintas kereta api di Inggris sekitar tahun 1830. Lampu yang
digunakan pun awalnya berwarna merah, hijau dan putih. Merah sebagai tanda
berhenti, hijau sebagai tanda hati-hati dan putih sebagai tanda boleh berjalan.
Sebab pemilihan warnanya pun juga ada, merah dipilih karena sudah sering
digunakan sebagai tanda bahaya, hijau dipilih karena warnanya yang menenangkan,
sedangkan putih dipilih karena berbeda saja dari merah dan hijau.
Masalah muncul ketika masinis kereta api kesulitan melihat
warna putih dari kejauhan pada siang hari. Warna putih tidak begitu terlihat
sehingga mengakibatkan kecelakaan kereta api. Kemudian, lampu lalu lintas
kereta api pun diubah dengan merah, hijau dan kuning. Maknanya pun menjadi
sedikit berubah. Merah tetap menandakan untuk berhenti, sedangkan hijau berarti
jalan dan kuning untuk berhati-hati. Sejak itu, kecelakaan kereta api pun
menjadi berkurang.
Gambar: research study club.com
Kemudian, lalu lintas kota bagi pengguna kereta kuda dan
pejalan kaki pun mulai mengadopsi lampu sebagai penanda untuk keselamatan
pengguna jalan. Awalnya, lampu lalu lintas hanya menggunakan dua warna, merah
dan hijau untuk menandakan berhenti dan jalan. Kemudian, kota Detroit di
Amerika Serikat menjadi kota pertama yang menggunakan lampu lalu lintas dengan
kombinasi warna hijau, kuning dan merah, seperti yang sudah digunakan hingga
saat ini.
Begitulah sejarahnya dan sebabnya kenapa lampu lalu lintas
kita punya tiga warna dan nggak berubah-ubah sampai sekarang. Kalau pakai warna
lain atau warna-warni nanti dikira sedang ada karnaval di jalanan. Semoga
dengan tulisan ini kita makin mengerti mengapa kita harus patuh kepada lampu
lalu lintas. Dan semoga kita patuhnya memang dari hati, bukan karena ada polisi
yang lagi berjaga. Terima kasih telah membaca.
0 comments:
Post a Comment