Sewaktu pergi ke tempat yang sebelumnya belum pernah
didatangi, kebanyakan dari kita pasti merasa kalau perjalanan pulangnya terasa
lebih cepat saat kita pergi. Padahal jarak yang kita tempuh dan kecepatan mobil
yang kita kendarai relatif sama. Mengapa demikian?
Menurut tayangan di kanal Kokbisa, hal ini disebut dengan
Return Trip Effect, dimana kita merasakan perjalanan pulang itu terasa cepat.
Saat kita pergi ke suatu tempat, kita merasa lama sekali sampai ke tempat
tujuan. Bahkan ada yang protes dengan yang menyetir mobil. Namun, saat kita
pulang, rasanya tau-tau sudah sampai saja.
Sebenarnya efek ini hanya aktivitas otak kita saja. Saat
pergi, kita yang belum pernah atau jarang melewati tempat yang dituju, cenderung
mencoba mengingat rute yang sedang dilalui. Otak kita fokus dengan jalan,
tikungan, penanda-penanda jalan dan objek-objek lain yang membuat kita dapat
mengingat rute perjalanan. Karena aktivitas otak kita itu, persepsi kita
terhadap waktu pun akan terasa semakin lama. Padahal, kecepatan waktu selalu
sama. Hal ini bisa diasosiasikan dengan siswa yang mengantuk di kelas karena
guru sedang menjelaskan pelajaran yang membingungkan. Waktu akan terasa lama
karena otak siswa tersebut fokus dengan pelajaran yang membuatnya bingung.
Credit photo: newsela.com
Sebaliknya, saat pulang, otak kita sudah familiar dengan
objek-objek pada rute jalan karena kita sudah mengingatnya saat perjalanan
pergi. Otak kita pun tidak perlu terlalu fokus lagi seperti saat kita dalam
perjalanan pergi. Hal ini membuat persepsi kita terhadap waktupun menjadi lebih
cepat. Hasil penelitian di Selandia Baru pun mengatakan bahwa return trip
effect ini sering terjadi jika kita pergi ke tempat-tempat yang baru. Oleh
karena itu, kalau ke tempat yang sudah familiar, yang sudah lebih dari 5 hingga
10 kali didatangi, kita akan merasa waktu pergi dan pulang itu sama saja.
Selain itu, ada pendapat lain juga yang mengatakan bahwa
saat pergi ke suatu tempat, kita mempunyai ekspektasi atau target waktu tiba di
tempat tujuan. Misalnya kita pergi dari rumah ke suatu tempat yang biasa
ditempuh dalam waktu 3 jam. Akan tetapi, saat di perjalanan pergi kita
mengalami kemacetan dan lain hal sebagainya yang menghambat perjalanan kita.
Hal itu bisa juga membuat kita merasa perjalanan pergi terasa lama. Sebaliknya,
saat pulang, kita tidak lagi terbebani dengan ekspektasi tersebut dan waktu pun
terasa lebih cepat walaupun perjalanan pulang dan pergi sama-sama dijebak
kemacetan.
Nah, agar perjalanan pergi kita terasa biasa saja, ada
baiknya jika kita menikmati saja perjalanan tersebut. Walaupun ada target waktu
yang kita tentukan untuk tiba, lebih baik kita pergi di waktu yang lebih awal.
Sekian dan terima kasih.
0 comments:
Post a Comment