Thursday, February 16, 2017

Kenapa Pulang Lebih Cepat Daripada Pergi?

Sewaktu pergi ke tempat yang sebelumnya belum pernah didatangi, kebanyakan dari kita pasti merasa kalau perjalanan pulangnya terasa lebih cepat saat kita pergi. Padahal jarak yang kita tempuh dan kecepatan mobil yang kita kendarai relatif sama. Mengapa demikian?

Menurut tayangan di kanal Kokbisa, hal ini disebut dengan Return Trip Effect, dimana kita merasakan perjalanan pulang itu terasa cepat. Saat kita pergi ke suatu tempat, kita merasa lama sekali sampai ke tempat tujuan. Bahkan ada yang protes dengan yang menyetir mobil. Namun, saat kita pulang, rasanya tau-tau sudah sampai saja.

Sebenarnya efek ini hanya aktivitas otak kita saja. Saat pergi, kita yang belum pernah atau jarang melewati tempat yang dituju, cenderung mencoba mengingat rute yang sedang dilalui. Otak kita fokus dengan jalan, tikungan, penanda-penanda jalan dan objek-objek lain yang membuat kita dapat mengingat rute perjalanan. Karena aktivitas otak kita itu, persepsi kita terhadap waktu pun akan terasa semakin lama. Padahal, kecepatan waktu selalu sama. Hal ini bisa diasosiasikan dengan siswa yang mengantuk di kelas karena guru sedang menjelaskan pelajaran yang membingungkan. Waktu akan terasa lama karena otak siswa tersebut fokus dengan pelajaran yang membuatnya bingung.

Credit photo: newsela.com

Sebaliknya, saat pulang, otak kita sudah familiar dengan objek-objek pada rute jalan karena kita sudah mengingatnya saat perjalanan pergi. Otak kita pun tidak perlu terlalu fokus lagi seperti saat kita dalam perjalanan pergi. Hal ini membuat persepsi kita terhadap waktupun menjadi lebih cepat. Hasil penelitian di Selandia Baru pun mengatakan bahwa return trip effect ini sering terjadi jika kita pergi ke tempat-tempat yang baru. Oleh karena itu, kalau ke tempat yang sudah familiar, yang sudah lebih dari 5 hingga 10 kali didatangi, kita akan merasa waktu pergi dan pulang itu sama saja.

Selain itu, ada pendapat lain juga yang mengatakan bahwa saat pergi ke suatu tempat, kita mempunyai ekspektasi atau target waktu tiba di tempat tujuan. Misalnya kita pergi dari rumah ke suatu tempat yang biasa ditempuh dalam waktu 3 jam. Akan tetapi, saat di perjalanan pergi kita mengalami kemacetan dan lain hal sebagainya yang menghambat perjalanan kita. Hal itu bisa juga membuat kita merasa perjalanan pergi terasa lama. Sebaliknya, saat pulang, kita tidak lagi terbebani dengan ekspektasi tersebut dan waktu pun terasa lebih cepat walaupun perjalanan pulang dan pergi sama-sama dijebak kemacetan.


Nah, agar perjalanan pergi kita terasa biasa saja, ada baiknya jika kita menikmati saja perjalanan tersebut. Walaupun ada target waktu yang kita tentukan untuk tiba, lebih baik kita pergi di waktu yang lebih awal. Sekian dan terima kasih.

0 comments: