Thursday, February 16, 2017

Bagaimana Bahasa Terbentuk?

Kabarnya, ada lebih dari 7000 bahasa di dunia. Bahasa yang paling banyak digunakan di dunia ini adalah bahasa Mandarin dengan pengguna lebih dari 1 miliar orang, yang kemudian disusul dengan bahasa Spanyol dan Inggris, dan bahasa-bahasa lainnya.

Seperti yang kita tahu, penyebutan suatu benda dalam bahasa kita, Bahasa Indonesia, dengan bahasa lainnya bisa beragam. Bahkan tidak terdengar sama dengan bahasa tertentu. Misalnya saja buah jeruk, kita menyebutnya sebagai buah jeruk. Tapi, orang Inggris akan menyebutnya sebagai orange, padahal bendanya sama. Itu masih antara bahasa kita dan bahasa internasional, belum bahasa lainnya, bahkan bahasa daerah yang dimiliki negeri kita sendiri. Yang jadi pertanyaan adalah kenapa bisa demikian? Kenapa kita menyebut sebuah benda sesuai dengan namanya dalam bahasa kita masing-masing? Dan bagaimana pula asal muasalnya bisa seperti itu?

Credit photo: sejarah.id

Menurut Noam Chomsky, bahasa muncul sekitar 60 ribu hingga 100 ribu tahun yang lalu di Afrika. Dulunya kita hanya bisa berkomunikasi dengan suara huhu haha hua hua saja yang didukung dengan isyarat dari anggota badan kita. Akan tetapi, ternyata otak manusia memang diciptakan untuk bisa lebih berkembang dan memikirkan hal yang lebih kompleks di alam semesta ini. Kemudian, manusia mulai menamai benda, yang bisa jadi berasal dari suara yang dihasilkan benda tersebut maupun yang asal sebut namun kemudian disetujui oleh kelompok manusia lainnya. Misalnya kucing yang bersuara miaw-miaw disebut sebagai miaw oleh manusia pada zaman itu.

Kemudian, otak manusia pada zaman itu terus berevolusi dan mulai bisa menamai benda dengan dua kata atau lebih. Misalnya benda itu adalah pohon, sementara pohon itu jenisnya banyak. Sehingga manusia yang makin pintar pada zaman itu menamai dan membedakan jenis pohon dengan menambahkan satu kata baru dibelakangnya menjadi pohon kelapa atau pohon jambu.

Seperti yang ditayangkan oleh Kokbisa channel, bahasa diduga terbentuk di sebuah kerajaan di tanah Mesir. Pada saat itu, Psammeticus dari Phyrgian mengutus dua bayi untuk dimasukkan ke dalam dua kandang yang berbeda. Kejam sekali memang eksperimen itu. Lalu, dua tahun kemudian, kedua bayi tersebut bisa menyebutkan kata bekos yang berarti roti. Karena kedua bayi tersebut bisa menyebutkan satu kata tanpa diajari, para peneliti meyakini bahwa bahasa Phyrgian tersebut menjadi cikal bakal semua bahasa di dunia.

Lalu, kenapa bahasa begitu beragam? Alasannya adalah wilayah yang diduduki sekelompok manusia pada masa dulu terisolasi dengan wilayah kelompok manusia yang lainnya. Hal itu membuat pembentukan kosakata dalam suatu bahasa menjadi berbeda-beda, bahkan hingga pengucapan, tata bahasa dan komponen bahasa lainnya. Oleh karena itu, bahasa yang beragam pun terbentuk, menyesuaikan kondisi alam, makanan, dan lain-lainnya di wilayah tersebut. Inilah mengapa Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah. Karena nenek moyang kita hidup terpisah, belum lagi negeri kepulauan kita yang diisolasi dengan lautan membuat bahasapun menjadi sangat beragam.

Sekarang, sedikit banyaknya kita mengetahui bagaimana bahasa bisa terbentuk dan mengapa bahasa di dunia sangat bervariasi. Semoga ini dapat menambah pengetahuan kita tentang bahasa, yang jelas ini sangat penting. Apalagi era globalisasi sekarang menuntut kita untuk bisa mengerti bahasa lain untuk keperluan tertentu. Beritahukan kepada temanmu tentang hal ini dan ajak mereka untuk belajar bahasa Inggris atau Mandarin yang sedang diperlukan dimana-mana, dan  juga terima kasih.


0 comments: