Barangkali diantara kita pernah merasakannya, ketika sedang
tidur dan hampir terlelap kita tiba-tiba terbangun dan merasa seperti jatuh.
Padahal, kasur kita tidak jatuh atau kasur kita memang di lantai sebelum kita
tertidur. Mengapa hal ini terjadi?
Sebenarnya hal tersebut normal-normal saja, dan bukanlah
suatu penyakit. Fenomena terasa jatuh saat tidur ini dalam sains disebut dengan
hypnic jerk. Menurut tayangan Kokbisa channel, satu teori mengatakan bahwa hypnic
jerk terjadi karena otak kita sedang diperebutkan oleh dua sistem syaraf.
Normalnya, bangunnya manusia dari tidur diatur oleh satu sistem syaraf saja
yaitu reticuler activating system. Sementara, sistem syaraf yang mengatur rasa
kantuk kita disebut dengan ventrolateral preoptic nucleus.
credit photo: nosleeplessnights.com
Biasanya, ketika kita merasa ngantuk dan tertidur, sistem
syaraf pengatur rasa kantuk kita aktif. Sementara itu, sistem syaraf yang
mengatur bangun kita nonaktif. Hypnic jerk terjadi ketika kedua syaraf ini
aktif di waktu yang bersamaan atau reticuler activating system kita masih aktif
saat kita mau tidur. Karena kedua sistem syaraf ini tarik menarik memperebutkan
otak, kita menjadi terbangun dan merasa seperti jatuh dari tempat tidur dan
membuat kita jantungan.
Teori lainnya menyebutkan bahwa fenomena ini terjadi karena
bawaan kita yang dulunya manusia zaman purba. Dulunya beberapa kelompok manusia
ada yang tidurnya diatas pohon. Jadi, ketika akan terasa mau jatuh, otak
manusia itu memperingatkan kita dengan bawaan terasa mau jatuh dari pohon agar
manusia zaman itu terbangun dan mengatur kembali posisi tidurnya. Kemudian,
fenomena tersebut terbawa hingga ke zaman manusia modern seperti kita saat ini.
Perasaan terjatuh saat sedang tidur memang membuat kita
jantungan. Semoga dengan ini pengetahuan kita menjadi bertambah. Terserah mau
percaya teori yang mana, tapi yang jelas fenomena ini nggak jarang juga kita
alami. Jadi sekian dulu dan terima kasih.
0 comments:
Post a Comment