Bagi kita yang pernah pergi kemping dengan kawan-kawan kita,
mungkin kita pernah merasa terganggu karena kawan kita mendengkur saat tidur.
Atau kita tak pernah terganggu sama sekali karena justru kita sendirilah yang
mendengkur. Lalu, bagaimana sebenarnya dengkuran itu bisa terjadi?
Gambar: soundsleephealth.com
Pada saat tidur, tubuh kita akan menjadi rileks. Tidak hanya
tubuh anggota badan saja, organ di dalam tubuh kita pun ikut menjadi rileks.
Sementara, saat kita tertidur, kita masih bernapas. Nah, udara yang tidak bisa
keluar masuk dengan lancar seperti saat kita terjaga inilah yang menyebabkan
suara dengkuran itu terdengar. Organ bagian atas pernapasan kita yang bernama
soft palate dan uvula menjadi rileks saat kita tertidur, bahkan hampir menutup
jalannya udara dari hidung ke paru-paru.
Jadi, maksudnya, ruang di tenggorokan
kita yang selalu dialiri udara saat kita bernapas menjadi semakin sempit. Lalu,
karena kita tetap bernapas saat tidur, udara yang keluar masuk melalui hidung
kita menggetarkan soft palate dan uvula tadi. Akibatnya, terdengarlah bunyi
mendengkur.
Mendengkur sebenarnya tidak berbahaya sampai membuat kita
keselek atau membuat kita berhenti bernapas. Tapi, karena bunyinya yang
mengganggu, apalagi bagi kita yang pendengarannya masih peka saat kita tidur,
mendengkur bisa ditanggulangi dengan mengatur posisi tidur kita. Sehingga kita
dapat membuat saluran pernapasan kita menjadi tidak terlalu sempit. Buat kamu
yang sudah membaca ini, terima kasih dan buat kamu yang sudah mengantuk,
selamat tidur dan usahakan untuk tidak mendengkur.
0 comments:
Post a Comment