Bagi kita yang suka bernyanyi mungkin kita pernah merekam
suara kita dengan alat perekam suara. Kemudian, untuk mendengarkan hasilnya,
kita mendengarkan kembali hasil rekaman suara kita. Saat kita mendengar hasil
yang kita dapat dari alat perekam kita, suara kita terdengar berbeda dari yang
kita dengar sendiri saat kita berbicara. Mungkin terdengar lebih cempreng,
melengking atau fals dan kita menjadi tidak menyukai suara kita sendiri. Bahkan
menganggap alat perekam suara kita sudah rusak. Tapi bagaimana dengan yang
didengar orang lain? Apakah sama seperti yang didengar alat perekam suara?
credit photo: shutterstock.com
Kalau kita mencoba alat perekam suara berkualitas
terbaikpun, jika kita masih mendengar suara kita sama dengan perekam suara yang
kita bilang rusak, maka memang seperti itulah suara kita yang terdengar di
telinga orang lain. Ketika kita sedang berbicara dengan orang lain, suara kita
merambat sebagai gelombang suara yang ditangkap oleh telinga orang. Akan
tetapi, perjalanannya tidak sesimpel itu.
Agar suara kita dikenali oleh si kawan, suara kita merambat
dan diterima daun telinga kawan kita, dan diterjemahkan oleh gendang telinga
sebagai getaran. Kemudian, getaran yang diterjemah koklea dikirim menuju otak
oleh sistem syaraf pendengaran dan akhirnya kawan kita dapat mengenali suara
kita. Akan tetapi, pada waktu kita berbicara pada si kawan, hal yang berbeda
terjadi. Ternyata, tidak hanya gelombang suara kita yang ada di udara saja yang
ditangkap oleh otak kita, tetapi getaran dari pita suara kitapun merambat
melalui tulang-tulang tengkorak kita, sehingga menjadikan frekuensi getaran
menjadi lebih rendah terdengar di telinga kita. Akibatnya, otak kita
menerjemahkan suara yang kita hasilkan sendiri menjadi lebih merdu dari yang
kita dengar lewat alat perekam suara.
Jadi intinya, ketika kita berbicara kepada kawan kita, si
kawan hanya mendengar dari satu sumber suara saja, kita. Sedangkan kita
mendengar sumber suara dari suara kita sendiri yang ada di udara dan getaran
dalam diri kita sendiri yang dihasilkan saat kita berbicara.
Bisa jadi kita yang selama ini ngaku-ngaku suaranya paling
merdu itu hanya kita saja yang kegeeran berasa bak diva terkenal. Padahal pas
direkam dengan voice recorder, suaranya terdengar cempreng di telinga orang.
Akan tetapi, secempreng apapun suara kita, itulah suara yang dikenali kawan
kita sebagai suara kita. Jadi jangan berkecil hati, karena mereka sudah
familiar dengan suara kita telah menerima suara kita apa adanya. Jadi bagi kamu
yang masih ingin menjadi penyanyi dan ikutan les olah vokal, ya ikutan saja,
mana tahu suaramu makin merdu. Atau malah makin cempreng. Sekian dan terima
kasih.
0 comments:
Post a Comment