Suatu hari, empat sekawan yang memiliki golongan darah
berbeda berencana berlibur ke pantai. Di hari yang sudah ditentukan, si kawan
bergolongan darah A sudah menyiapkan segala perlengkapan untuk bepergian.
Sementara itu, si kawan bergolongan darah O mau ikut pergi tapi tanpa persiapan
yang matang. Lain lagi halnya dengan si kawan bergolongan darah B yang berkata
tidak ingat kalau ada janji bepergian hari itu. Si kawan bergolongan darah AB
malah dengan cueknya membatalkan di hari H. Apakah kita percaya dengan jabaran
sifat kawan kita yang bergolongan darah sama dengan si empat sekawan?
Sumber foto: gogoanime.tv
Contoh diatas merupakan contoh penggolongan sifat
berdasarkan golongan darah yang sedang ngetrend saat ini. Tapi, sama halnya
seperti horoskop ramalan bintang, penggolongan sifat berdasarkan golongan darah
hanyalah sebuah ilmu yang sekiranya sederajat dengan ramalan bintang. Jika kita
yang bergolongan darah A dan merasa hidup kita teratur, kita akan merasakan
bahwa yang dikatakan dalam buku Simple
Thinking Of Blood Type karya Park Dong Sun adalah sebuah kebenaran. Sekali
lagi, itu hanyalah efek barnum, atau sesuatu yang kita anggap benar karena
langsung ditujukan khusus kepada kita. Tapi bagaimana jika kalau memang ada nyata
teman kita yang bergolongan darah sama sesuai dengan penggolongan sifatnya?
Menurut tayangan di Kokbisa, hal tersebut bisa dijelaskan
dengan confirmation bias. Maksudnya, kita sebagai manusia suka mencari tahu
tentang info-info yang ada kemudian mengkaitkannya dengan keyakinan atau
ekspektasi kita. Pada akhirnya, kita menjadi percaya kalau orang bergolongan
darah A sifatnya sangat teratur dan patuh pada peraturan. Padahal kita nggak
tahu kalau ternyata maling yang nyolong ayam tetangga kemarin malam bergolongan
darah A.
Hingga saat inipun, hubungan antara golongan darah dengan
sifat seseorang belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Memang sudah ada peneliti
yang mencoba, akan tetapi hasilnya dianggap kurang valid dan mengandung unsur
politis seperti yang sudah dilakukan seorang psikolog asal Jepang, Takeji
Furukawa pada tahun 1920-an. Pada saat itu, pemerintah Jepang sedang melakukan
perluasan wilayah jajahan ke negara-negara di Asia Timur. Akan tetapi, tentara
Jepang menghadapi masalah dengan warga Taiwan yang melawan. Jadi, Profesor
Furukawa ingin tahu bagaimana penggolongan sifat orang Taiwan berdasarkan
golongan darahnya.
Beberapa tahun kemudian, sebuah buku berjudul Ketsuekigata Ningen-gaku atau Blood Type Humanics karya seorang
jurnalis bernama Masahiko Nomi terbit. Buku ini dianggap kurang valid, namun
Masahiko menyajikan data statistik yang meyakinkan sehingga buku itu laris dan
penggolongan sifat berdasarkan golongan darah semakin populer di Asia Timur.
Bahkan banyak biro jodoh disana yang berpatokan dengan ketsuekigata.
Seperti halnya ramalan bintang, mengetahui sifat seseorang,
apalagi gebetan incaran, melalui penggolongan sifat berdasarkan golongan darah
memang menarik. Tapi akan lebih baik tanya langsung dan ngobrol langsung saja
daripada repot-repot lihat horoskop segala versi. Karena versi sifat si gebetan
yang validnya pasti dari dianya sendiri. Terima kasih telah membaca tulisan
ini, semoga bermanfaat dan cepat dapat gebetan bagi yang masih jomblo.
0 comments:
Post a Comment