Tuesday, February 14, 2017

Kenapa Kita Capek Padahal Sudah Tidur?

Diantara kita pasti sering merasa capek padahal kita sudah tidur. Misalnya saja saat kita sedang pulang kampung dari kota perantauan kita naik mobil, bus telolet atau naik pesawat. Sebagian dari kita pasti suka menikmati perjalanan pulang dan sebagian lagi lebih suka istirahat alias tidur di kendaraan yang kita tumpangi. Akan tetapi, saat kita terbangun, kita masih merasa capek, bahkan seperti kita nggak tidur sama sekali selama di perjalanan. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Credit picture: 123rf.com

Sebelum kita bahas masalah diatas, ada baiknya kita membahas soal ritme dan tahapan tidur terlebih dahulu. Menurut tayangan Kokbisa channel, tidur kita memiliki ritme seperti halnya bernapas dan detak jantung kita. Ritme tidur kita atau bahasa kerennya, ultradian sleep cycle, bisa diteliti dengan alat canggih yang dapat membaca gelombang otak manusia. Alat seperti itu tentunya ada di laboraturium saintis, dan mungkin di rumah sakit yang memiliki alat kesehatan yang canggih.
Kemudian, saat kita tertidur dengan alat canggih itu, gelombang otak kita akan terbaca dan akan terlihat ritme yang berulang-ulang. Dalam tiap ritme itu, ada juga tahapan-tahapan tidur yang bisa dibagi menjadi beberapa tahap.

Credit picture: s-cool.co.uk

Tahap pertama, adalah tahap awal tidur atau tahap tidur ayam yang cuma merem melek sebentar. Contoh dari tahapan tidur pertama ini adalah teman kita yang sedang tertidur di kelas atau pejabat yang lagi tertidur saat meeting. Pada tahap ini, aktivitas otot kita melambat,dan begitu juga gerakan bola mata kita.

Kemudian, tahap kedua adalah tahap dimana detak jantung kita melambat daripada saat kita sedang bangun. Selain itu, suhu tubuh kita akan menurun, bola mata akan berhenti bergerak dan kita mulai sulit dibangunkan karena di tahap ini kita akan tertidur lelap.

Lalu, setelah dari tahap kedua, kita akan tertidur pada tahap ketiga, yaitu tidur kita yang benar-benar lelap. Gelombang otak kita menjadi sangat lambat dan badan kita dalam keadaan rileks.

Yang terakhir, tahap REM atau rapid eye movement, dimana tekanan darah kita meningkat, bola mata bergerak sangat cepat dan napas kita menjadi pendek. Gelombang otak kita pun sama aktifnya seperti saat kita terbangun. Tahap ini terasa sangat bertolak belakang dengan tahap ketiga dimana gelombang otak kita lambat dan bola mata pun nyaris tidak bergerak. Hal ini dikarenakan kita sedang aktif bermimpi.

Nah, kembali ke pertanyaan tadi, kenapa kita capek padahal sudah tidur?

Jawabannya adalah di tahap mana kita sedang tertidur. Kalau kita sedang tertidur, lalu naik ke tahap pertama, kemudian naik ke tahap kedua, lalu karena terganggu sesuatu kita terbangun, maka kita akan tetap merasa capek. Jika kita tertidur dan melewati semua tahap yang ada, kemudian terbangun, kita tidak merasa capek. Malah tidur kita akan terasa berkualitas. Makanya itu kita pernah tidur sebentar di siang hari, namun pas bangun kita ngerasa segar banget. Sebaliknya, kita pun pernah tidur malam yang begitu lama dari jam 9 malam sampai jam 9 pagi tapi badan kita tetap terasa capek. Itu karena kita terbangunnya pada saat ditengah-tengah ritme tidur kita, entah di tahap satu, dua atau tahap tiganya.

Dari penjelasan diatas kita bisa menyimpulkan kalau kita ingin tidur kita berkualitas dan bangun dengan keadaan segar, maka sangat penting untuk memperhatikan ritme tidur kita. Tapi masalahnya kita tidak tahu bagaimana ritme tidur kita saat kita sedang tertidur, karena kita sedang tidak sadarkan diri. Mungkin memang sebaiknya kita mengatur waktu istirahat kita secara teratur agar tubuh kita beradaptasi dan terbiasa, yang nantinya mungkin akan menciptakan tidur yang berkualitas buat kita sendiri. Terima kasih telah membaca dan selamat tidur bagi yang sudah ngantuk. Have a nice dream.


0 comments: