Waktu kita kecil, kita melihat awan yang melayang-layang di
langit seperti kapas yang melayang-layang. Kemudian, ditambah lagi dengan
tontonan kartun masa kecil di tahun 90an yang menayangkan seorang karakter
anime yang sedang naik awan emas. Gara-gara itu, kitapun jadi kepengin punya
awan sendiri supaya nggak susah untuk pergi kemana-mana dengan terjebak
kemacetan atau pemeriksaan bandara yang ketat. Tapi ada yang bertanya-tanya
nggak sih, gimana awan itu terbentuk?
Gambar: freepik.com
Contoh yang mudah dipahami yang ditayangkan oleh kanal
Kokbisa adalah saat kita sedang memasak air dalam panci di dapur. Mungkin saat
kita disuruh sama Mama untuk masak air, kita disuruh untuk menutup pancinya.
Sebabnya bukan hanya karena takut masuk bakteri, kuman atau bahkan cicak yang
lagi hinggap di langit-langit dapur, tetapi juga takut airnya “gosong”. Apa
maksudnya?
Saat kita sedang memasak air, ada baiknya kita memperhatikan
sedikit di tutup pancinya. Jika kita lihat, ada titik-titik air yang menempel
pada tutup panci. Padahal sebelumnya, air berada di dalam wadah panci dan tutup
panci yang kita letakkan pada saat merebus air masih kering. Air merupakan
benda cair yang dapat berubah bentuk baik menjadi bentuk benda padat seperti es
batu di kulkas kita, maupun menjadi bentuk gas. Nah, air yang menempel pada
tutup panci adalah air yang sudah menjalani proses perubahan bentuk sebanyak dua
kali. Pertama, air yang ada di wadah panci menguap ke atas karena api kompor
yang memanaskannya. Selanjutnya, uap air yang menguap tertahan di balik tutup
panci sehingga menjadi titik-titik air. Proses pertama disebut dengan
penguapan, dan yang kedua adalah pengembunan.
Seperti itulah kira-kira yang terjadi pada awan. Awan
terbentuk dari air yang ada permukaan bumi, baik di laut, danau, maupun di hutan,
yang menguap karena kepanasan kena sinar matahari. Uap-uap air tersebut terbang
ke langit hingga ketinggian tertentu. Kemudian uap air tersebut berkumpul di
udara dan menjadi titik-titik air dalam jumlah yang sangat banyak. Dan kita
melihatnya menggumpal seperti kapas yang lewat-lewat di atas rumah kita.
Awan pun isinya tidak hanya titik air dalam bentuk gas saja.
Ada yang berbentuk kristal es juga ada yang berbentuk titik air yang cair.
Ketika titik-titik air itu semakin banyak dan semakin berat karena partikel
airnya berubah wujud menjadi lebih padat, awan akan turun sebagai hujan.
Awan adalah salah satu penyeimbang alam. Awan dapat
menyejukkan kita yang sedang ditengah-tengah kemacetan lalu lintas dan awan
juga bisa membuat kita galau teringat mantan karena hujannya. Sekian dulu soal
awannya, semoga kita semakin memahami fenomena alam di sekitarnya. Silakan
dibagikan kepada temanmu agar semuanya tahu, dan terima kasih telah membaca.
0 comments:
Post a Comment