Wednesday, February 08, 2017

Bagaimana Proses Pembentukan Awan?

Waktu kita kecil, kita melihat awan yang melayang-layang di langit seperti kapas yang melayang-layang. Kemudian, ditambah lagi dengan tontonan kartun masa kecil di tahun 90an yang menayangkan seorang karakter anime yang sedang naik awan emas. Gara-gara itu, kitapun jadi kepengin punya awan sendiri supaya nggak susah untuk pergi kemana-mana dengan terjebak kemacetan atau pemeriksaan bandara yang ketat. Tapi ada yang bertanya-tanya nggak sih, gimana awan itu terbentuk?

Gambar: freepik.com

Contoh yang mudah dipahami yang ditayangkan oleh kanal Kokbisa adalah saat kita sedang memasak air dalam panci di dapur. Mungkin saat kita disuruh sama Mama untuk masak air, kita disuruh untuk menutup pancinya. Sebabnya bukan hanya karena takut masuk bakteri, kuman atau bahkan cicak yang lagi hinggap di langit-langit dapur, tetapi juga takut airnya “gosong”. Apa maksudnya?

Saat kita sedang memasak air, ada baiknya kita memperhatikan sedikit di tutup pancinya. Jika kita lihat, ada titik-titik air yang menempel pada tutup panci. Padahal sebelumnya, air berada di dalam wadah panci dan tutup panci yang kita letakkan pada saat merebus air masih kering. Air merupakan benda cair yang dapat berubah bentuk baik menjadi bentuk benda padat seperti es batu di kulkas kita, maupun menjadi bentuk gas. Nah, air yang menempel pada tutup panci adalah air yang sudah menjalani proses perubahan bentuk sebanyak dua kali. Pertama, air yang ada di wadah panci menguap ke atas karena api kompor yang memanaskannya. Selanjutnya, uap air yang menguap tertahan di balik tutup panci sehingga menjadi titik-titik air. Proses pertama disebut dengan penguapan, dan yang kedua adalah pengembunan.

Seperti itulah kira-kira yang terjadi pada awan. Awan terbentuk dari air yang ada permukaan bumi, baik di laut, danau, maupun di hutan, yang menguap karena kepanasan kena sinar matahari. Uap-uap air tersebut terbang ke langit hingga ketinggian tertentu. Kemudian uap air tersebut berkumpul di udara dan menjadi titik-titik air dalam jumlah yang sangat banyak. Dan kita melihatnya menggumpal seperti kapas yang lewat-lewat di atas rumah kita.

Awan pun isinya tidak hanya titik air dalam bentuk gas saja. Ada yang berbentuk kristal es juga ada yang berbentuk titik air yang cair. Ketika titik-titik air itu semakin banyak dan semakin berat karena partikel airnya berubah wujud menjadi lebih padat, awan akan turun sebagai hujan.


Awan adalah salah satu penyeimbang alam. Awan dapat menyejukkan kita yang sedang ditengah-tengah kemacetan lalu lintas dan awan juga bisa membuat kita galau teringat mantan karena hujannya. Sekian dulu soal awannya, semoga kita semakin memahami fenomena alam di sekitarnya. Silakan dibagikan kepada temanmu agar semuanya tahu, dan terima kasih telah membaca.

0 comments: