Mungkin banyak dari kita yang suka memandangi langit pada
malam hari. Barangkali ada yang suka memandang bulan, memotret supermoon,
menunggu saat-saat bintang jatuh untuk membuat permohonan atau sekedar kurang
kerjaan menghitung bintang agar bisa tertidur karena insomnia. Mungkin juga
beberapa dari kita sudah pernah mendengar tentang black hole. Namun sebenarnya,
apakah black hole itu?
Credit: StockUnlimited.com
Black hole adalah sebuah objek langit yang misterius dan
tidak dapat terlihat. Objek luar angkasa ini terbentuk dari sebuah bintang yang
sangat, sangat besar hingga lebih dari 20 kali ukuran matahari kita, di alam
semesta yang telah “kehabisan bahan bakar” dan mati. Bintang ini mati di
gravitasinya sendiri yang kemudian membentuk sebuah ruang yang memiliki
gravitasi yang sangat, sangat kuat hingga dapat menyedot apapun yang
mendekatinya. Black hole bahkan menyedot cahaya yang ada di dekatnya, makanya
black hole tidak dapat terlihat. Walaupun ia tidak terlihat, kita dapat
mengetahui dimana letaknya dengan mengamati efek gravitasi pada objek langit
yang melintas di dekat black hole.
Black hole terdiri dari singularity, yaitu pusat black
hole-nya, yang masih belum diketahui apa yang ada di dalamnya; dan wilayah event
horizon yang berada di sekeliling black hole, yang memiliki gravitasi yang
sangat, sangat, sangat kuat. Lalu apa yang terjadi jika kita masuk ke dalam
black hole? Tentu saja kita akan hancur
lebur dan menyatu dalam bagian singularity tadi. Makanya belum ada peneliti
luar angkasa yang bisa memberi keterangan apa yang ada di dalam black hole
tersebut karena untuk menelitinya tak mungkin dengan mengutus astronot kesana atau membuat kapal angkasa tanpa awak kesana. Ya, kalau mengirim astronot atau kapal tanpa awak kesana, pasti mereka akan tersedot black hole dan tak akan kembali.
Menurut tayangan Kokbisa Channel, secara matematis, semua
yang ada di alam semesta ini bisa jadi black hole dengan memadatkan massa.
Misalnya bumi kita dipadatkan menjadi sebesar kacang atau kita sendiri yang
memadatkan diri hingga 1 yoctometer. Tapi secara alami, itu tidak akan bisa
terjadi karena untuk menjadi black hole harus memiliki massa yang
sangat,sangat, sangat besar. Bahkan massa matahari kita tidak cukup besar untuk
menjadi black hole.
Mudah-mudahan tulisan ini bisa membuatmu tidak penasaran
lagi tentang black hole, atau justru ada yang makin penasaran. Kalau kamu makin
penasaran, berarti kamu adalah orang yang kepo. Tapi jangan tersinggung karena
kepo kepada pengetahuan seperti ini lebih baik daripada kamu kepo pada isi
kotak masuk gebetanmu. Silakan bagikan tulisan ini, supaya teman-teman kamu
mendapat pengetahuan baru dan terima kasih banyak.
0 comments:
Post a Comment