Uni Eropa adalah sebuah persatuan negara-negara di Eropa,
dan beberapa bulan yang lalu kita mendengar bahwa United Kingdom keluar dari
Uni Eropa atau lebih dikenal dengan sebutan Brexit. Menurut tayangan di
Kokbisa, Uni Eropa awalnya dibentuk oleh 6 negara untuk menghilangkan pertikaian
paska World War 2 pada tahun 1957. Lalu, pada tahun 1973, United Kingdom
bergabung dengan Uni Eropa, hingga negara-negara Eropa lainnya ikut bergabung
dan berkembang hingga sekarang.
Persatuan ini memiliki fungsi utama membuat perekonomian
negara anggota Uni Eropa menjadi berkembang dengan sistem common market-nya. Selain itu, Uni Eropa juga memberlakukan sistem common visa yang memungkinkan warga
negara antara anggota Uni Eropa bisa pindah atau tinggal di negara anggota
lainnya. Bahkan untuk warga negara bukan dari anggota Uni Eropa bisa
mengunjungi negara-negara Uni Eropa tanpa perlu mengurus visa untuk tujuan
negara Uni Eropa yang berbeda seperti Austria, Perancis dan Belanda.
Pengunjungnya hanya perlu mengurus visa Uni Eropa saja.
Meskipun demikian uniknya sistem yang berlaku di Uni Eropa,
tetap saja ada pihak yang tidak setuju dengan keputusan United Kingdom untuk
bergabung dengan Uni Eropa. Hingga akhirnya, United Kingdom memutuskan untuk
keluar dari Uni Eropa. Apa alasannya?
credit photo: freepik.com
Pertama, peraturan-peraturan dan sistem yang berlaku di Uni
Eropa terasa memberatkan United Kingdom. Lalu, biaya keanggotaan yang harus
dibayar setiap tahunnya jumlahnya besar, sementara itu timbal baliknya tidak
setara atau lebih dari biaya keanggotaan sehingga terkesan lebih besar pasak
daripada tiang. Selain itu, United Kingdom juga kewalahan dengan warga negara
anggota Uni Eropa yang pindah dan menetap disana tiap tahunnya. Oleh karena
itu, United Kingdom memutuskan untuk menyudahi keanggotaannya di Uni Eropa dan
menerapkan peraturan negaranya sendiri.
Lalu, apa dampak yang terjadi akibat Brexit ini? Banyak
spekulasi yang menyatakan bahwa Uni Eropa akan pecah, namun yang nyata terjadi
di lapangan adalah harga mata uang United Kingdom, ponsterling, sempat menurun
tajam. Tentu saja ini membuat perekonomian United Kingdom berguncang karena
stabilitas politik negaranya yang belum stabil.
0 comments:
Post a Comment