Mungkin banyak dari kita yang sudah sering mendengar tentang
bisnis MLM. Dan mungkin ada teman-teman kita yang mengajak ikut bergabung dalam
bisnis MLM. Atau mungkin juga diantara kita sendiri adalah anggota dari sebuah
bisnis MLM. Bisnis ini sudah begitu sering kita dengar dengan berbagai macam
tanggapan dan opini masyarakat. Tapi, sebenarnya apa bisnis MLM itu?
Credit: shutterstock.com
Singkatnya, bisnis MLM atau kepanjangannya multi-level
marketing adalah sebuah bisnis jaringan yang cara kerjanya adalah tidak hanya dengan
merekrut anggota ke dalam bisnis tersebut tetapi juga menjual produk. Kemudian,
anggota yang telah direkrut akan merekrut anggota lain lagi dibawahnya sambil
menjual produk dan terus menerus seperti itu hingga membentuk jaringan. Bisnis
MLM juga bentuknya bermacam-macam, ada yang hanya bermain dengan putaran uang,
dan yang seperti ini tidak dianjurkan untuk bergabung, dan ada jenis MLM yang
lebih bermanfaat dengan menjual produk-produk tertentu yang berguna untuk diri
sendiri dan orang lain, baik anggota maupun yang bukan anggota. Bisnis MLM
dengan menjual produk seperti ini lebih sering disebut dengan sistem penjualan
langsung, karena mendistribusikan produk langsung kepada pelanggan. Biasanya,
produk-produk yang seringnya di-MLM-kan adalah produk kecantikan, kesehatan dan
peralatan dapur dengan desain unik yang bisa dikoleksi dan dipakai saat
lebaran.
Sebuah bisnis MLM sebenarnya mempunyai kriteria tertentu
agar dapat dipercaya masyarakat. Hal ini dibuat agar masyarakat tidak
menganggap bisnis ini hanya permainan uang dan poin dengan cara merekrut
anggota saja. Bisnis seperti ini harusnya mempunyai produk yang ditawarkan,
menebarkan manfaat kepada masyarakat, dan harus memiliki sistem pendukung untuk
membimbing para distributor produk yang ingin memasarkan produknya atau ingin
merekrut anggota. Karena biasanya produk dari perusahaan bisnis jaringan tidak
diketahui secara detail oleh masyarakat kecuali distributor dan orang-orang
yang sudah mencoba produknya. Lebih mudahnya, kita lebih tahu manfaat
produk-produk kecantikan yang ada di mini market dekat rumah kita daripada
produk kecantikan yang ada di katalog produk bisnis MLM.
Namun, stigma negatif masyarakat saat ini begitu kuat
tentang bisnis MLM. Karena beberapa perusahaan MLM menginginkan anggotanya
dengan cepat merekrut anggota baru yang mengakibatkan anggotanya pun terlalu
gencar dan terkesan memaksa kita dengan cara-cara tertentu untuk ikut bergabung
dalam jaringannya, padahal kita belum tentu mau. Atau mungkin ada yang memaksa
anggota barunya untuk mencari anggota baru lebih banyak demi keuntungan upline
dan sponsor yang ada diatas sang anggota baru tersebut. Tentu saja hal ini
membuat kita merasa risih dan terganggu kalau ditelepon-telepon terus oleh
orang yang ingin mengajak kita. Ya, tapi mau gimana lagi, namanya juga orang
sedang mencari rezeki sesuap nasi dan sebongkah berlian.
Namun, tak ada salahnya juga kalau kita bergabung di sebuah
perusahaan berbasis jaringan seperti ini. Bisa jadi bisnis ini dengan produknya
dapat menambah uang saku kita dan menebarkan manfaat kepada orang lain. Apakah
membuat orang menjadi lebih cantik dengan produknya ataupun membuat orang yang
sedang sakit menjadi sehat. Dan kita harus cermat memilih bisnis MLM yang ingin
kita ikuti jika memang merasa tertarik. Pastikan bahwa sistemnya adalah
penjualan produk secara langsung yang bergantung kepada usaha kita sendiri dan
tidak berarti menguntungkan upline yang ada diatas kita, serta bersertifikat
dari APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) dan sertifikat halal dari MUI.
Teruslah menebar kebaikan dimana-mana dan seperti biasa, terima kasih.
0 comments:
Post a Comment