Saat kita makan mi pangsit, kuah yang kita cicipi rasanya
enak dan gurih. Yang menyebabkan rasanya enak dan gurih itu sudah pasti adalah
bahan penyedap rasanya. Bahan penyedap rasa yang kita cicip bersama kuah itu
adalah MSG atau Monosodium Glutamat. Akan tetapi, kita mendengar kabar kalau
MSG itu berbahaya buat kesehatan kita. Apa benar?
Yang bisa disimpulkan dari tayangan di channel Kokbisa, MSG
adalah garam yang berasal dari glutamat. Glutamat itu adalah asam amino zat
penyusun protein. Glutamat ini dihasilkan dari proses fermentasi.Seperti yang
kita tahu, fermentasi itu sejatinya adalah proses untuk menghasilkan suatu zat
dengan memanfaatkan kemampuan mikroba atau bakteri. Ya, berarti glutamat ini
dihasilkan dari bantuan bakteri. Nah, karena bakteri dianggap berbahaya bagi
kesehatan dan sumber penyakit, sementara itu glutamat adalah hasil proses
fermentasi, jadilah anggapan buruk tentang penggunaan MSG jadi meluas.
credit photo: lordbroken.wordpress.com
Walaupun kita menganggapnya demikian, tapi tahukah kita
kalau secara alami sebenarnya glutamat ada di dalam makanan yang biasa kita
makan. Misalnya, keju yang merupakan hasil fermentasi susu dengan bakteri,
daging, ikan dan tomat. Bahkan, tubuh kita sendiri sebenarnya menghasilkan
glutamat kurang lebih 10 gram di otak, otot, hati, ginjal dan darah.
Perdebatan bahaya penggunaan MSG sudah ada sejak lama, yaitu
sejak lagi ngetrend-ngetrend-nya demam restoran Cina di 1960an. Setelah makan
di restoran Cina, banyak pelanggan yang mengeluh merasa pusing, mual, dan
keringat dingin. Ya, memang makanan Cina pada saat itu banyak menggunakan
micin. Akan tetapi, beberapa penelitian justru mengatakan bahwa mereka tidak
bisa membuktikan kalau gejala-gejala itu merupakan dampak MSG. Malah penelitian
lain mengatakan kalau gejala tersebut timbul karena bahan makanan yang lainnya
atau hanya sugesti negatif pelanggannya saja ketika makan makanan yang
mengandung MSG.
Meskipun demikian, ada juga penelitian lain yang memaparkan dampak
MSG yang ternyata dapat merangsang syaraf kita secara berlebihan sehingga
merusak sistem syaraf. Namun, penelitian ini banyak ditentang karena dalam
penelitian tersebut MSG yang digunakan sebagai sampel terlalu banyak
kapasitasnya dari yang sehari-hari normalnya digunakan. Maksudnya, kadar MSG
sehari-hari kita adalah 0,01 sampai 0,015 gram per kilogram berat badan kita.
Sementara itu, yang digunakan dalam penelitian jumlahnya 0,5 sampai 4 gram per
kilogram berat badan orang yang menjadi sampel penelitian. Jelas saja, jika
kebanyakan micin yang dikonsumsi, orang akan menjadi pusing.
Agar kita bisa meneliti hal ini lebih lanjut, bisa juga kita
membaca situs dan jurnal terpercaya yang dibuat oleh doktor-doktor ahli gizi.
Intinya, MSG aman-aman saja bila dikonsumsi sesuai dengan takaran yang wajar.
Kalau kelebihan, tidak hanya MSG saja, apapun yang dikonsumsi secara berlebihan
tentu saja bisa mengganggu kesehatan kita. Bahkan nasi saja kalau dikonsumsi
berlebihan bisa membuat kita gendut, dan kalau sudah gendut akan susah untuk
mengembalikan tubuh kita agar berat badan kita tetap terjaga dan seimbang.
Semoga tulisan ini bisa menambah informasi kita dan terima kasih.
0 comments:
Post a Comment