Monday, February 27, 2017

Be Grateful With This Chance

After all these days searching for one, I finally got a work. I didn’t talk about self-employed jobs like owned a coffeeshop or blogging or online shop projects. I got a job that makes me go to office at 7 a.m and go home at 2 p.m everyday like everyone else. But wait. What kind of office that allows me to go home at 2 p.m?

If a school was an answer you guessed in mind, you’re right. Yeah, I applied a job in a school and fortunately one of ten schools I sent my application called me for further interview. The result was: I am back to edu world.

It has been three weeks. I am thankful and grateful being part of the family, the school. And it is fun. Well, this opinion probably uttered by every freshgrads who feels excited getting a job right after they obtained their undergraduate degree.

My daily routines changed and I love it. I usually do not really have something important to do. I just have chores at home, trying to get some netizen and buyers attention to my sash projects or just making myself busy with something people see as unimportant and trashy. However, my activity has doubled now. I have to adjust and manage my time for school and home. And also, I am still following some of pop cultures on the internet which literally consumes my time more than those two. Writing this post probably spent my time twice or three times longer than two hours in learning and teaching process at school, and also lessen my bedtime. LOL.

Although I do not teach those amazing kids everyday, I tried to respect those kind-hearted workmates to come whenever I have time to. Respect? What does that mean?


I am a newcomer to this institution. A newcomer should not treat his or her workmates or co-workers nonchalantly, right? Also, they treated me so well, and often made me feel so touched by their kindness and acceptance. They inspire me. So, I try my best to give then feedback in some ways. Frankly, to build a nice image to other people is a good thing but to build a good fellowship with others by communicating with them as much as we can is a gold thing. People being friends because they talk, right? Thus, I honestly do not want to waste this great opportunity which might lead me to a valuable experience in this life.

image source: simplydarrling.com

Sunday, February 26, 2017

Hal Sederhana Untuk Memulai Hari

Ketika membaca tulisan ini, mungkin saja di antara kita ada yang sedang menyambut hari-hari rutinitas yang akan kembali setelah menikmati akhir pekan. Istilah kerennya adalah weekdays. Ya, kebanyakan orang cenderung merasa “Oh my God, besok hari Senin lagi, why?” diiringi dengan pemikiran yang penuh dengan beban pekerjaan. Tapi, sadarkah kita, nggak kita saja yang merasakan hal seperti ini?

Ya, memang banyak orang yang merasakan hal yang sama jika hari berganti menjadi menjelang hari Senin. Namun, bukan berarti kita dapat mmbenarkan diri untuk berpikir demikian. Justru, kalau kita mikirnya rumit dan menjadikannya beban, kita akan semakin tidak bersemangat menyambut hari. Bahkan menyambut rejeki. Siapa tahu ada rejeki tertentu di hari esok?

Ada hal sederhana yang baik untuk memulai hari. Sederhana sekali. Berpikir positif akan segala sesuatu, sejak hari itu dimulai. Saat kita membuka mata di hari yang baru, usahakanlah selalu untuk berpikir positif saja. Pikirkan sesuatu yang menyenangkan, bahkan membuatmu bersenandung kecil sambil berjalan ke kamar mandi. Walaupun di belakang, kita punya sebuah tanggung jawab dan tugas yang berat di kantor.


Kalau kitanya lesu dan pasang ekspresi wajah kesusahan, yang datang malah kesusahan. Kenapa begitu? Karena terkadang hidup ini seperti cermin, apa yang kita keluarkan akan memantul kembali kepada kita. Contoh kecilnya saja, jika kita tersenyum dan menyapa tetangga saat berjalan ke kantor, walaupun tetangga itu tidak kita kenal-kenal amat, dia akan tersenyum kembali kepada kita. Bahkan kalau kita memancarkan aura yang menyenangkan, aura itu akan mempengaruhi orang lain juga, untuk menunjukkan ekspresi ceria. Seperti saat kita tersenyum dan menyapa si tetangga itu tadi.

Walaupun sebenarnya kita merasa penat, kesulitan, beban pikiran yang lebih berat daripada berat badan, tapi alangkah baiknya jika kita mengubah mindset kita kalau dibalik semua yang bikin murung itu ada kemudahan yang diberikan Tuhan.

Alam ini sebenarnya memberikan kita kenikmatan yang luar biasa kalau kita mau melihatnya dengan sisi yang berbeda. Kita bisa merasa sehat di pagi hari dan bertemu teman saja sudah merupakan nikmat yang luar biasa. Memang, nampaknya alam ini hanya memberikan masalah demi masalah setiap harinya, yang harus kita hadapi dan selesaikan. Akan tetapi, jika kita mau menjalani prosesnya, dari menghadapi masalah hingga menemukan solusinya, kita akan merasa puas dan bersyukur. Walaupun ujung-ujungnya ada keluhan kecil yang ada disela tawa ringan.

Let’s start today, even each day in our lives, with a positive thought. Dan jangan lupa bahagia.

Saturday, February 25, 2017

Gimana Cara Membedakan Penggunaan Despite Dan Although Dalam Kalimat?

Buat kita yang sedang belajar Bahasa Inggris, pasti kita sering menemukan kosakata “despite” dan “although” dalam sebuah teks. Saat kita hanya membaca saja, mungkin kita nggak memperhatikan benar hingga akhirnya kita dihadapkan dengan soal ulangan atau ujian yang membuat kita bingung menentukan jawaban yang benar. Bagaimana sih caranya membedakan penggunaan kata “despite” dan “although” ini?

Well, dua-duanya memiliki kesamaan makna, yaitu “meskipun” atau  “walaupun”. Begitu juga dengan kata “in spite of”, “even though” dan “though” dalam Bahasa Inggris. Ya, keduanya merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa yang menunjukkan makna yang kontras atau bertentangan dalam satu kalimat majemuk. Seperti dalam kalimat Bahasa Indonesia, “Rina tetap kalah walaupun dia sudah berusaha keras di lomba berhitung antar sekolah”, kita bisa mengerti kalau dua klausa dalam kalimat itu maknanya saling bertentangan. Kan sudah berusaha keras, harusnya menang dong, enggak kalah?

Nah, begitu juga dalam aturan gramatikal Bahasa Inggris, “despite”, “although” dan kawan-kawan juga dipakai dalam kalimat majemuk dalam Bahasa Inggris. Namun, bagaimana cara kita agar bisa membedakannya?

Jika kita sedikit teliti dengan susunan kosakata, preposisi dan partikel yang ada di dalam kalimat majemuk ber-“walaupun” dalam Bahasa Inggris ini, kita bisa menemukan bedanya.

1. “despite” dan “in spite of” diikuti dengan kata benda (noun), frase, atau kata ganti subjek (pronoun). Contohnya, pada kalimat “In spite of rain, we have to go to school” kita bisa perhatikan kalau setelah konjungsi ada kata benda (noun), yaitu “rain” alias “hujan”. Pada contoh kalimat “Despite being a teacher, Miss Jenny works as a blogger too” kita bisa perhatikan kalau setelah konjungsi ada frase “being a teacher” atau “menjadi guru”.

Dari kedua konjungsi diatas kita juga bisa membedakan kalau “despitetidak diikuti partikel “of”, melainkan langsung menyatakan frase, noun atau pronoun-nya. Sedangkan “in spite of” memang sudah ada “of”-nya, jadi jangan ditambah lagi.

2. “altough”, “even though” dan “though” diikuti dengan klausa yang sekurang-kurangnya punya subjek dan verb. Ya, klausa! Itu bedanya. Contohnya, pada kalimat “Although her father is rich, he is still kind to everyone”, kita bisa perhatikan kalau konjungsi “although” diikuti klausa “her father is rich” atau “ayahnya kaya” yang jelas mempunyai subjek “her father” atau “ayahnya” dan verbis rich” atau “kaya”.

Begitu juga pada contoh kalimat “Though the sky is dark, we are still happy” kita bisa perhatikan kalau setelah konjungsi “though” ada klausa “the sky is dark” yang mempunyai subjek “the sky” dan verbis dark”. Untuk “even though” penggunaannya juga sama, hanya saja “even though” memberikan kesan lebih tegas, lebih kuat atau lebih maksa seperti kalimat “I am going to enter college overseas even though you do not give me permission”. Tau nggak artinya apa? “Aku akan masuk kampus luar negeri walaupun kamu nggak memberikanku izin!” Maksa banget, kan?


Sumber foto: realmaun.blogspot.com

Nah, bagaimana? Sudah bisa membedakannya, bukan? Kalau merasa sudah mengerti, coba sekarang jawab soal yang satu ini:

Reyhan: Aliya is very friendly, right?
Janet: You are right. .....she is rich, she is not proud.
A. Despite
B. In spite of
C. Although
D. Because
                                                             
Sumber: Soal Asesmen Pra-UN Provinsi Aceh 2017

Hayo, manakah jawaban yang benar?

Memangnya England dan Great Britain Itu Beda, Ya?

England, atau versi Indonesianya, Inggris, biasanya lebih lekat diingatan kita. Lalu, kita juga mengenal UK, kepanjangan dari United Kingdom, lalu Great Britain atau versi Indonesianya, Britania Raya. Terkadang, kita bingung atau bahkan menganggap semuanya sama saja. Apa benar England, UK, dan Great Britain itu sama?

Jawaban sebenarnya adalah sama dan tidak sama. Memang kita lebih suka bilang negara yang ibukotanya London itu sebagai Inggris. Tapi sebenarnya ada sedikit perbedaan.

Seperti yang dijelaskan oleh Peer tanyaan, England merupakan sebuah negara bagian dari United Kingdom. Sekedar menambah informasi, negara bagian ini memiliki penduduk paling padat daripada negara bagian lainnya. Kembali ke masalah bedanya England, UK dan Great Britain, England merupakan salah satu negara bagian yang bergabung dalam persatuan kerajaan Britania yang disebut United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland. Namun, karena nama resminya terlalu panjang kita boleh memendekkannya dengan sebutan United Kingdom atau singkatannya UK saja.


Sumber foto: www.visualnews.com

Sedikit mundur ke masa lampau, Great Britain sendiri sebenarnya adalah persatuan kerajaan England, Scotland dan Wales yang dibentuk pada tahun 1707. Dengan sistem pemerintahan monarki ini, mereka bergabung dan membuat kerajaan tunggal yang pusat pemerintahannya berada di Westminster, London. Jadi, selain ada Queen of England, Elizabeth, disana juga ada King of Wales dan raja dan ratu dari negara bagian di Great Britain. Kemudian, karena bergabungnya Kerajaan Irlandia pada tahun 1801, Great Britain berubah nama menjadi United Kingdom of Great Britain and Ireland. Akan tetapi, pada tahun 1922 negara bagian Irlandia terpecah menjadi Republik Irlandia dan Irlandia Utara. Republik Irlandia memutuskan untuk keluar dari persatuan kerajaan, sementara Irlandia Utara masih tetap bergabung dengan UK, sehingga nama resminya diubah menjadi United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland hingga sekarang.

Lalu, bagaimana dengan benderanya?

Seperti yang kita tahu, bendera resmi United Kingdom adalah Union Jack, atau yang sering kita bilang bendera silang-silang merah yang ada putihnya dengan warna dasar biru. Bendera itu sebenarnya corak gabungan dari bendera negara bagian England, Scotland dan Nortern Ireland yang ada di United Kingdom. Sementara di masing-masing negara bagian memiliki benderanya sendiri. Ya, bendera negara bagian UK yang kita tahu mungkin cuma England karena simpel, hanya tanda palang merah dengan warna dasar putih. Tapi, tunggu dulu. Kenapa bendera negara bagian Wales tidak dicantumkan di bendera resmi UK? Itu karena bendera tersebut diciptakan pada tahun 1606 dengan motif naga yang tidak bisa digabungkan. Kalau digabungkan, pasti bendera resmi UK nggak seindah yang kita lihat sekarang.

Sumber foto: gdblogs.shu.ac.uk


Sekarang kita tahu membedakan antara England (Inggris), Great Britain (Britania Raya) dan United Kingdom. Intinya, England adalah negara bagian dari United Kingdom dan Great Britain adalah gabungan antara Kerajaan England, Scotland dan Wales. Karena Irlandia Utara bergabung juga, Great Britain diubah menjadi United Kingdom. Hm, membicarakan negara ini bikin pengen jalan-jalan kesana, ya. Semoga terwujud dan terima kasih telah membaca.

Apakah Hubungannya Golongan Darah Dengan Sifat Kita?

Suatu hari, empat sekawan yang memiliki golongan darah berbeda berencana berlibur ke pantai. Di hari yang sudah ditentukan, si kawan bergolongan darah A sudah menyiapkan segala perlengkapan untuk bepergian. Sementara itu, si kawan bergolongan darah O mau ikut pergi tapi tanpa persiapan yang matang. Lain lagi halnya dengan si kawan bergolongan darah B yang berkata tidak ingat kalau ada janji bepergian hari itu. Si kawan bergolongan darah AB malah dengan cueknya membatalkan di hari H. Apakah kita percaya dengan jabaran sifat kawan kita yang bergolongan darah sama dengan si empat sekawan?

Sumber foto: gogoanime.tv

Contoh diatas merupakan contoh penggolongan sifat berdasarkan golongan darah yang sedang ngetrend saat ini. Tapi, sama halnya seperti horoskop ramalan bintang, penggolongan sifat berdasarkan golongan darah hanyalah sebuah ilmu yang sekiranya sederajat dengan ramalan bintang. Jika kita yang bergolongan darah A dan merasa hidup kita teratur, kita akan merasakan bahwa yang dikatakan dalam buku Simple Thinking Of Blood Type karya Park Dong Sun adalah sebuah kebenaran. Sekali lagi, itu hanyalah efek barnum, atau sesuatu yang kita anggap benar karena langsung ditujukan khusus kepada kita. Tapi bagaimana jika kalau memang ada nyata teman kita yang bergolongan darah sama sesuai dengan penggolongan sifatnya?

Menurut tayangan di Kokbisa, hal tersebut bisa dijelaskan dengan confirmation bias. Maksudnya, kita sebagai manusia suka mencari tahu tentang info-info yang ada kemudian mengkaitkannya dengan keyakinan atau ekspektasi kita. Pada akhirnya, kita menjadi percaya kalau orang bergolongan darah A sifatnya sangat teratur dan patuh pada peraturan. Padahal kita nggak tahu kalau ternyata maling yang nyolong ayam tetangga kemarin malam bergolongan darah A.

Hingga saat inipun, hubungan antara golongan darah dengan sifat seseorang belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Memang sudah ada peneliti yang mencoba, akan tetapi hasilnya dianggap kurang valid dan mengandung unsur politis seperti yang sudah dilakukan seorang psikolog asal Jepang, Takeji Furukawa pada tahun 1920-an. Pada saat itu, pemerintah Jepang sedang melakukan perluasan wilayah jajahan ke negara-negara di Asia Timur. Akan tetapi, tentara Jepang menghadapi masalah dengan warga Taiwan yang melawan. Jadi, Profesor Furukawa ingin tahu bagaimana penggolongan sifat orang Taiwan berdasarkan golongan darahnya.

Beberapa tahun kemudian, sebuah buku berjudul Ketsuekigata Ningen-gaku atau Blood Type Humanics karya seorang jurnalis bernama Masahiko Nomi terbit. Buku ini dianggap kurang valid, namun Masahiko menyajikan data statistik yang meyakinkan sehingga buku itu laris dan penggolongan sifat berdasarkan golongan darah semakin populer di Asia Timur. Bahkan banyak biro jodoh disana yang berpatokan dengan ketsuekigata.


Seperti halnya ramalan bintang, mengetahui sifat seseorang, apalagi gebetan incaran, melalui penggolongan sifat berdasarkan golongan darah memang menarik. Tapi akan lebih baik tanya langsung dan ngobrol langsung saja daripada repot-repot lihat horoskop segala versi. Karena versi sifat si gebetan yang validnya pasti dari dianya sendiri. Terima kasih telah membaca tulisan ini, semoga bermanfaat dan cepat dapat gebetan bagi yang masih jomblo.

Mitos Unik Dibalik Zodiak Cina (Shio)

Pasti kita pernah dengar tentang zodiak. Atau kita memang suka kepo dengan ramalan zodiak setiap minggu di majalah remaja. Apa zodiak kamu? Aquarius? Virgo? Yang kita tahu, keduanya adalah nama zodiak versi orang Barat. Dalam astrologi versi Barat, zodiak kita ditentukan oleh tanggal dan bulan lahir kita. Akan tetapi, dalam astrologi versi Cina atau yang biasa kita sebut dengan Shio, zodiak kita ditentukan dengan tahun lahir kita. Tandanya juga unik. Jika zodiak Barat tandanya bermacam-macam, ada hewan dan benda. Sementara, kalau di zodiak Cina, tandanya 12 ekor hewan yang berbeda.

Sumber foto; www.astrologycircle.com

Menurut tayangan di TED-ed, banyak sekali mitos yang mencoba menjelaskan tentang terbentuknya dan tersusunnya ilmu astrologi versi Cina ini. Namun, yang paling menarik dan terkenal adalah mitos yang menceritakan tentang perlombaan, atau disebut dengan The Great Race.

Ceritanya berawal dari seorang kaisar penguasa langit ingin menemukan cara pengukuran waktu. Waktu itu belum ada jam, jadi sang penguasa yang jenius ingin menemukan caranya dengan cara yang unik, yaitu dengan mengadakan sebuah perlombaan. Perlombaan itu diikuti oleh 12 hewan, dan mereka diminta untuk menyeberangi sungai oleh sang penguasa. Sebagai penghargaan, sang penguasa akan memberikan nama sesuai dengan urutan hewan-hewan tersebut tiba di seberang sungai pada kalender zodiaknya.

Tikus yang licik bangun pagi-pagi untuk memulai perlombaan ini terlebih dahulu. Saat dijalan, si tikus bertemu dengan kuda, harimau dan kerbau. Karena si tikus tidak bisa berenang, ia meminta tolong dengan menumpang kepada mereka. Sayangnya, harimau dan kuda tidak bersedia. Sementara itu, si kerbau bersedia menolongnya agar ia bisa menyeberang. Ketika hampir sampai di seberang sungai, si tikus melompat dengan gesit dan menjadi hewan pertama yang sampai di seberang, diikuti penolongnya, si kerbau.

Si harimau berada di urutan ketiga karena dia berjalan di belakang kerbau. Sementara itu, seekor kelinci dengan bersusah payah mencoba melompat batu demi batu, kayu demi kayu yang melewati aliran sungai. Akhirnya, si kelincipun mengambil urutan di nomor empat. Di urutan selanjutnya, ada seekor naga yang bisa terbang, yang justru sebenarnya ia bisa saja sampai paling pertama. Akan tetapi, ia tidak mau karena ia menolong hewan lain yang ia jumpai di jalan.

Kuda yang awalnya pergi bersama harimau dan kerbau sedang menyeberangi sungai. Akan tetapi, saat akan sampai ke seberang, seekor ular dengan gesit mendahuluinya. Akhirnya si ular mendapatkan urutan keenam, dan kuda di urutan ketujuh. Sang penguasa memperhatikan ke tengah sungai. Disana ada ayam, monyet dan domba yang sedang bekerja sama menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit yang mengapung. Ketika ketiganya sampai ke seberang sungai, mereka setuju untuk memberikan domba di posisi paling awal diantara ketiganya. Lalu diikuti dengan posisi si monyet, dan yang terakhir si ayam. Harmonis sekali, ya mereka.

Di urutan kesebelas, ada si anjing yang sebenarnya pandai berenang tapi terlalu menikmati suasana. Di belakangnya, ada si babi yang paling lama karena lapar. Ia berhenti dan mencari makan. Setelah makan dan tidur sebentar, ia melanjutkan perjalanan hingga ke seberang sungai. Dengan hasil perlombaan inilah sang penguasa langit menentukan setiap tahun lahir dengan simbol hewan. Akan tetapi, perputarannya tidak 12 tahun, melainkan 60 tahun. Mengapa demikian? Mengapa lama sekali siklusnya?

Dalam kalender Cina, dua belas simbol hewan dimasukkan ke dalam kategori duniawi, dan kategori ini ditemani oleh kategori surgawi yang berisi lima unsur klasik, logam, kayu, air, api dan tanah. Tidak hanya itu, setiap unsur elemen juga digandengkan dengan unsur keseimbangan yin dan yang yang menciptakan siklus selama sepuluh tahun. Ketika simbol hewan tersebut dicocokkan dengan urutan tertentu, maka akan menciptakan siklus 60 tahun.


Sumber foto: pinterest.com

Jadi, menurut zodiak Cina atau Shio, seseorang bisa sama simbol hewannya jika memang jarak umurnya 12 tahun. Akan tetapi, untuk simbol unsur surgawinya bisa jadi berbeda, begitu juga yin dan yang-nya. Hitungan siklus kalender Cina memang membingungkan bagi yang baru pertama kali mengetahuinya. Oleh karena itu, siklus zodiak di kalender Cina memang sudah disusun sedemikian rupa hingga 60 tahun. Namun, karena kalender Cina ini menyebarluas ke daerah-daerah di Asia, pengaturan kalender Cina di beberapa wilayah bisa berbeda. Misalnya di Vietnam, simbol anjing tidak ada, digantikan sebagai simbol kucing.


Jadi, apa shio-mu?

Benarkah Ramalan Zodiak Cocok Dengan Sifat Kita?

Diantara kita mungkin ada yang suka melihat ramalan horoskop, bahkan sampai follow akun atau pasang aplikasi ramalan horoskop supaya nggak ketinggalan setiap harinya. Tidak hanya itu, mungkin malah ada dari kita yang mencari pacar berdasarkan kecocokan zodiak. Kalau nggak cocok, main seenaknya diputusin aja. Mungkin ada juga teman kita yang suka membaca kepribadian orang hanya dengan menanyakan kapan tanggal lahirnya. Kemudian, ia langsung bisa membaca kepribadian seseorang berdasarkan zodiak si kawan. Tapi apa benar zodiak itu bisa menentukan sifat orang?

Seperti yang dijabarkan oleh Kokbisa, hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan kalau sifat di horoskop bisa menentukan sifat manusia. Justru kita sebenarnya hanya merasa kalau yang dikatakan ramalan itu benar. Ya, hanya merasa kalau itu benar. Mengapa demikian?

Ternyata ini hanyalah efek barnum. Fenomena tersebut adalah fenomena dimana kita menganggap benar semua informasi yang kita terima khusus untuk kita. Misalnya, saat kita membaca horoskop di bagian kesehatan, disana disarankan untuk menjaga kesehatan karena minggu ini tubuhmu lebih rentan terhadap flu. Kita, sebagai orang yang paling tahu status kondisi tubuh kita, bisa jadi menganggapnya benar. Apalagi kita punya gejala-gejala flu disaat kita sedang membacanya. Padahal bisa saja tubuh kamu memang lagi lemah, bukan karena ramalan horoskopnya, tapi karena tidak istirahat yang cukup.

Sumber foto: www.vector-eps.com

Contoh lainnya, yaitu saat kita sedang membaca artikel-artikel zodiac sign yang lagi ngetrend sekarang. Disana dibilang kalau orang berzodiak Cancer kalau bangun tidur bukannya cepat mandi dan berangkat sekolah tapi malah balik badan dan tidur lagi sambil menggumam “5 menit lagi”, sedangkan orang berzodiak Virgo dikatakan sebagai orang yang teratur paling cepat bangun pagi dan bersiap untuk melakukan rutinitas harian. Kalau kita berzodiak Cancer dan memang memiliki sifat buruk susah bangun, kita tentu menganggapnya sebagai kebenaran. Padahal mungkin teman kita yang berzodiak Virgo malah lebih telat lagi bangunnya dari kita.

Jadi jangan heran kalau sifat orang bisa bertolak belakang dengan sifat “seharusnya” berdasarkan zodiak. Sebenarnya, apa yang dijabarkan horoskop belum tentu benar. Itu hanyalah anggapan kita saja, yang secara psikologis melekat pada kita dan didukung oleh kebetulan-kebetulan yang sedang terjadi di sekitar kita. Karena pada dasarnya, sifat manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti genetik, fisik, keluarga, lingkungan, sosial dan budaya kita.

Sumber foto: www.vector-eps.com


Mengetahui sifat kita maupun orang lain berdasarkan zodiak, maupun masa depan dengan ramalan bintang memang seru. Tapi jangan pula dijadikan acuan, karena masa depan kita bukan ramalan bintang yang bentuk, melainkan kita sendiri. Sekian dulu dan terima kasih.

Apa Itu Zodiak dan Astrologi?

Dulu, lagi zaman-zamannya suka langganan majalah pasti kita suka iseng ngintipin bagian ramalan bintang yang di-update setiap minggunya. Dalam rubrik ramalan bintang yang kita baca, ada 12 tanda zodiak dengan rentang tanggal tertentu yang tercantum disana. Sebenarnya apa sih zodiak itu?

Menurut situs Tahupedia, zodiak adalah ramalan bintang yang dapat menentukan karakter dan kepribadian seseorang. Seperti yang kita kenal, ada 12 bintang atau zodiak mulai dari Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagittarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces. Nama-nama zodiak yang kita kenal sebenarnya berasal dari rasi bintang yang benar-benar ada di angkasa.

Menurut Wikipedia, rasi-rasi bintang ini berada dalam sabuk khayal yang jumlahnya ada 13, dengan tambahan rasi bintang Ophiuchus. Kalau diamati dari bumi, rasi bintang ini membentuk garis lingkaran tak terlihat, yang akan muncul pada periode tertentu, dan seolah-olah mereka dilewati oleh matahari. Karena unik dan selalu muncul setiap tahunnya pada musim tertentu, rasi-rasi bintang itu dinamakan dengan nama-nama mitos oleh para ahli astrologi zaman Babylonia. Tidak hanya itu, mereka juga menjadikan zodiak ini sebagai acuan untuk menentukan kepribadian, nasib dan ramalan masa depan.

Sumber foto: the-dreamweaver.net

Bagi yang bingung kenapa rasi bintang ke 13, Ophiuchus, tidak ikut masuk dalam ilmu astrologi, jawabannya sampai sekarang memang masih menjadi misteri. Buat yang masih bertanya-tanya apa itu astrologi, itu adalah ilmu perbintangan kuno yang mengubungkan antara gerakan benda-benda langit di tata surya dengan nasib manusia. Apakah ada hubungannya dengan astronomi?

Menurut tayangan di Kokbisa, astrologi dan astronomi memang sama-sama mempelajari benda langit, hanya saja astronomi termasuk ke dalam kategori ilmu pengetahuan sains karena mengamati benda langit secara ilmiah. Sementara itu, ilmu astrologi yang menggunakan perhitungan horoskop untuk menentukan kaitannya dengan kehidupan manusia tidak termasuk cabang ilmu pengetahuan.

Walaupun demikian, bukan berarti fans ilmu astrologi tidak banyak. Justru ada beberapa orang yang terkenal yang sangat mempercayainya dan bergantung pada ramalan bintang. Jadi, apakah kamu percaya pada ramalan bintang?

Wednesday, February 22, 2017

Kerusakan Apa Yang Diakibatkan Manusia Di Bumi?

Seperti yang kita tahu, Bumi kita semakin menua. Saking tuanya, Bumi pun sekarang sudah sering “sakit”, seperti batuk asap dan lava gunung api, pergeseran lempeng bumi, dan sebagainya. Hal ini akibat dari aktivitas Bumi kita sendiri. Namun, selain dari itu, kita pun sebagai manusia juga turut serta membuat Bumi kita menjadi semakin “sakit”. Kerusakan apa yang terjadi oleh kita sebenarnya?
Seperti yang ditayangkan oleh Kokbisa, menurut setting-an alam semesta ini, Bumi dan segala isinya akan selalu berusaha mencapai keseimbangan. Diantara milyaran makhuk yang ada di Bumi ini, otak manusia lebih cepat berkembang. Sehingga manusia berhasil membangun peradaban dan teknologi yang bisa kita lihat canggih banget pada hari ini. Karena manusia berhasil sukses membuat peradaban dengan pesat dan mengalahkan makhluk lainnya, manusia merasa bahwa kitalah yang paling hebat di dunia ini. Konsep demikian, merasa bahwa kita paling hebat, atau istilahnya antroposentrik, konsep inilah yang mengawali kerusakan Bumi.

Sekarang ini ada 7 milyar lebih manusia yang hidup di muka Bumi ini, dan semuanya butuh makan. Demi makan, kita tanpa sadar merusak Bumi ini dengan perlahan. Misalnya, kita pun mulai bercocok tanam untuk menghasilkan sumber pangan sayuran sebanyak-banyaknya yang terkadang mengabaikan soal keseimbangan lingkungan. Tak hanya itu, jika lahan pertanian tidak cukup, manusia pun memangkas hutan dan menjadikannya ladang sayuran. Mungkin kita tidak akan sadar kalau di dunia ini ada sekitar 80km persegi yang ditebang. Bayangkan berapa banyak pohon yang ada di dalam hutan seluas itu! Sementara itu, satu orang manusia perlu oksigen untuk bernapas dalam sehari yang kira-kira dihasilkan sebanyak 22 pohon. Seperti yang kita tahu, pohon dan tumbuhan lainnya adalah sumber oksigen kita. Kita, malah menebang pohon ladang oksigen untuk manusia dan hewan di seluruh dunia.

Sumber gambar: gettyimages.com

Lalu, setelah hutan dialihkan menjadi lahan pertanian, lahan tersebut ditanami sayuran dan diberi pupuk supaya subur dan cepat panen. Tidak hanya sekali dua kali, tetapi secara terus menerus. Tanam, pupuk, panen, tanam, pupuk, panen, dan begitu terus. Pupuk yang kita berikan kepada tanaman, yang kita tebar ke tanah, adalah zat kimia yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Namun, disisi lain, zat kimia tersebut juga membuat tanah menjadi asam dengan zat potassium dan sodium, yang akhirnya malah membuat lahan tersebut tak bisa ditanami lagi atau tidak subur lagi.
Tidak hanya soal tanah dan tumbuhan saja, kita memanfaatkan daging dari hewan pun sama merusaknya. Sudah banyak hewan yang punah akibat manusia buru atau karena habitatnya yang telah rusak. Hutan digunduli, tak ada lagi tempat mereka untuk bersembunyi dan menghindar dari buruan manusia. Selain itu, kita juga menciptakan teknologi yang memungkinkan kita mengolah hewan menjadi daging olahan. Akan tetapi, gas yang dihasilkan dari proses pengolahan tersebut berbahaya bagi kita. Gas metana yang dihasilkan memberikan efek rumah kaca yang lebih dahsyat dari gas karbondioksida. Di laut dan tambak ikan, kita juga memberikan pakan ikan yang mengandung zat kimia yang bisa mencemari habitat laut tanpa kita sadari.

Sumber gambar: hikingartist.wordpress.com

Soal limbah industri jangan ditanya lagi. Berapa banyak pabrik yang manusia ciptakan demi makan? Tidak terhitung lagi. Dan limbah industri pun mencemari sumber air kita. Disaat yang sama, kita juga menyedot air dari tanah. Padahal persediaan air kita sebenarnya tidak banyak. Benar, bumi kita sebagian besar berisi air, namun samudra itu airnya asin. Yang kita gunakan dan kita konsumsi adalah air tawar. Oleh karena itu, air tawar itu sangat sedikit jumlahnya sebenarnya. Ia hanya terlihat banyak ketika banjir terjadi.
Sumber gambar: canstockphoto.com

Tidak hanya di air saja, pencemaran udara pun tanpa sadar kita lakukan. Kita berkontribusi mencemari udara dengan menggunakan alat pendingin ruangan dan spray aerosol pengharum ruangan. Gas chlorofluorocarbon atau CFC yang ada pada alat pendingin ruangan dan spray aerosol itu bisa membuat lapisan ozon semakin menipis. Seperti yang kita tahu, lapisan ozon melindungi Bumi dari sinar kosmik ultraviolet yang bisa membakar kulit kita. Selain itu, kitapun turut berkontribusi mencemari udara dengan memakai bahan bakar fosil untuk kendaraan bermotor maupun pabrik-pabrik industri kita. Asap yang dihasilkan membumbung ke udara dan merusak lapisan ozon dengan kandungan zat emisi karbonnya. Selain itu, kita sendiripun mengalami dampaknya langsung karena polusi udara mengganggu pernapasan kita, dan juga membuat Bumi semakin panas.

Sumber foto: canstockphoto.com

Karena Bumi semakin panas, iklim di Bumi pun sudah tidak terkontrol lagi. Akibat pemanasan global ini bisa membuat terumbu karang mati di lautan dan es kutub yang mencair. Es kutub yang mencair bisa menenggelamkan area daratan karena mengakibatkan penambahan volume air laut secara signifikan dalam seratus tahun. Selain itu, jika es kutub mencair, ini artinya beberapa habitat hewan kutub akan lenyap dan hewan tersebut bisa punah.

Perubahan iklim di dunia ini memang nyata, tapi ada saja yang mengklaimnya sebagai hoax semata demi kepentingan politik dan ekonomi. Yang jelas, kita sudah mengerti sejauh mana kita sendiri bisa merusak Bumi ini, tinggal kitanya lah yang hanya pasrah ataukah mengambil tindakan untuk mengurangi dampak dari perbuatan kita sendiri. Semoga ini bisa membuat kita menjadi lebih ramah dengan lingkungan kita, karena kalau kita ramah, alam akan ramah juga kepada kita. Sekian dan terima kasih.

Apa Penyebab Terjadinya Kabut Asap?

Hampir setiap tahun kita mendengar kabar tentang kabut asap. Apalagi di tahun 2015 kemarin, kabut asap terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Nggak hanya itu, negara tetangga kita pun seperti Singapura dan Malaysia kena dampaknya juga. Sebenarnya apa sih yang jadi penyebab terjadinya kabut asap itu?

Sejatinya, kabut asap terjadi karena kebakaran hutan. Seperti yang ditayangkan Kokbisa, di Sumatera, Kalimantan dan Papua banyak terdapat lahan gambut. Lahan gambut merupakan lahan basah yang mengandung zat karbon yang bersifat gampang terbakar. Kenapa lahan gambut mengandung zat karbon? Hal ini disebabkan karena lahan tersebut sudah berkali-kali ditanami tumbuhan, dan sisa-sisa tumbuhan yang membusuk di lahan tersebut menambah kandungan karbon dalam tanahnya.

Sumber gambar: all-free-download.com

Namanya juga lahan gambut, pasti basah. Tempat yang basah pasti susah terbakar. Tapi, kalau lahan gambut ini dikeringkan, sudah pasti gampang sekali terbakar karena sudah ada zat karbon di dalam tanahnya. Ya, tanah lain juga memiliki zat karbon. Hanya saja, zat karbon di dalam lahan gambut itu kadarnya sangat tinggi sehingga jika ada pohon kering yang dibakar sedikit saja, apinya akan merambat dengan luar biasa. Akhirnya lahan gambut bisa menjadi tungku api raksasa yang bisa menghasilkan kabut asap yang luar biasa.

Disamping itu, ada perusahaan-perusahaan nakal yang memanfaatkan lahan gambut untuk industrinya lebih suka membakar lahan mereka untuk menanami kembali lahan pertaniannya. Namanya juga perusahaan dan orang berbisnis, tentu saja mereka mencari cara yang lebih mudah dan murah dalam proses industrinya. Kalau mereka menebang lahan pertanian, mereka harus mengeluarkan biaya 5 hingga 7 juta per hektarnya. Tapi, kalau hanya dengan membayar orang untuk membakar lahannya, mereka paling hanya perlu mengeluarkan modal 500 ribu hingga satu juta saja. Dengan didukung oleh iklim ekuator yang musim kemaraunya lebih panjang, maka membakar hutan adalah hal yang sangat hemat, baik tenaga maupun finansial.

Sayangnya, mereka tidak memperhatikan akibat apa yang ditimbulkan karena membakar hutan. Tak hanya soal kabut asap yang membatasi jarak pandang saja, tapi juga mengganggu sistem pernapasan kita apalagi buat anak-anak. Tidak sedikit korban yang berjatuhan akibat bencana kabut asap di negara kita setiap tahunnya.

Masalah kabut asap sebenarnya sudah tidak tertangani sejak tahun 90-an. Pada tahun 1997 kabut asap Indonesia menyelimuti beberapa negara tetangga kita, Samudera Hindia dan juga beberapa bagian di negara Asia Timur walaupun tipis. Kabarnya saat itu adalah kabut asap paling parah yang pernah terjadi di Indonesia. Dan kabarnya juga, indeks pencemaran udara di beberapa daerah di Pulau Sumatera sudah mencapai angka yang berbahaya, yang artinya udara di daerah tersebut sudah sangat beracun untuk kita bernapas.


Lalu, apa yang bisa kita lakukan agar hal seperti ini tidak terjadi? Hal seperti ini memang sulit untuk dielakkan dan ditanggulangi, tapi kita bisa berusaha dengan memberikan pengetahuan kepada orang lain tentang bahaya kabut asap ini. Bagi orang yang tinggalnya jauh dari lokasi kebakaran hutan, mungkin mereka tidak tahu dan menganggap hal ini sepele. Ada baiknya kita menyuarakannya agar sampai ke masyarakat juga pemerintah. Jika sampai ke telinga pemerintah, mungkin saja akan ada tindakan tegas untuk pihak yang membakar hutan itu. Walaupun hanya lahannya sendiri, tapi kita nggak mau juga kan kebagian asapnya? Sekian dan terima kasih.

Benarkah Orang Tertentu Punya Sifat Seperti Itu? (Stereotipe)

Orang Batak itu keras, orang Padang itu pelit, orang Jawa itu lamban. Penilaian seperti ini sepertinya sangat lumrah di dalam masyarakat kita. Ya, penilaian seperti ini disebut dengan stereotipe. Seperti yang dikutip dari Wikipedia, stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang yang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok mana orang tersebut dapat dikategorikan. Ya, seperti tadi. Bisa jadi diantara kita punya teman atau tetangga orang Padang atau sukunya Minang, kita langsung menilainya pelit karena yang kita dengar orang Padang itu suka irit.

Suku yang lain, misalnya orang Batak yang terkenal ngomongnya keras. Bukan suaranya yang keras, tapi nada bicaranya yang begitu tegas, apa adanya dan nggak banyak basa-basi kalau ngomong alias to the point. Kalaupun omongannya bikin kita nangis dan hati teriris, tapi itulah omongan jujur mereka. Oleh karena itu mereka dianggap sebagai orang yang keras, apalagi rata-rata suksesnya mereka pada jadi pengacara. Oh ya, memang kebanyakan orang Batak sanggup teriak-teriak kencang dengan suara keras. Makanya suara mereka laku banget di paduan suara gereja maupun di panggung hiburan.

Sumber gambar: pinterest.com

Menurut tayangan di Kokbisa, orang Jawa terkenal bicaranya lemah lembut dan muter-muter. Hal ini karena kebanyakan orang Jawa dulunya adalah kaum penguasa dan kerajaan, jadinya mereka tahu mengambil hati rakyat dengan ucapan yang lemah lembut. Tapi bukan berarti kita bisa macem-macem sama orang Jawa, walaupun lembut mereka nggak bisa ditindas, ya.

Suku lain yang asalnya dari negeri Tionghoa, yang sekarang sudah ada dimana-mana, di negara manapun hingga adanya kota pecinaan di setiap negara pun mempunyai stereotipe sendiri di negeri kita Indonesia. Kalau kita ketemu dengan orang Tionghoa, yang terlintas dalam pikiran kita pasti ini orang pedagang, kalau enggak ya pengusaha. Kalau dibilang tetangga kita yang Tionghoa kalau dia kerjanya di kantor pemerintahan atau di tempat lain, pasti nggak percaya. Padahal si tetangga kerjanya beneran jadi dosen di universitas.

Diantara 1370 suku bangsa di Indonesia, pasti ada saja stereotipe yang melekat di masing-masing suku bangsa terhadap suku bangsa lainnya. Tapi beneran, ya. Nggak adil rasanya cuma menilai seseorang hanya berdasarkan suku bangsanya. Seperti tadi, misalnya kita punya tetangga orang Padang, tapi nggak berarti juga dia pelit. Mungkin kita nggak tau ternyata dia itu manusia paling dermawan yang ada di lingkungan kita.


Intinya, belum tentu teman atau tetangga yang kita kenal dengan latar belakang suku tertentu itu mempunyai sifat sesuai dengan stereotipenya. Bisa jadi, malah sebaliknya. Atau bisa jadi kita menemukan orang pelit di suku-suku lainnya. Artinya, stereotipe itu nggak 100% benar seperti yang dikabarkan. Kalau kita selalu menganggap suku ini begini orangnya atau suku itu begitu orangnya, yang ada bikin tersinggung orang lain saja dan memecah persahabatan. Lebih baik kita bersahabat dan saling mengerti satu sama lain karena Indonesia ini raya. Sekian dan terima kasih.

Benarkah Minum Obat Bisa Berbahaya?

Yang terlintas di kepala kita saat mendengar kata obat adalah rasanya yang pahit. Pada waktu kita sakit demam, kita dianjurkan oleh dokter untuk meminum obat. Tapi tahukah kita kalau obat bisa membahayakan tubuh kita?

Menurut tayangan di Kokbisa, pada dasarnya semua obat-obatan, baik ramuan herbal maupun tablet buatan pabrik farmasi, adalah zat kimia. Artinya, ketika kita minum obat, kita memasukkan zat kimia ke dalam tubuh kita. Nah, zat kimia dalam obat yang diracik atau dibuat ini mempunyai fungsi medis menyembuhkan penyakit. Akan tetapi, disisi lain obat-obatan juga memiliki efek samping setelah dikonsumsi.

Sumber gambar: 123rf.com

Misalnya, ketika kita sakit perut, kita minum obat sakit perut yang bisa menyembuhkan sakit perut kita. Kemudian, obat yang diminum itu akan berefek kepada tubuh kita selain sembuhnya perut kita. Misalnya kita jadi mencret atau bolak-balik kentut. Kemudian kita pun bisa menjadi merasa ngantuk.
Oleh karena itu, di setiap obat wajib mencantumkan komposisi zat aktif, cara penggunaan, peringatan, efek samping, dan dosis minum. Makanya jika kita melihat obat yang dibeli atas resep dokter, kita melihat ada dosis minum dua kali sehari, sekali sehari, tiga kali sehari dan lain-lain. Kalau kita melihat obat yang dijual di pasaran juga ada pengaturan dosis minum untuk dewasa dan anak-anak serta peringata dan efek samping obatnya. Pokoknya, datanya lengkap. Mengapa demikian? Karena penggunaan dan kecocokan obat kepada masing-masing orang bisa berbeda. Apakah itu karena perbedaan umur atau adanya alergi terhadap obat tertentu.

Akan tetapi, sayangnya sering kita lihat orang-orang yang justru menyalahgunakan obat-obatan. Bahkan obat murah yang dijual di pasaran sekalipun. Mereka membeli obat untuk bersenang-senang dan menganggap obat itu tidak berbahaya jika diminum walaupun sedang dalam keadaan tidak sakit. Sebenarnya justru yang seperti ini bisa merusak tubuh kita.

Pemakaian obat-obatan sembarangan, walaupun hanya obat batuk, obat penenang dan lain-lain yang sering dijual di mini market, bisa berakibat buruk bagi tubuh kita. Kita bisa kecanduan obat, merusak kinerja jantung kita dan bisa jadi kalau sudah overdosis bisa menyebabkan kematian.

Jika obat-obatan kita minum dengan dosis dan penggunaan yang benar, meskipun obat itu bersifat narkoba, obat-obatan itu akan memberi efek yang baik untuk tubuh kita. Misalnya saja, di India masih menggunakan daun ganja untuk menyembuhkan penyakit asma dan kekurangan nafsu makan. Morfin juga berguna sebagai obat penahan rasa sakit baik sejak perang dunia dulu hingga pengobatan kanker di zaman sekarang.


Jadi intinya, obat bisa bermanfaat, bisa juga berbahaya. Oleh karena itu, minum obat haruslah sesuai dengan dosisnya agar tidak membahayakan tubuh. Malah lebih baik lagi, jika kita terus menjaga kesehatan kita sebelum datangnya penyakit. Karena memang lebih baik mencegah sebelum mengobati. Sekian dan jaga kesehatan kita. Terima kasih.

Kenapa Cewek Gampang Emosian Menjelang Datang Bulan?

Kalau kita melihat ada teman cewek yang lagi badmood seharian, kita biasanya langsung mencap dia lagi PMS ketimbang “mungkin ada masalah lain”. Istilah PMS sendiri sebenarnya berasal dari dunia medis dan psikologis bangsa barat yang kepanjangannya Pre Menstrual Syndrome. Singkatnya, PMS adalah bermacam-macam gejala yang terjadi kepada cewek antara seminggu sampai dua minggu menjelang datang bulan. Lalu, apa hubungannya sindrom ini dengan emosi cewek?

Sumber gambar: pinterest.com

Menurut banyak pendapat, ternyata hampir semua cewek di dunia ini mengalami PMS. PMS sering dituduh sebagai biang kerok naik turunnya emosi dan mood seorang cewek. Sindrom ini sebenarnya menimbulkan gejala yang berbeda-beda pada masing-masing cewek. Ada yang tiba-tiba jerawatan, sakit perut, nggak bisa tidur, susah berkonsentrasi saat berpikir, dan emosi yang berubah-ubah dalam waktu singkat. Gejala-gejala itu akan sembuh saat menstruasi dimulai atau setelah datang bulannya selesai.

Menurut penelitian terbaru, menjelang menstruasi sebagian besar cewek mengalami siklus hormon yang menyebabkan tingkat stresnya lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan tubuh mereka terasa kurang fit. Jangankan cewek, orang yang kurang fit pasti akan gampang emosian kalau diganggu atau ada sesuatu yang tidak mengenakkan dihatinya.

Berdasarkan tayangan di Kokbisa, gejala yang ditimbulkan sindrom ini bisa mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari bagi beberapa cewek. Dalam dunia medis, hal ini disebut sebagai Pre Menstrual Dysphoric Disorder. Namun, kabar baiknya gejala yang sampai mengganggu aktivitas itu hanya terjadi pada 3 hingga 8% cewek yang ada di dunia ini dan bisa diobati. Sementara 90% lainnya, gejala itu tidak akan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.


Jadi, kalau teman cewek kita lagi badmood, lebih baik ditanya dulu sedang ada masalah apa dan tawarkan solusinya, daripada langsung nge-judge “Kamu lagi PMS, ya?”. Itu justru akan membuatnya makin marah karena kebanyakan cewek malu kalau ketahuan dia lagi sindrom menjelang datang bulannya. Sekian dan terima kasih.

Sunday, February 19, 2017

Apa Benar MSG Berbahaya?

Saat kita makan mi pangsit, kuah yang kita cicipi rasanya enak dan gurih. Yang menyebabkan rasanya enak dan gurih itu sudah pasti adalah bahan penyedap rasanya. Bahan penyedap rasa yang kita cicip bersama kuah itu adalah MSG atau Monosodium Glutamat. Akan tetapi, kita mendengar kabar kalau MSG itu berbahaya buat kesehatan kita. Apa benar?

Yang bisa disimpulkan dari tayangan di channel Kokbisa, MSG adalah garam yang berasal dari glutamat. Glutamat itu adalah asam amino zat penyusun protein. Glutamat ini dihasilkan dari proses fermentasi.Seperti yang kita tahu, fermentasi itu sejatinya adalah proses untuk menghasilkan suatu zat dengan memanfaatkan kemampuan mikroba atau bakteri. Ya, berarti glutamat ini dihasilkan dari bantuan bakteri. Nah, karena bakteri dianggap berbahaya bagi kesehatan dan sumber penyakit, sementara itu glutamat adalah hasil proses fermentasi, jadilah anggapan buruk tentang penggunaan MSG jadi meluas.

credit photo: lordbroken.wordpress.com

Walaupun kita menganggapnya demikian, tapi tahukah kita kalau secara alami sebenarnya glutamat ada di dalam makanan yang biasa kita makan. Misalnya, keju yang merupakan hasil fermentasi susu dengan bakteri, daging, ikan dan tomat. Bahkan, tubuh kita sendiri sebenarnya menghasilkan glutamat kurang lebih 10 gram di otak, otot, hati, ginjal dan darah.

Perdebatan bahaya penggunaan MSG sudah ada sejak lama, yaitu sejak lagi ngetrend-ngetrend-nya demam restoran Cina di 1960an. Setelah makan di restoran Cina, banyak pelanggan yang mengeluh merasa pusing, mual, dan keringat dingin. Ya, memang makanan Cina pada saat itu banyak menggunakan micin. Akan tetapi, beberapa penelitian justru mengatakan bahwa mereka tidak bisa membuktikan kalau gejala-gejala itu merupakan dampak MSG. Malah penelitian lain mengatakan kalau gejala tersebut timbul karena bahan makanan yang lainnya atau hanya sugesti negatif pelanggannya saja ketika makan makanan yang mengandung MSG.

Meskipun demikian, ada juga penelitian lain yang memaparkan dampak MSG yang ternyata dapat merangsang syaraf kita secara berlebihan sehingga merusak sistem syaraf. Namun, penelitian ini banyak ditentang karena dalam penelitian tersebut MSG yang digunakan sebagai sampel terlalu banyak kapasitasnya dari yang sehari-hari normalnya digunakan. Maksudnya, kadar MSG sehari-hari kita adalah 0,01 sampai 0,015 gram per kilogram berat badan kita. Sementara itu, yang digunakan dalam penelitian jumlahnya 0,5 sampai 4 gram per kilogram berat badan orang yang menjadi sampel penelitian. Jelas saja, jika kebanyakan micin yang dikonsumsi, orang akan menjadi pusing.


Agar kita bisa meneliti hal ini lebih lanjut, bisa juga kita membaca situs dan jurnal terpercaya yang dibuat oleh doktor-doktor ahli gizi. Intinya, MSG aman-aman saja bila dikonsumsi sesuai dengan takaran yang wajar. Kalau kelebihan, tidak hanya MSG saja, apapun yang dikonsumsi secara berlebihan tentu saja bisa mengganggu kesehatan kita. Bahkan nasi saja kalau dikonsumsi berlebihan bisa membuat kita gendut, dan kalau sudah gendut akan susah untuk mengembalikan tubuh kita agar berat badan kita tetap terjaga dan seimbang. Semoga tulisan ini bisa menambah informasi kita dan terima kasih.

Kenapa Kita Suka Drama? (Baik Nonton Maupun Ngedrama)

Pasti banyak dari kita yang suka banget nonton drama. Mulai dari sinetron kejar tayang, telenovela asing, drama Korea dan India, serial TV Amerika, sampai drama di internet. Sebenarnya apa sih drama itu dan kenapa orang suka dengan drama (bahkan suka ngedrama)?

Drama menurut Urban Dictionary adalah suatu kejadian yang biasa-biasa saja, namun dibesar-besarkan seolah itu adalah masalah yang besar. Ya, seperti yang kita lihat di kebanyakan drama, suatu masalah yang ditimbulkan satu tokoh menjadi besar hingga keluarga besarnya terlibat bahkan warga satu kampungnya pun terlibat. Jadi, kalau hanya masalah yang diperbesar, kenapa kita bisa suka drama?

Seperti yang ditayangkan di channel Kokbisa, kita suka drama karena drama dapat membuat kita merasa puas. Hidup yang sebagian besar kita jalani sebagai manusia yang biasa-biasa aja, ya biasa banget dan gitu-gitu saja. Oleh karena itu, kita memerlukan sesuatu yang berbeda agar hari kita terasa lebih memuaskan saat kita jalani dan salah satunya dengan menonton drama, dan juga mendrama. Agar bisa merasakan kesenangan, ketakutan, ketegangan, dan keseruan lainnya, kita menyetel TV kita dengan drama India. Sayangnya, efeknya hanya ilusi saja, cepat hilang dan hanya sekedar membuat kita senang saja setelah menontonnya.

credit photo: shutterstock.com

Dengan menonton drama, kita bisa menyalurkan emosi kita apakah emosi perasaan senang yang positif atau rasa sedih yang negatif. Emosi-emosi ini memicu otak kita mengeluarkan endorfin dan dopamin. Efek dari zat kimia dalam otak kita itu dapat mengurangi rasa sakit, menghilangkan stres, dan meningkatkan rasa senang. Oleh karena itu, banyak dari kita yang makin suka nonton drama bahkan mendrama.


Drama akan selalu ada di sekitar kita, entah orang lain pelakunya atau malah kita sendiri tanpa kita sadari. Ya, kalau ada isu panas di internet, terkadang tangan kita gatal mengomentarinya dan memberikan opini kita sendiri terhadap isu tersebut. Tapi, hati-hati juga kalau ikut nimbrung membicarakan sebuah isu, mana tahu cuma kabar bohongan alias hoax. Jadi, kedepannya kita bisa memilah dan memilih di drama mana kita ingin nimbrung. Sekian dan terima kasih.

Seberapa Besar Pengaruh Teknologi Pada Kita?

Seperti yang ditayangkan di channel Kokbisa, ternyata teknologi sudah sangat mengubah hidup kita. Di zaman yang serba online ini kita tidak perlu repot lagi beli baju dan nawar harga di butik. Tinggal ambil handphone di meja, pasang aplikasi pencarian butik online, pilih baju, bayar dan tinggal tunggu diantar ke rumah oleh kurirnya. Bapak kita tidak perlu repot lagi berlangganan koran karena sudah banyak koran online yang tinggal diakses lewat handphone. Lebih sederhananya lagi, kita tidak perlu repot-repot mengirim pesan lewat merpati pos karena sekarang hanya perlu ketik pesan dan kirim ke nomor tujuan yang ingin dikirimkan pesan saja.

credit photo: freepik.com

Pada dasarnya, teknologi terus berkembang. Ia berkembang karena ditemukannya masalah dan ditemukannya solusi atas masalah tersebut. Misalnya, dulu pelanggar lalu lintas banyak sekali. Namun tidak semuanya terdeteksi mata para petugas patroli. Kemudian muncullah solusi dengan memasang kamera CCTV di titik-titik strategis persimpangan jalan yang berlampu merah, sehingga siapapun pelanggarnya dapat diidentifikasi bahkan ditindaklanjuti agar kedepannya ia tidak melanggar lagi.

Teknologi sebenarnya membuat hidup kita menjadi lebih baik. Namun, ada juga yang menganggap hidup kita menjadi lebih manja karena perkembangan teknologi yang tidak bisa dibendung. Misalnya saja, ketika kita ingin pergi menggunakan jasa ojek kita tidak perlu repot-repot lagi berjalan panas-panasan ke depan lorong mencari abang tukang ojek. Hanya perlu menggunakan aplikasi ojek online saja. Dan masih banyak online-online yang lain.


Intinya, teknologi sudah sangat berpengaruh pada kehidupan kita, dan kitapun bisa berkontribusi menggunakan teknologi untuk menemukan solusi atas masalah yang kita hadapi. Kalau kita lagi galau dan ingin menghilangkan galau, kita bisa mencari tipsnya di mesin pencarian tempat biasa kita copy-paste tugas. Buat kamu yang sudah membaca ini, semoga kamu nantinya bisa menjadi seseorang yang menemukan teknologi terbaru untuk memberikan solusi yang kita, manusia hadapi bersama. Dan juga, terima kasih.

Kenapa Suara Kita Terdengar Beda Di Perekam Suara?

Bagi kita yang suka bernyanyi mungkin kita pernah merekam suara kita dengan alat perekam suara. Kemudian, untuk mendengarkan hasilnya, kita mendengarkan kembali hasil rekaman suara kita. Saat kita mendengar hasil yang kita dapat dari alat perekam kita, suara kita terdengar berbeda dari yang kita dengar sendiri saat kita berbicara. Mungkin terdengar lebih cempreng, melengking atau fals dan kita menjadi tidak menyukai suara kita sendiri. Bahkan menganggap alat perekam suara kita sudah rusak. Tapi bagaimana dengan yang didengar orang lain? Apakah sama seperti yang didengar alat perekam suara?

credit photo: shutterstock.com

Kalau kita mencoba alat perekam suara berkualitas terbaikpun, jika kita masih mendengar suara kita sama dengan perekam suara yang kita bilang rusak, maka memang seperti itulah suara kita yang terdengar di telinga orang lain. Ketika kita sedang berbicara dengan orang lain, suara kita merambat sebagai gelombang suara yang ditangkap oleh telinga orang. Akan tetapi, perjalanannya tidak sesimpel itu.

Agar suara kita dikenali oleh si kawan, suara kita merambat dan diterima daun telinga kawan kita, dan diterjemahkan oleh gendang telinga sebagai getaran. Kemudian, getaran yang diterjemah koklea dikirim menuju otak oleh sistem syaraf pendengaran dan akhirnya kawan kita dapat mengenali suara kita. Akan tetapi, pada waktu kita berbicara pada si kawan, hal yang berbeda terjadi. Ternyata, tidak hanya gelombang suara kita yang ada di udara saja yang ditangkap oleh otak kita, tetapi getaran dari pita suara kitapun merambat melalui tulang-tulang tengkorak kita, sehingga menjadikan frekuensi getaran menjadi lebih rendah terdengar di telinga kita. Akibatnya, otak kita menerjemahkan suara yang kita hasilkan sendiri menjadi lebih merdu dari yang kita dengar lewat alat perekam suara.
Jadi intinya, ketika kita berbicara kepada kawan kita, si kawan hanya mendengar dari satu sumber suara saja, kita. Sedangkan kita mendengar sumber suara dari suara kita sendiri yang ada di udara dan getaran dalam diri kita sendiri yang dihasilkan saat kita berbicara.


Bisa jadi kita yang selama ini ngaku-ngaku suaranya paling merdu itu hanya kita saja yang kegeeran berasa bak diva terkenal. Padahal pas direkam dengan voice recorder, suaranya terdengar cempreng di telinga orang. Akan tetapi, secempreng apapun suara kita, itulah suara yang dikenali kawan kita sebagai suara kita. Jadi jangan berkecil hati, karena mereka sudah familiar dengan suara kita telah menerima suara kita apa adanya. Jadi bagi kamu yang masih ingin menjadi penyanyi dan ikutan les olah vokal, ya ikutan saja, mana tahu suaramu makin merdu. Atau malah makin cempreng. Sekian dan terima kasih.

Apa Benar Mendengar Musik Klasik Bikin Pintar?

Siapa sih yang tidak suka musik? Pasti semua orang suka musik tetapi mungkin beda alirannya. Ada yang suka musik rock, jazz, klasik, qasidah sampai dangdut. Kita pasti pernah dengar kalau musik klasik bisa membuat kita pintar. Tapi, apakah itu benar?

Menurut tayangan di kanal Kokbisa, hasil penelitian tiga mahasiswa sebuah universitas di California menunjukkan bahwa musik klasik Mozart yang diuji memberikan efek penambahan spatial temporal intelligence atau kemampuan spasial untuk mengenali ruang, bentuk dan arah kepada para sampel penelitian. Akan tetapi, hanya bagian kemampuan spasial dari IQ itu saja yang naik 8 hingga 9%. Mereka tidak menjelaskan hal lainnya.

credit photo: istockphoto.com

Karena kabar hasil penelitian ini tersebar luas di sebuah jurnal terkenal di dunia, banyak orang yang salah paham menganggap bahwa musik klasik dapat meningkatkan keseluruhan IQ manusia. Seperti yang tercantum dalam buku seorang doktor spesialis THT bernama Alfred Tomatis menyebutkan bahwa mendengar musik klasik dapat memicu penyembuhan tubuh dan perkembangan otak. Lalu, seorang pendidik sekaligus musisi bernama Don Campbell menulis sebuah buku yang berkaitan dengan efek musik klasik Mozart pada zaman itu menjadi booming. Bahkan, gara-gara kabar tentang musik klasik ini membuat pemerintahan negara bagian di Amerika Serikat menyediakan dana untuk membagikan kaset musik Mozart untuk setiap bayi warga negaranya yang lahir agar menjadi anak yang pintar. Tidak hanya itu, sebuah artikel di Amerika Serikat juga mengatakan bahwa efek musik klasik Mozart bisa membantu kinerja berpikir bagi anak-anak. Ditambah lagi, sebuah artikel di Tiongkok yang mengatakan jika bayi dalam kandungan diperdengarkan musik klasik, maka bayi itu akan menjadi lebih pintar dari bayi yang tidak diperdengarkan musik klasik.

Seperti gosip berantai dari tetangga ke tetangga, terkadang kabar yang kita dengar itu belum tentu betul-betul benar. Mungkin saja ada bagian yang ditambahkan dan ada yang dikurangi. Inilah yang terjadi pada mitos musik klasik yang bisa bikin kita menjadi lebih pintar.

Setelah diteliti lebih mendalam, yang membuat kita lebih pintar saat mendengarkan musik klasik sebenarnya bukanlah musik klasiknya, melainkan keadaan manusianya saja yang merasa senang saat mendengarkan musik klasik, atau istilah kerennya enjoyment arousal. Enjoyment arousal adalah keadaan psikologis dimana kita bisa merasa menikmati saat melakukan atau mendengar sesuatu yang efeknya dapat membuat kita berpikir lebih jernih dan mengerjakan tugas dengan lebih baik.


Musik memang mampu membuat kita rileks dan menikmati alunannya, aliran apapun itu, sesuai dengan minat kita masing-masing. Tidak hanya itu, musik juga dapat menghilangkan stres. Kalau stres kita hilang dan pikiran kita rileks, tentu saja kita bisa berpikir lebih jernih. Sayangnya, efek ini hanya bertahan sementara, karena jika kita teringat dengan tugas yang masih menumpuk, kita akan stres lagi. Oleh karena itu, lebih baik kita mendengarkan musik sambil pelan-pelan mengerjakan tugas kita agar tidak semakin menumpuk. Sekian dan terima kasih.

Kenapa Orang Melakukan Code-Switching?

Di postingan sebelumnya, kita sudah membahas tentang apa itu code-switching, yang ternyata tanpa kita sadari kita lakukan sehari-hari. Tentu saja, ada alasan mengapa orang-orang atau kita sendiri melakukannya. Mungkin kitanya sih, nggak sadar ya kenapa kita melakukannya tapi kita lakukan begitu saja. Dari tayangan Langfocus yang dibawakan oleh Paul, kita bisa menyimpulkan beberapa alasan mengapa orang melakukannya.

credit photo: emaze.com

Alasan pertama orang melakukan code-switching adalah untuk membicarakan soal rahasia. Ketika kita ingin membicarakan sebuah rahasia, namun ada orang lain yang ada di sekitar kita dan kita tidak ingin mereka mendengarnya, kita akan mengubah bahasa kita dengan bahasa lain yang mungkin tidak semua orang mengerti. Misalnya, kita awalnya ngobrol pakai Bahasa Indonesia dengan teman kita, lalu karena kita dan teman kita bisa bicara Bahasa Sunda dan topik yang kita bicarakan makin sensitif, kita mengubah bahasa pengantar kita dari Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Sunda.

Sebaliknya, kita berganti bahasa juga karena ingin orang lain mengetahui apa yang sedang kita katakan. Misalnya, awalnya kita bicara dengan Bahasa Aceh dengan kawan di sebelah kiri kita. Kemudian, kawan di sebelah kanan kita adalah siswa pindahan dari Padang yang tidak mengerti Bahasa Aceh. Otomatis, karena dia nimbrung dalam obrolan dan tidak sopan jika kita cuekin saja, kita mengubah bahasa obrolan dari Bahasa Aceh ke Bahasa Indonesia yang dimengertinya.

Alasan selanjutnya adalah untuk mengekspresikan sesuatu yang menjadi bagian dari identitas orang. Hal ini bisa jadi diucapkan oleh orang si pemilik identitas itu atau lawan bicara si pemilik identitas itu. Misalnya, ada seorang koki asal Italia yang bekerja di Indonesia. Koki itu bisa bicara Bahasa Indonesia dan Bahasa Italia. Lalu, ada seorang pelanggan orang Indonesia restorannya yang memuji masakannya dengan kalimat, “Chef, pizza buatanmu numero uno! Enak banget!”. Dari kalimat itu kita bisa mengidentifikasi kosakata Bahasa Inggris “chef” yang berarti koki yang merupakan panggilan untuk si koki Italia. Kata itu jelas menyatakan identitas si koki sebagai koki. Kemudian, kita menemukan frase “numero uno” yang artinya nomor satu dalam Bahasa Italia. Mungkin dengan frase ini si pelanggan ingin membuat si koki merasa bangga atas identitas asal Italianya.

Alasan yang lain adalah untuk mengekspresikan gagasan yang tidak bisa diekspresikan dalam bahasa dominan yang sedang digunakan saat mengobrol, sehingga menggunakan kosakata dan kalimat bahasa lain agar pesannya tersampaikan dengan mudah. Hal yang seperti ini biasanya bisa kita jumpai pada orang yang hanya bisa mengerti Bahasa Indonesia tetapi tidak bisa berbicara banyak dalam Bahasa Indonesia. Misalnya orang yang tinggal jauh di pedalaman daerah yang penggunaan bahasa daerahnya sangat kental bahkan sangat langka ditemukan penggunaan Bahasa Indonesia. Sehingga orang-orang tersebut menggunakan bahasa daerahnya sebagai matrix language dan hanya menggunakan beberapa kosakata Bahasa Indonesia sebagai pendukungnya.

Alasan selanjutnya adalah untuk mengulangi kata dalam dua bahasa yang berbeda dengan maksud sebagai penegasan. Contoh yang ini sering kita jumpai di kelas saat belajar Bahasa Inggris atau Bahasa Arab. Ketika ingin menginstruksikan siswanya untuk mengerjakan tugas latihan, guru kita biasanya menggunakan bahasa asing yang kita pelajari dahulu, kemudian beralih bahasa menjadi Bahasa Indonesia dengan makna kalimat yang sama. Ucapannya menegaskan agar semua siswa mengerjakan tugas yang diinstruksikan.

Lalu, alasan yang terakhir adalah hanya untuk sebuah candaan. Candaan yang berhubungan dengan penggunaan bahasa sering kita jumpai, misalnya sebuah kalimat dalam bahasa daerah yang maknanya lucu, sementara itu kita membicarakannya dalam Bahasa Indonesia.

Lalu, apa alasanmu mengalihkan bahasamu saat sedang berbicara?Rahasia, ataukah hanya bercanda? Sedikit banyak kita makin tambah tahu tentang fenomena code-switching. Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat.

Apa Itu Code-Switching?

Orang Indonesia pada umumnya bilingual, yang artinya bisa berbicara dalam dua bahasa. Bisa jadi satu orang bisa berbicara Bahasa Indonesia dan Bahasa Aceh, satu orang lagi bisa bicara Bahasa Minang dan Bahasa Indonesia. Bahkan, di keluarga yang lebih moderen, satu orang bisa multilingual dengan kemampuan berbicaranya lebih dari dua bahasa; Bahasa Indonesia, Bahasa Minang, Bahasa Batak, dan Bahasa Inggris. Orang bilingual dan multilingual sering sekali berganti bahasa saat sedang berbicara, bahkan masih dalam satu topik obrolan. Fenomena berganti-gantinya bahasa yang digunakan oleh orang yang sedang berbicara ini dalam istilah ilmu linguistik disebut dengan code-switching.

Pengguna code-switching ini sudah jelas adalah orang yang bisa bicara dua bahasa atau lebih. Di Indonesia, kita sering menemukannya karena masing-masing daerah di Indonesia punya bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, code-switching bisa kita jumpai saat berbicara dengan teman kita yang blasteran atau pindahan dari negara lain. Misalnya, ada bule ganteng atau oppa imut kayak artis Korea yang tinggal di lingkungan rumah kita. Bisa jadi mereka bisa bicara bahasa ibu mereka (si bule berbahasa Inggris, si artis Korea gadungan pasti ngomong Korea) dan Bahasa Indonesia. Dan saat kita (yang mengerti atau sedang belajar bahasa Inggris dan Korea) ngobrol dengan mereka, bisa jadi secara nggak sengaja akan terjadi code-switching saat mengobrol.

credit photo: Google Sites

Mungkin kita pernah mendengar teman kita berbicara seperti ini. “Don’t forget bawa hijabnya besok, ya? Nanti aku ajarkan gimana cara pakainya.” Anggap saja teman kita bicara pada teman kita yang lainnya soal pakai hijab yang gaya, dan kita secara nggak sengaja mendengarnya. Saat kita mendengarnya, kita pasti akan memperhatikan frase Bahasa Inggris yang diucapkannya. Kalau bagi yang mengerti dan biasa menggunakan Bahasa Inggris, mungkin tidak akan terdengar masalah. Tapi, bagi orang yang tidak mengerti Bahasa Inggris atau mengerti tapi jarang menggunakannya, maka frase “don’t forget” itu akan menjadi perhatian utama. Mungkin malah ada yang bertanya “apa?” untuk meminta si teman untuk mengulangi kata-katanya dengan bahasa yang lebih dimengerti: jangan lupa.

Code-switching antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris seperti contoh diatas lebih sering dijumpai di kalangan mahasiswa bahasa atau kalangan orang-orang yang bekerja di perusahaan multinasional. Di luar Indonesia, fenomena ini juga sering sekali terjadi apalagi di negara-negara yang memang menggunakan dua bahasa sebagai bahasa nasionalnya seperti di Malaysia, Filipina dan India.

Menurut Paul dalam tayangan di Langfocus, fenomena code-switching ini biasanya tidak bisa diprediksi, seperti kita bertukar bahasa dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia atau sebaliknya. Orang-orang bisa berganti bahasa dalam suatu obrolan bahkan dalam satu kalimat. Misalnya, saat teman kita sedang kesulitan dengan sinyal hapenya, tanpa pikir panjang kita akan bilang, “coba dicek dulu setting-annya”. Kata setting sudah jelas adalah kata dari Bahasa Inggris yang kita gunakan dalam kalimat Bahasa Indonesia yang kita ucapkan. Bahkan kita tidak benar-benar memikirkan kata yang kita pilih sesaat sebelum mengucapkannya.

Dalam code-switching, biasanya kita memakai bahasa yang dominan kita pakai sebagai bahasa pengantar kita saat berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya, Bahasa Indonesia adalah bahasa dominan kita. Dalam ilmu linguistik, bahasa yang dominan digunakan saat berbicara disebut dengan matrix language. Sementara itu, kita menggunakan kata, frase, bahkan menggunakan kalimat dalam bahasa lain saat berbicara dalam Bahasa Indonesia tersebut. Jika kosakata setting yang kita gunakan dalam obrolan tadi adalah Bahasa Inggris, maka Bahasa Inggris adalah bahasa tambahan kita. Dalam ilmu linguistik, istilahnya adalah embedded language. Jadi, kalau ucapan “coba dicek dulu setting-annya” dijabarkan, maka “coba dicek dulu” yang dalam Bahasa Indonesia ini disebut matrix language, sedangkan kosakata Bahasa Inggris “setting” adalah embedded language, dan terakhir, akhiran “-an” dan “-nya” yang berasal dalam Bahasa Indonesia jelas adalah matrix language.

Sedikit banyak, sekarang kita mengerti soal fenomena code-switching. Memang, jika kita membahas soal bahasa, tidak akan ada habisnya apalagi buat yang memang minat banget dengan ilmu bahasa dan ilmu linguistik. Di postingan selanjutnya akan dibahas tentang mengapa orang melakukan code-switching. Sekian dulu, semoga menambah pengetahuan kita, jangan lupa bagi-bagi ilmunya sama teman, dan terima kasih.

Gimana Kita Bisa Tahu Seseorang Berbohong?

Mungkin kita pernah menanyakan kabar seseorang kerabat, kemudian menerima jawaban baik-baik saja. Akan tetapi, sebenarnya bisa jadi dia sedang patah hati atau patah kaki dan sedang dirawat di rumah sakit. Mungkin juga kita pernah menelepon seseorang namun tidak diangkat-angkat. Dua jam kemudian kita mendapat respon darinya via pesan teks bahwa baterai ponselnya sedang mati.

Kebohongan adalah hal yang lazimnya kita hadapi sehari-hari. Bahkan dalam sehari, tanpa kita sadari kita menemukan kebohongan satu, dua, sepuluh, hingga 200 kali saat berinteraksi dengan orang lain. Banyak teknik yang dapat mendeteksi kebohongan, mulai dari alat torturing, monitor tekanan darah dan pernapasan, alat pendeteksi tekanan suara hingga scanner otak menggunakan infra merah. Akan tetapi, alat-alat canggih tersebut masih saja bisa dibohongi. Bahkan bisa membohongi badan hukum tertinggi sekalipun.

Lalu, bagaimana kita bisa tahu kalau seseorang sebenarnya sedang berbohong kepada kita? Mungkin saja, alat-alat diatas tidak dapat dijangkau oleh kebanyakan orang. Namun, sebenarnya ada cara yang lebih simpel namun harus sering dipelajari secara mendalam, yaitu dengan ilmu berkomunikasi.
Jika kita mau jujur dengan diri kita sendiri, kita pernah berbohong kepada orang lain tentang diri kita sendiri. Mengapa? Karena kita lebih menginginkan kalau orang lain tahu bahwa kita adalah orang yang sesuai dengan harapan kita sendiri daripada sifat nyatanya kita. Misalnya, kita mengharapkan orang lain tahu kalau kita adalah orang yang jujur dan telah berpengalaman dalam suatu urusan. Maka kita akan mengatakan kepada orang tersebut dengan bahasa kita berkomunikasi bahwa kita adalah orang yang demikian. Namun, nyatanya, pengalaman kita belumlah banyak yang kita harapkan. Otak kita sebenarnya lebih banyak berisi tentang impian kita sebagai siapakah kita daripada realita siapa kita sebenarnya.

credit photo: wikihow.com

Lalu, bagaimana kita bisa mendeteksi seseorang yang berbohong dengan berkomunikasi ini?
Berdasarkan pengamatan realita, ekspektasi kita terhadap diri kita sendiri berbeda dengan keadaan realitanya. Jadi, bisa disimpulkan, jika kita diajak berbicara tentang pribadi kita, kita akan menggunakan bahasa kita dengan menambahkan susunan gaya bahasa tertentu yang hanya diketahui maksud sebenarnya dengan memperhatikan caranya berbicara atau berkomunikasi dengan kita. Dan tentu saja, hal itu membutuhkan energi dan waktu ekstra untuk membicarakannya dihadapan orang lain. Ya, karena tentang pribadi kita sendiri. Pada dasarnya, kita mencemaskan opini orang lain terhadap kita.

Seperti yang dikatakan Noah Zandan pada tayangan TED-Ed, sebuah teknik yang dinamakan Lingustic Text Analysis, atau analisis teks linguistik dapat membantu kita mengidentifikasi beberapa pola gaya bahasa yang dapat menentukan apakah seseorang sedang berbohong atau tidak.
Pertama, pembohong biasanya berusaha menyatakan bahwa dia tidak menipu dengan menceritakan sesuatu yang sebisa mungkin tidak dikait-kaitkan dengan dia. Dia akan membicarakan orang lain dan orang lain dan menggunakan tokoh orang ketiga untuk membuat orang lain percaya jika dia tidak termasuk dalam orang-orang yang diceritakannya. Akan tetapi, apa yang diceritakannya akan terdengar ganjil jika dia menceritakannya dengan terlalu detil. Padahal dia mengaku tidak ikut dalam cerita tersebut.

Kedua, pembohong akan berusaha mengatakan sesuatu yang terdengar negatif. Maksudnya, ketika seseorang tahu bahwa dia berbohong, maka ia akan merasa bersalah karena telah mengatakan kebohongan, tapi tetap menyembunyikannya, dan mengalihkan pembicaraannya dengan kita dengan kata maaf atau keluhan tertentu. Misalnya dengan berkata maaf lama membalas pesan karena baterai ponsel yang habis, padahal sebenarnya ia hanya malas menanggapi pesan yang diterimanya.

Lalu yang ketiga, pembohong lebih suka menceritakan suatu peristiwa dengan alur penjelasan yang sederhana. Karena, otak manusia lebih mudah mencerna cerita yang sederhana dibandingkan cerita asli yang selengkapnya. Akan tetapi, walaupun alur yang diceritakan sederhana, dia akan menceritakannya dengan bahasa yang panjang bahkan berbelit-belit kepada kita. Tak jarang para pembohong menggunakan penekanan kata-kata tertentu pada kalimat yang diucapkan yang mungkin bermakna sebaliknya.

Namun dari semuanya, kebanyakan kebohongan yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari bukanlah kebohongan yang serius sekali hingga bisa mengurangi kepercayaan kita kepada orang lain secara drastis. Tetapi, jika kita bisa mengidentifikasinya, maka kita tidak akan mudah dibohongi dengan cerita orang lain. Tidak perlu menuduh cerita seseorang hanyalah fiktif belaka, tetapi tetap rileks saja mendengarkan dan kita bisa menilai sendiri dengan sejumput ilmu berkomunikasi kita apakah yang dikatakannya fakta atau bukan. Silahkan dicoba dan mencoba mengidentifikasi cerita temanmu dan terima kasih telah membaca penjelasan ini.