Friday, March 03, 2017

Suku dan Ras, Samakah Maknanya?

Ketika kita mendengar kata suku dan ras, mungkin yang langsung terlintas di kepala kita adalah SARA. Dan ketika kita mendengar kata SARA kita langsung terpikir tentang sesuatu yang sensitif yang berkaitan dengan suatu golongan, apakah itu suku tertentu, ras tertentu agama tertentu atau golongan-golongan lain tertentu. Kita juga sering melihat peringatan semacam “Jangan berkomentar hal yang mengandung SARA” dalam suatu diskusi atau forum di internet. SARA itu apa sih?

Dari sebuah artikel, SARA diartikan sebagai bermacam-macam pandangan atau tidakan yang didasarkan pada sentimen suatu identitas, yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan, suku, maupun golongan tertentu. Jadi, jika ada tindakan, baik fisik maupun verbal, dalam bentuk kekerasan, diskriminasi maupun pelecehan yang didasarkan atau ditujukan pada identitas golongan tertentu, maka tindakan tersebut dikategotikan sebagai SARA. Intinya, saat membicarakan tentang hal yang berkaitan dengan golongan tertentu, kita harus hati-hati, karena akan menimbulkan sentimen terhadap golongan tertentu yang dibicarakan. Misalnya, mencandai budaya suku tertentu, tentu saja masyarakat pemilik suku dan budaya tersebut akan tersinggung, apalagi jika budaya itu sudah dijunjung tinggi oleh turun temurunnya. Sementara, kita hanya tahu kulit luarnya saja.

Seperti yang kita tahu, SARA merupakan sebuah akronim atau singkatan dari suku, agama, ras dan antargolongan. Jika kita lihat, banyak dari kita yang sudah mengerti makna semua kata yang ada dalam singkatannya. Akan tetapi, nggak sedikit pula yang masih bingung mengapa suku dan ras ada di dalam akronim tersebut. Suku dan ras, bukankah keduanya memiliki arti yang sama?

Menurut sebuah artikel, suku dan ras memiliki arti yang berbeda. Kata suku memiliki makna yang berkaitan dengan faktor sosiologis sekelompok orang, seperti budaya, kebangsaan, bahasa dan tradisi yang sama. Sedangkan kata ras sendiri memiliki makna yang berkaitan dengan faktor biologis seseorang seperti warna kulit, rambut, mata yang diturunkan secara genetika. Jadi, bisa dikatakan kalau perbedaan suku dan ras adalah yang satu, suku, ditandai dengan karakteristik sosial budaya, dan yang satu lagi, ras, dengan karakteristik fisik.

Perbedaan suku dan ras mungkin bisa diperjelas dengan contoh berikut. Ada seseorang yang memiliki ciri-ciri fisik berkulit putih dan bermata sipit, akan tetapi sejak lahir hingga dewasa, ia tinggal di Indonesia. Secara ras, dengan ciri-ciri fisik yang dimilikinya, ia memiliki ras Asia. Akan tetapi, karena ia lahir dan hidup dalam lingkup sosial dan budaya di Indonesia, maka ia termasuk suku bangsa atau orang Indonesia.

Sumber foto: shutterstock.com

Akan tetapi, perbedaan antara suku dan ras tidak terlalu mencolok. Lain halnya dengan di negara lain. Ketika kita berjalan-jalan ke Australia, kita akan berjumpa dengan berbagai macam orang dari suku dan ras yang berbeda-beda. Ketika kita berjumpa dengan orang yang berfitur wajah Asia, kita akan langsung mengira jika dia bisa diajak ngobrol dengan bahasa Mandarin atau Jepang. Namun nyatanya, bisa jadi dia sama sekali tidak mengerti bahasa Mandarin, dan hanya berbicara bahasa Inggris. Begitu juga kalau kita bertemu orang yang berfitur wajah seperti orang Arab, namun ia diadopsi keluarga Amerika. Orang itu memiliki ras Arab, akan tetapi ia adalah orang (atau suku bangsanya) Amerika.


Bagaimana, sudah dapat pencerahan mengenai perbedaan suku dan ras? Ada yang ingin menambahkan? Terima kasih.

0 comments: