Ketika kita mendengar kata suku dan ras, mungkin yang langsung
terlintas di kepala kita adalah SARA. Dan ketika kita mendengar kata SARA kita
langsung terpikir tentang sesuatu yang sensitif yang berkaitan dengan suatu
golongan, apakah itu suku tertentu, ras tertentu agama tertentu atau
golongan-golongan lain tertentu. Kita juga sering melihat peringatan semacam “Jangan
berkomentar hal yang mengandung SARA” dalam suatu diskusi atau forum di
internet. SARA itu apa sih?
Dari sebuah artikel, SARA diartikan sebagai bermacam-macam
pandangan atau tidakan yang didasarkan pada sentimen suatu identitas, yang
menyangkut keturunan, agama, kebangsaan, suku, maupun golongan tertentu. Jadi,
jika ada tindakan, baik fisik maupun verbal, dalam bentuk kekerasan,
diskriminasi maupun pelecehan yang didasarkan atau ditujukan pada identitas
golongan tertentu, maka tindakan tersebut dikategotikan sebagai SARA. Intinya,
saat membicarakan tentang hal yang berkaitan dengan golongan tertentu, kita
harus hati-hati, karena akan menimbulkan sentimen terhadap golongan tertentu
yang dibicarakan. Misalnya, mencandai budaya suku tertentu, tentu saja
masyarakat pemilik suku dan budaya tersebut akan tersinggung, apalagi jika
budaya itu sudah dijunjung tinggi oleh turun temurunnya. Sementara, kita hanya
tahu kulit luarnya saja.
Seperti yang kita tahu, SARA merupakan sebuah akronim atau singkatan
dari suku, agama, ras dan antargolongan. Jika kita lihat, banyak dari kita yang
sudah mengerti makna semua kata yang ada dalam singkatannya. Akan tetapi, nggak
sedikit pula yang masih bingung mengapa suku dan ras ada di dalam akronim
tersebut. Suku dan ras, bukankah keduanya memiliki arti yang sama?
Menurut sebuah artikel, suku dan ras memiliki arti yang berbeda.
Kata suku memiliki makna yang berkaitan dengan faktor sosiologis sekelompok
orang, seperti budaya, kebangsaan, bahasa dan tradisi yang sama. Sedangkan kata
ras sendiri memiliki makna yang berkaitan dengan faktor biologis seseorang
seperti warna kulit, rambut, mata yang diturunkan secara genetika. Jadi, bisa
dikatakan kalau perbedaan suku dan ras adalah yang satu, suku, ditandai dengan
karakteristik sosial budaya, dan yang satu lagi, ras, dengan karakteristik
fisik.
Perbedaan suku dan ras mungkin bisa diperjelas dengan contoh
berikut. Ada seseorang yang memiliki ciri-ciri fisik berkulit putih dan bermata
sipit, akan tetapi sejak lahir hingga dewasa, ia tinggal di Indonesia. Secara
ras, dengan ciri-ciri fisik yang dimilikinya, ia memiliki ras Asia. Akan
tetapi, karena ia lahir dan hidup dalam lingkup sosial dan budaya di Indonesia,
maka ia termasuk suku bangsa atau orang Indonesia.
Sumber foto: shutterstock.com
Akan tetapi, perbedaan antara suku dan ras tidak terlalu
mencolok. Lain halnya dengan di negara lain. Ketika kita berjalan-jalan ke
Australia, kita akan berjumpa dengan berbagai macam orang dari suku dan ras
yang berbeda-beda. Ketika kita berjumpa dengan orang yang berfitur wajah Asia,
kita akan langsung mengira jika dia bisa diajak ngobrol dengan bahasa Mandarin
atau Jepang. Namun nyatanya, bisa jadi dia sama sekali tidak mengerti bahasa
Mandarin, dan hanya berbicara bahasa Inggris. Begitu juga kalau kita bertemu orang
yang berfitur wajah seperti orang Arab, namun ia diadopsi keluarga Amerika.
Orang itu memiliki ras Arab, akan tetapi ia adalah orang (atau suku bangsanya)
Amerika.
Bagaimana, sudah dapat pencerahan mengenai perbedaan suku
dan ras? Ada yang ingin menambahkan? Terima kasih.
0 comments:
Post a Comment