Tuesday, March 07, 2017

Kenapa Golongan Darah Manusia Berbeda?

Manusia mana yang tidak pernah punya darah? Ya, semua manusia yang hidup memiliki darah di dalam tubuhnya. Dan seperti yang kita tahu, darah kita berwarna merah. Tetapi, kenapa darah manusia ada golongan-golongannya segala? Kan warnanya sama?

Menurut tayangan di Kokbisa, golongan darah manusia dulunya kita kira sama. Kemudian, ditemukanlah teknologi transfusi darah oleh manusia zaman dahulu saat seseorang kekurangan darah dan memerlukan darah tambahan di dalam tubuhnya. Akan tetapi, ternyata banyak pasien yang meninggal karena transfusi darah tersebut. Hal ini dikarenakan darah yang ditransfer ke tubuh pasien tidak cocok dengan darah yang ada di dalam tubuh pasien.

Sumber foto: canstockphoto.com

Kemudian, seorang peneliti bernama Karl Leindsteiner menemukan bahwa darah manusia memiliki golongan yaitu golongan darah A, B dan O. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan medis, penggolongan darah ternyata tidak hanya 3 saja. Ada golongan darah AB, kemudian sekarang ada juga golongan darah A, B, O dan AB yang terbagi lagi atas rhesus factor-nya. Dalam medis, tanda rhesus ditandai dengan tanda plus (+) dan yang tidak ada rhesus maka ditandai dengan strip (-).

Secara garis besarnya, darah manusia bisa berbeda karena di dalam sel darah manusia ada antigen. Antigen adalah tanda pengenal bagi sistem kekebalan tubuh untuk mengetahui ada atau tidaknya zat asing di dalam tubuh kita. Jadi, golongan darah A dimiliki orang yang di tubuhnya ada antigen A, golongan darah B dimiliki orang yang memiliki antigen B, golongan darah AB dimiliki orang yang memiliki antigen A dan B, sedangkan orang yang bergolongan darah O tidak memiliki antigen.

Jadi, sistem kekebalan tubuh seseorang yang memiliki golongan darah A hanya akan mengenali golongan darah A saja melalui properti antigen A-nya. Jika di darah orang bergolongan darah A tersebut berisi golongan darah lain, maka antibodi yang dimiliki orang tersebut akan mengenali golongan darah lain sebagai objek yang membahayakan tubuh. Sehingga antibodi dari sistem kekebalan tubuh orang tersebut menyerang sel darah B yang masuk. Reaksi antibodi dan sel darah ini akan mengakibatkan penggumpalan darah dan dapat mengakibatkan kematian.

Begitu juga halnya yang terjadi pada sesama golongan darah B tetapi berbeda rhesus. Orang yang memiliki golongan darah B- tidak akan menerima golongan darah B+ karena rhesus yang berbeda. Rhesus itu akan dikenal sebagai objek berbahaya oleh antibodi kita.


Jadi, sudah mengerti kan mengapa darah kita berbeda dan tidak boleh sembarangan transfusi walaupun golongan darahnya sama? Tapi, jika kita ingin donor darah juga tidak apa-apa, malah donor darah itu ternyata bagus untuk kesehatan kita. Karena sel darah dalam tubuh kita yang berkurang akibat didonor akan digantikan dengan sel darah yang baru, yang lebih sehat. Sudahkah kamu mendonor darah?

0 comments: