Manusia mana yang tidak pernah punya darah? Ya, semua
manusia yang hidup memiliki darah di dalam tubuhnya. Dan seperti yang kita
tahu, darah kita berwarna merah. Tetapi, kenapa darah manusia ada
golongan-golongannya segala? Kan warnanya sama?
Menurut tayangan di Kokbisa, golongan darah manusia dulunya
kita kira sama. Kemudian, ditemukanlah teknologi transfusi darah oleh manusia
zaman dahulu saat seseorang kekurangan darah dan memerlukan darah tambahan di
dalam tubuhnya. Akan tetapi, ternyata banyak pasien yang meninggal karena
transfusi darah tersebut. Hal ini dikarenakan darah yang ditransfer ke tubuh
pasien tidak cocok dengan darah yang ada di dalam tubuh pasien.
Sumber foto: canstockphoto.com
Kemudian, seorang peneliti bernama Karl Leindsteiner menemukan
bahwa darah manusia memiliki golongan yaitu golongan darah A, B dan O. Seiring
perkembangan ilmu pengetahuan medis, penggolongan darah ternyata tidak hanya 3
saja. Ada golongan darah AB, kemudian sekarang ada juga golongan darah A, B, O
dan AB yang terbagi lagi atas rhesus
factor-nya. Dalam medis, tanda rhesus
ditandai dengan tanda plus (+) dan yang tidak ada rhesus maka ditandai dengan strip (-).
Secara garis besarnya, darah manusia bisa berbeda karena di
dalam sel darah manusia ada antigen. Antigen adalah tanda pengenal bagi sistem
kekebalan tubuh untuk mengetahui ada atau tidaknya zat asing di dalam tubuh
kita. Jadi, golongan darah A dimiliki orang yang di tubuhnya ada antigen A,
golongan darah B dimiliki orang yang memiliki antigen B, golongan darah AB
dimiliki orang yang memiliki antigen A dan B, sedangkan orang yang bergolongan
darah O tidak memiliki antigen.
Jadi, sistem kekebalan tubuh seseorang yang memiliki
golongan darah A hanya akan mengenali golongan darah A saja melalui properti
antigen A-nya. Jika di darah orang bergolongan darah A tersebut berisi golongan
darah lain, maka antibodi yang dimiliki orang tersebut akan mengenali golongan
darah lain sebagai objek yang membahayakan tubuh. Sehingga antibodi dari sistem
kekebalan tubuh orang tersebut menyerang sel darah B yang masuk. Reaksi
antibodi dan sel darah ini akan mengakibatkan penggumpalan darah dan dapat
mengakibatkan kematian.
Begitu juga halnya yang terjadi pada sesama golongan darah B
tetapi berbeda rhesus. Orang yang
memiliki golongan darah B- tidak akan menerima golongan darah B+
karena rhesus yang berbeda. Rhesus itu akan dikenal sebagai objek
berbahaya oleh antibodi kita.
Jadi, sudah mengerti kan mengapa darah kita berbeda dan
tidak boleh sembarangan transfusi walaupun golongan darahnya sama? Tapi, jika
kita ingin donor darah juga tidak apa-apa, malah donor darah itu ternyata bagus
untuk kesehatan kita. Karena sel darah dalam tubuh kita yang berkurang akibat
didonor akan digantikan dengan sel darah yang baru, yang lebih sehat. Sudahkah
kamu mendonor darah?
0 comments:
Post a Comment