Tuesday, January 28, 2014

Review: Rectoverso


Judul: Rectoverso
Penulis: Dee
Penerbit: Goodfaith Production
Tahun terbit: September 2008, cetakan pertama
Jumlah halaman: 170 halaman (hardcover, color)
ISBN: 978-979-96257-4-8

Testimonial:
Rectoverso adalah lompatan dari buku-buku Dee sebelumnya. Karya ini membuat kita menghargai, menghormati, dan menikmati dunia personal.
Seno Gumira Ajidarma
Bagi saya, cerita-cerita ini karya Dee yang terbaik: matang tapi tetap dengan rasa yang murni, sederhana tapi menampilkan apa yang luar biasa dari permukaan yang biasa.
Goenawan Mohammad
Kombinasi indah antara literatur dan musik yang merangsang visual.
Joy Subiyakto

Sumber foto: tapakbasah.blogspot.com

Rectoverso merupakan karya unik dari Dee yang menggabungkan fiksi literasi dengan musik. Buku ini adalah buku karya Dee yang pertama kali saya baca. Saya membaca buku ini pada tahun 2011, namun masih suka membaca ulang buku ini. Saya sejujurnya juga bingung untuk mengatakan Rectoverso ini sebagai buku atau album, karena rasanya tidak akan lengkap jika kita membaca ceritanya saja, atau hanya mendengar lagunya saja. Saya juga bingung bagaimana cara menikmati Rectoverso ini, apakah dengar lagunya dulu baru baca fiksinya satu demi satu, atau baca dulu fiksinya lalu mendengar lagunya, atau justru kedua-duanya dilakukan berbarengan. Dan yang jelas, saya melakukan cara yang pertama.

Didalam Rectoverso terdiri 11 kisah dengan 11 lagu yang manis. Ceritanya dijabarkan dengan pemilihan diksi yang indah, begitu juga lagu yang disajikan memiliki melodi dan lirik yang indah. Bagi yang pertama kali membaca karya Dee, mungkin akan bingung dan pusing saat membaca ceritanya. Oleh karena itu, sayapun membacanya dengan konsentrasi yang lebih dari membaca novel-novel teenlit yang biasa saya baca.

Dee, dengan karyanya, membuat saya mengayati bagaimana tokoh-tokoh dalam cerita tersebut secara emosional. Beliau juga mengajarkan bagaimana menghargai dan menerima hidup lewat tulisannya. Cerita-cerita yang berkesan bagi saya adalah Malaikat Juga Tahu, Selamat Ulang Tahun, Grow a Day Older, dan Firasat. Ya, lagu yang pernah kita dengar tentunya Malaikat Juga Tahu yang dibawakan Dee sendiri dan Firasat yang di-cover oleh Marcell.

Hal lain yang saya suka dari Rectoverso ini adalah desain sampulnya yang sejuk dan berwarna hijau. Menggambarkan seorang laki-laki dan wanita yang berbeda latar belakang. Sederhana sekali, namun inilah yang membuat Rectoverso terlihat elegan dari sampulnya. Ilustrasi foto yang ada di dalamnya pun membuat kita menghayati dan membawa emosi kita seiring dengan alur cerita. Menurut saya, ini karya yang luar biasa.



0 comments: