Tuesday, January 21, 2014

Review: Supernova 1, Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh

Judul: Supernova 1, Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh
Penulis: Dee
Penerbit: Penerbit Bentang
Tahun terbit: Maret 2012 (cetakan pertama, cover supernova web), pernah diterbitkan dengan judul yang sama pada tahun 2001.
Jumlah halaman: 322 halaman
ISBN: 978-602-8811-72-9
Sinopsis: Menunaikan ikrar mereka untuk berkarya bersama, pasangan Dimas dan Reuben mulai menulis roman yang diberi judul Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Paralel dengan itu, dalam kehidupan nyata, sebuah kisah cinta terlarang terjalin diantara Ferre dan Rana. Hubungan cinta mereka merepresentasikan dinamika yang terjadi antara tokoh Kesatria dan Putri dalam fiksi Dimas dan Reuben. Tokoh ketiga, Bintang Jatuh, diadirkan oleh seorang peragawati terkenal bernama Diva, yang memiliki profesi sampingan sebagai pelacur kelas atas. Tanpa ada yang bisa mengantisipasi, kehadiran sosok bernama Supernova menjadi kunci penentu yang akirnya merajut kehidupan nyata antara Ferre-Rana-Diva dengan kisah fiksi karya Dimas-Reuben-Diva dengan kehidupan yang sama.

Sumber foto: bukalapak.com

Supernova adalah buku seri karya Dee yang sangat fenomenal. Kalau menurut pribadi saja, ini seperti Harry Potter tetapi beda genre. Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh merupakan seri pertama Supernova, yang dengan jelas berhasil menarik perhatian saya walaupun setelah dikompori oleh seorang teman yang sudah membaca.

Genre novel ini adalah science fiction yang juga berisi lengkap dengan fantasi dan gambaran sisi gelap kehidupan metropolitan. Ceritanya mengalir dari pertemuan Dimas dan Reuben yang ternyata adalah pasangan homoseksual. Mereka berdua berikrar untuk membuat sebuah masterpiece bersama dalam waktu sepuluh tahun. Kemudian, mereka merancang kisah Kesatria dan Putri yang bertemu, lalu memunculkan tokoh ketiga. Saat Kesatria nyaris hancur karena jatuh cinta dan patah hati, Kesatria dipertemukan dengan Bintang Jatuh. Sementara itu, di dunia paralel juga ada kisah Ferre, Rana, dan Diva yang persis kisahnya. Saya awalnya mengira mereka bertigalah tokoh yang diciptakan Dimas dan Reuben, ternyata bukan. Diva rupanya adalah seorang model yang fotonya muncul di sampul sebuah majalah yang dilihat Reuben.

Bagi saya, buku ini membosankan pada awalnya. Namun, seiring alur berjalan, rasa keingintahuan kelanjutan ceritanya pun semakin bertambah sehingga saya tidak bisa berhenti lama-lama dan membacanya lagi sampai habis. Penggunaan diksi di KBPJ pun indah, dan juga menggunakan istilah-istilah ilmiah seperti bifurkasi, atraktor, solar plexus, simulakrum, dan banyak lagi, yang bisa menambah pengetahuan dan memainkan imajinasi.


Semakin saya menambah halaman yang saya baca, saya semakin bersemangat sekaligus dihantam rasa pusing yang luar biasa. Saya puas setelah menamatkan buku ini. Buku ini bisa membuat paradigma seseorang terhadap sesuatu menjadi berubah, terlebih tentang hidup.

0 comments: