Judul:
Relationship (Ketika orang lain tidak harus tahu hubungan yang sesungguhnya)
Penulis: Adyta
Purbaya
Penerbit:
Nulisbuku
Tahun terbit:
Oktober 2010
Jumlah halaman:
178 halaman
ISBN:
978-602-98029-7-9
Sinopsis: Buan
pendapat orang lain yang kita butuhkan dalam hubungan ini, jauh dari semua itu,
cukup kamu, aku. Cukup kita yang tahu dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Kamu, aku, kita. Cukup kita. Karena kita yang menjalani, bukan mereka.
Mendekatlah, genggam tanganku. Rasakan jutaan energi, kebahagiaan, serta rasa
nyama yang akan aku bagi. Dengan ini, dengan cinta kita, dengan rasa yang kita
miliki, jangan pedulikan orang lain. Kita tak butuh mereka tahu. Kita yang akan
tulis dan jalani sendiri cerita kita. Bukan dia, bukan mereka. Tidak semua yang
tampak enggan jelas itu adalah benar. Jangan cepat percaya! Yakini aku, yakini
hatimu, yakini kita.
Buku ini merupakan salah satu dari ratusan, bahkan sekarang
mungkin ribuan, buku self-publishing
yang dikeluarkan dan dijual oleh sebuah penerbit online, Nulisbuku.com. Untuk sebuah buku yang diterbitkan secara
pribadi, tanpa melewati proses seleksi ketat oleh editor seperti pada
penerbit-penerbit mayor, buku ini sangat bagus karena memiliki keutuhan isi
cerita, tujuan dan pesan yang bisa membuat kita merasa jleb, apalagi bagi yang masih suka mengurusi urusan pribadi orang
lain.
Novel ini bercerita tentang kedekatan dua orang sahabat dari
TK hingga kuliah, Tisya dan Rama. Kemanapun mereka pergi, mereka selalu berdua.
Saking dekatnya, mereka disangka in
relationship oleh teman-teman kampusnya. Namun, ketika ditanya, mereka malu
dan hanya menjawab “Cuma teman, kok.”
Kemunculan Nindi, seorang cewek berjilbab, diantara mereka
membuat Rama dan Tisya sempat renggang. Dengan segala tingkah yang dibuat Nindi
kepada Rama, membuat Rama dan Tisya akhirnya menyadari bahwa diantara mereka
ada sesuatu yang spesial, lebih dari sekedar teman.
Secara keseluruhan, saya menyukai alur cerita dalam novel
ini. Walaupun tidak seberapa unik dan umumnya alur teenlit, tapi saya tetap
menyukainya. Pesannya yang tegas tentang kroscek fakta terlebih dahulu sebelum
menyimpulkan sesuatu seenaknya itu membuat saya tertohok. Sepertinya saya masih
suka jump to the conclusion sebelum
bertanya bagaimana sebenarnya kondisi atau keadaan orang lain yang sebenarnya,
kepada yang bersangkutan langsung.
Sebenarnya banyak koreksi untuk novel ini, baik tentang
penulisan maupun tentang kelogisan alur atau tindakan tokoh dalam cerita. Dan
juga ada bagian-bagian yang akan lebih manis dan padu lagi jika dijabarkan
lebih lanjut. Walaupun demikian, buku ini recommended
buat dibaca!
0 comments:
Post a Comment