Tuesday, July 11, 2017

Apa Yang Terjadi Kalau Es di Bumi Mencair?

Pasti kita sudah pernah mendengar kalau bumi kita sebagian besarnya terdiri dari air. Apakah itu air asin yang ada di laut, di sungai-sungai dan danau yang ada di daratan, dan di awan yang ada di udara. Tak lupa pula air juga ada di dispenser dan kulkas rumah kita. Air yang ada di bumi kita tidak selalu dalam bentuk cair. Bahkan sebenarnya 3% air di bumi adalah air beku yang berbentuk, tentu saja, es.

Apa yang terjadi jika es-es di bumi ini semuanya berubah wujud menjadi bentuk cairnya?

Berdasarkan tayangan di Kok Bisa, ada beberapa skenario yang dikemukakan oleh peneliti tentang ini. Skenario perihal mencairnya es bukanlah skenario happy ending kayak drama India.

Sumber foto: phsy.org

Skenario pertama yang dikemukakan jika es di bumi mencair adalah naiknya permukaan air laut. Kalau es yang mencair hanyalah es yang mengapung-apung di kutub utara, kenaikan permukaan air laut tidak akan terlalu terlihat secara signifikan. Seperti halnya batu es yang mengapung di segelas kopi dingin, es itu akan mencair akan tetapi tidak akan membuat kopi dinginnya penuh lagi. Hal ini dikarenakan volume air dalam bentuk es dan cair adalah sama. Bahkan ada penelitian yang membuktikan volume air dalam bentuk cair lebih ringan nol koma sekian miligram!

Namun, akan jadi cerita yang berbeda jika es di daratan Alaska dan Greenland ikutan mencair. Permukaan air laut akan naik kira-kira hingga 7 meter. Itu baru semua es yang ada di kutub utara. Bagaimana kejadiannya jika es yang di kutub selatan juga mencair? Jelas, keadaannya akan lebih celaka lagi daripada tsunami Aceh tahun 2004. Benua Antartika adalah tempat yang nyaris tak berpenghuni saking dinginnya karena disana lebih banyak es daripada daratannya. 90% es di bumi tersimpan disana. Jika es di kutub utara meleleh, maka permukaan air akan naik sektiar 61 meter, dan itu dua kali lipat lebih gelombang tsunami terparah pada tahun 2004 di Aceh.

Skenario lainnya yang diungkapkan adalah berubahnya iklim di bumi. Jika es yang notabene adalah air tawar mencair, maka salinitas atau kadar garam di lautan akan menurun. Catatan bahwa salinitas air laut sangat berpengaruh pada arus air laut, sehingga dapat berpengaruh kepada iklim di bumi yang sekarang saja sudah tidak jelas lagi dan juga migrasi ikan-ikan yang ada di lautan. Bisa-bisa kita akan mengalami krisis ikan karena ikan laut sangat tergantung dengan keasinan air untuk bertahan hidup.

Sumber foto: climate-change-guide.com

Skenario terakhir adalah yang paling parah, yaitu pemanasan global yang makin parah. Peran es yang ada di kutub utara dan selatan sebenarnya bukanlah hanya cadangan air di bumi, tetapi juga sebagai cermin bumi. Maksudnya, bumi kita kan setiap saat terpapar oleh sinar matahari. Jadi, sinar matahari yang masuk ke bumi ada yang dipantulkan kembali ke angkasa dengan es-es yang ada di kutub dan ada yang diserap bumi. Sinar matahari yang sudah ada sekarang saja membuat bumi dan penghuninya kepanasan, apalagi kalau cermin-cermin es di bumi juga lenyap. Nggak akan kebayang betapa panasnya nanti bumi kita. Itu baru es yang di kedua kutub bumi, belum lagi permafrost atau es yang ada di dalam bumi. Jika permafrost ikut mencair, maka zat-zat karbon yang ada di dalam bumi pun ikut terurai dan akan menambah panasnya bumi kita.

Walaupun skenario diatas masih prediksi ilmiah semata, namun ada baiknya kita mulai mengambil tindakan untuk mencegah hal-hal seperti ini akan terjadi. Contohnya dengan menghemat penggunaan energi dan tindakan lain yang dapat mencegah pemanasan global semakin panas. By the way, dulu bumi sempat tidak punya es sama sekali, lho. Masa itu disebut dengan Epos Eocene yang terjadi pada 56-33 juta tahun yang lalu. Oleh karena itu, bisa saja masa itu terjadi lagi di masa yang akan datang. Akan tetapi, seperti skenario yang dijabarkan diatas tadi, tidak ada yang berakhir dengan happy ending, justru dapat membahayakan jiwa para penghuni bumi ini.


Jadi, langkah apa saja yang sudah kita lakukan untuk mengurangi pemanasan global?

Monday, July 10, 2017

Kenapa Bahasa Jepang Menggunakan Tulisan Kanji?

Tertarik dengan bahasa Jepang?

Buat yang tertarik dengan bahasa Jepang, pasti mengenali kalau bahasa yang satu ini cukup unik dalam segi tulisannya. Jika kita melihat teks lirik dari sebuah lagu Jepang, kita akan menjumpai karakter yang bikin kita bingung bagaimana cara membacanya. Bagi yang sudah belajar sedikit dasarnya, kita akan mengenali di dalam sebuah teks bahasa Jepang ada tiga jenis tulisan yang digunakan yaitu hiragana, katakana dan kanji.

Hiragana dan katakana cukup mudah dikenali, namun lumayan sulit untuk dihafal dalam sehari. Kedua jenis tulisan ini mewakili satu bunyi pada masing-masing karakternya. Bedanya hiragana an katakana adalah hiragana digunakan untuk menulis kata-kata yang asli dari bahasa Jepang, dan katakana umumnya digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari serapan bahasa asing, nama orang asing, dan judul-judul buku, film, anime, lagu, dan lain-lain. Selain itu, coretannya lebih simpel daripada jenis tulisan ketiga dalam bahasa Jepang, yaitu kanji.

Tulisan kanji sejatinya adalah simbol yang mempunyai satu makna tetapi cara membacanya bisa berbeda-beda tergantung konteks dalam kalimatnya. Bahkan orang Jepang sendiri belum tentu tahu satu simbol kanji bisa dibaca apa saja saking banyaknya. Kanji juga memiliki tulisan yang lebih kompleks daripada hiragana dan katakana, yang bahkan orang Jepang belum tentu bisa menuliskannya dengan tulisan tangan. Jumlah tulisan kanji yang digunakan dalam bahasa Jepang ada 2.136 karakter.

Nah, lalu, kenapa dalam bahasa Jepang sampai menggunakan tiga jenis tulisan seperti itu?

Menurut Yuta, ada beberapa sebab mengapa bahasa di negaranya menggunakan tiga tulisan. Salah satu sebabnya adalah readibility atau dapat dibaca. Jika sebuah kalimat bahasa Jepang hanya dituliskan dalam tulisan hiragana, mereka akan sangat mudah membacanya, akan tetapi membingungkan, sulit dimengerti apa maksud dari kalimat tersebut.

1.) Teks bahasa Jepang yang ditulis hanya dalam hiragana.
----


2.) Teks bahasa Jepang yang ditulis dengan menggunakan hiragana, katakana dan kanji.
-----
3.) Diberi warna agar bisa dibedakan. 
Sumber: That Japanese Man Yuta

Berbeda dengan sistem tata cara penulisan dalam bahasa Indonesia dan banyak bahasa lainnya yang menggunakan alfabet, bahasa Jepang tidak menggunakan spasi untuk memisahkan kata per kata. Jadi, penggunaan tiga tulisan dalam bahasa Jepang itu dapat membedakan antara satu kata dan kata lainnya sehingga akan lebih mudah dibaca dan dimengerti.

Sebab kedua yang diutarakan Yuta adalah untuk menghindari kesalahan makna dari kata yang memiliki cara pengucapan yang sama.

Kata-kata dalam bahasa Jepang banyak yang homofon dan homograf. Kalau dalam bahasa Indonesia, kata “bisa” mempunyai dua makna, bisa dalam arti dapat atau mampu dan bisa dalam arti racun ular, dalam bahasa Jepang kita akan banyak menjumpai kata dengan bunyi dan tulisan yang sama dalam hiragana, tetapi memiliki lima atau lebih arti yang berbeda! Wow.

1.) Kosakata dalam bahasa Jepang yang homofon dan homograf jika ditulis dalam hiragana.
----- 
2.) Kosakata homofon/homograf yang ditulis dengan tulisan kanji. 
------
 3.) Kosakata serapan bahasa asing yang homofon.
Sumber: That Japanese Man Yuta


Ya, sebenarnya kosakata dalam bahasa Jepang tidaklah sekaya kosakata bahasa Inggris atau bahasa Indonesia karena sebab-sebab linguistik yang tidak bisa dijelaskan disini.

Kembali ke soal homofon dan homograf, oleh karena itu tulisan kanji dapat membedakan kata yang memiliki bunyi atau cara baca yang sama. Karena kanji adalah simbol yang mempunyai makna tersendiri berdasarkan sejarahnya, maka kanji dapat membedakan makna satu kata walaupun cara bacanya sama.

Lalu, kenapa kata-kata dalam bahasa Jepang banyak yang homofon?

Menilai dari writing system yang digunakan dalam bahasa Jepang, pastinya kita dapat menduga kalau ini disebabkan karena banyak kata-kata yang mereka serap dari bahasa Mandarin/Cina. Tidak hanya itu, kata dalam bahasa Inggris yang diserap ke bahasa Jepang juga ada yang homofon dan homograf dalam bentuk tulisan katakana. Misalnya “light” dan “right”.

Jadi, kenapa dalam bahasa Jepang banyak sekali tulisan kanjinya? Apa nggak bisa dikurangi? Kan kita mau belajar bahasa Jepang, tapi kalau tulisannya banyak dan susah banget diingat gitu sampai kapan baru bisa menghafalnya?

Kata Yuta, sebenarnya tulisan kanji dalam bahasa Jepang sudah dikurangi dari masa ke masa. Bahkan tulisan kanji Jepang zaman sekarang sudah lebih sederhana ketimbang kanji Jepang berabad-abad yang lalu. Selain itu, seorang ahli bahasa bernama John C Pelzel mencoba membuat romaji atau latinisasi bahasa Jepang, namun hasilnya tidak seakurat sebagaimana cara pelafalan semestinya dalam writing system bahasa Jepang.

Selain itu, Yuta juga mengungkapkan sebab lain mengapa tulisan kanji tidak bisa dihapuskan dalam bahasa Jepang. Yang pertama adalah masalah integritas sejarah yang berkaitan dengan Jepang itu sendiri. Menurutnya, jika tulisan kanji benar-benar dihapus, orang Jepang kekinian tidak akan bisa membaca dokumen sejarah dan buku-buku jadul mereka. Hal ini otomatis akan memutuskan hubungan antara sejarah negeri mereka dan orang modern yang kekinian hanya karena tulisan kanji dihapuskan dan tidak dipelajari lagi.

Sebab keduanya adalah fungsi semantik dalam ungkapan-ungkapan bahasa Jepang yang sering dijumpai dalam tulisan. Kita ambil contoh kata-kata dalam bahasa Indonesia seperti metafisika atau metagenomika. Bagi kita yang baru saja menemukan kedua kata itu, kita mungkin bisa mengira-ngira apa maknanya dengan mengartikan meta dan fisika, misalnya. Begitu juga hal yang berlaku dalam bahasa Jepang. Tulisan kanji dapat membantu mereka menduga makna kata atau ungkapan yang baru saja ditemukan dalam sebuah teks.

Dengan tulisan kanji, pembaca dapat mengira-ngira makna dari kata/ungkapan tersebut.
Sumber: That Japanese Man Yuta

Selanjutnya adalah ekspresi dalam menulis. Jika kita menemukan sebuah tulisan berbahasa Jepang yang full ditulis dalam tulisan hiragana, kita bisa menduga tulisan tersebut seperti ditulis oleh seorang anak kecil yang belum hafal katakana dan kanji. Tapi, kalau kita menemukan teks yang ditulis full dalam tulisan katakana justru kelihatannya seperti diketik oleh robot.

Hm, kedengarannya rumit sekali untuk benar-benar menghapus penggunaan tulisan kanji dalam bahasa Jepang, ya?

Selanjutnya Yuta mengungkapkan sebab terakhir yang mengapa bahasa Jepang menggunakan tulisan kanji dan tidak bisa semudah itu ditiadakan adalah keterikatan antara orang Jepang itu sendiri dengan identitasnya sebagai bangsa yang memiliki kebudayaan yang indah dan unik. Tulisan kanji merupakan unsur dari salah satu kebudayaan mereka, bahasa mereka. Jadi, jika sudah ada keterikatan antara masyarakat dan budayanya, pastilah ini jadi identitas mereka dan tidak bisa dihapuskan begitu saja dengan mudah.

Wuah, ternyata kalau sudah terikat, sudah cinta, akan susah dilepas walaupun tulisan kanji itu sulit dipelajari, bahkan bagi masyarakat Jepang sendiri.


Bagaimana dengan kita dengan budaya Indonesia kita? Adakah kita secinta masyarakat Jepang dengan kebudayaan mereka?

Benarkah Minyak Bumi Di Dunia Akan Habis?

Minyak bumi merupakan kebutuhan kita. Hampir semua aspek kehidupan kita sebenarnya berkaitan dengan penggunaan minyak bumi. Mungkin kita belum menyadarinya, kecuali kalau ada orang yang dengan sabar menjelaskan satu persatu kalau kendaraan dan listrik yang kita gunakan sehari-hari menggunakan minyak bumi dalam pengoperasiannya. Begitu juga, pabrik yang memproduksi mie instan sampai alat-alat kosmetik.

Minyak bumi sangat penting dalam kehidupan kita, dan juga bisa mendatangkan rejeki yang melimpah bagi baba raja minyak di arab sana. Yak, saking penting dan menguntungkannya, minyak bumi juga bisa menimbulkan konflik karena berebut kekuasaan daerah yang berpotensi memiliki minyak bumi terbesar di dunia. Sementara ada yang rebutan minyak, terpikirkah kalau minyak bumi di dunia ini bisa habis? Atau minyak bumi ini memang stoknya unlimited?

Sumber foto: lokaltuban.blogspot.com

Menurut tayangan di Kok Bisa, sebuah analisis mengatakan bahwa kita sudah melewati puncak produksi minyak dunia di tahun 2008. Kemudian, diperkirakan produksi minyak akan terus menurun setelah tahun 2008 sampai 40 hingga 50 tahun ke depan. Artinya, menurut analisis ini produksi minyak bumi akan pelan-pelan habis. Prediksi ini sudah dilihat dengan pengamatan kemampuan produksi pabrik minyak bumi di negara-negara arab seperti Arab Saudi, UEA, Iran, dan lainnya.

Analisis lainnya mengatakan bahwa minyak di bumi kita tidak akan habis dalam puluhan hingga ratusan tahun ke depan. Karena, semakin berkembangnya teknologi, teknik pengeboran minyak bumi akan semakin canggih hingga dapat menjangkau minyak bumi yang lokasinya jauh lebih dalam. Kemudian, ada pendapat lainnya juga yang mengatakan bahwa ketika minyak bumi semakin terbatas, manusia akan mencari alternatif dan menemukan teknologi yang hemat minyak sehingga stok minyak bumi akan terus tetap ada.

Selain itu, terlepas dari masalah stok minyak bumi yang semakin menipis, sejatinya kita memang harus mencari atau menemukan teknologi alternatif yang lebih ramah dari minyak. Karena seperti yang kita tahu, penggunaan minyak bumi pada mesin-mesin pabrik dan, lebih dekatnya, knalpot kendaraan kita menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan, baik di daratan, perairan maupun udara. Selain itu, kita juga perlu mengurangi ketergantungan kita terhadap negara lain yang memproduksi minyak.

Sumber foto: habibullah259.blogspot.com

Akan tetapi, hal ini memanglah tidak mudah. Butuh bertahun-tahun untuk membuat wacana ini menjadi kenyataan karena segala aspek kehidupan kita bergantung dengan minyak bumi sebagai sumber energi. Akan sangat sulit untuk menggantikannya dengan energi lain. Oleh karena itu, marilah kita berkontribusi dengan melakukan aksi yang sanggup kita lakukan kalau belum bisa menemukan pembangkit listrik dengan pohon kedondong seperti Dek Naufal. Yaaah, misalnya menghemat energi.


Terima kasih telah membaca. Dan jangan sungkan untuk berbagi.

Negara Tertua Di Dunia Yang Masih Ada Hingga Sekarang

Negara-negara yang kita tahu bisa jadi ternyata usianya masih sangat muda. Memang sebenarnya negara-negara yang ada di dunia sekarang ini merupakan negara yang terbentuk karena pecahnya kekaisaran, kerajaan atau kesultanan tertentu. Belum lagi negara-negara yang terbentuk akibat pecahnya Uni Soviet dan kemerdekaan yang diberikan oleh pemerintahan Commonwealth Inggris kepada negara persemakmurannya setelah Perang Dunia II. Kebanyakan negara yang kita tahu sekarang meraih kemerdekaannya sekitar tahun 1800an. Semuanya negara yang masih “muda”, apalagi Indonesia.

Namun, ternyata ada negara-negara yang sudah ada, merdeka, dan terbentuk berabad yang lalu. Lalu, negara-negara apa sajakah itu?

Menurut tayangan Seeker Daily, salah satu negara yang bisa dikatakan sebagai salah satu negara tertua di dunia adalah San Marino. San Marino adalah sebuah negara kecil yang terletak di pegunungan di Italia. Menurut sejarahnya, San Marino didirikan oleh seorang tukang batu yang melarikan diri dari penyiksaan dari kota tempat tinggal sebelumnya. Marinus pergi mendaki gunung dan membentuk komunitas dengan orang sekitarnya dan menyebarkan agama Kristen kepada orang-orang disana. Negara itu terbentuk pada tahun 301 Masehi, namun konstitusi negaranya baru terbentuk pada tahun 1600.

Bendera San Marino
Sumber: wikipedia.org

Peta lokasi San Marino
Sumber: Google Maps

Akan tetapi ada negara yang lebih tua lagi daripada San Marino. China terbentuk pada tahun 221 SM. Sebelumnya, China merupakan sekelompok suku-suku yang terbagi dalam 7 wilayah yang masing-masing dipimpin oleh dinasti yang berbeda. Setelah hampir 2000 tahun berperang antar suku, sebuah dinasti yang dipimpin oleh Kaisar Qin Shi Huang memenangkan peperangan dan menyatukan seluruh China dan membangun tembok perbatasan yang merupakan salah satu keajaiban dunia, The Great Wall. Nama China sebenarnya berasal dari nama kaisar pertamanya, yaitu Qin.

Peta China
Sumber: Google Maps

Peta Jepang
Sumber: Google Maps

Namun, ternyata Jepang jauh lebih tua lagi dari China. Negara ini menandai tahun pendiriannya pada tahun 660 SM. Menurut legendanya, Kaisar Jimmu menguasai provinsi paling kuat di Jepang dan diyakini sebagai keturunan Dewi Matahari dan menjadi leluhur keluarga kekaisaran pertama di Jepang. Akan tetapi, banyak juga yang meyakini bahwa Kaisar Jimmu hanyalah mitos dan negara ini resmi terbentuk 12 abad kemudiannya. Walaupun begitu, Jepang masih dikatakan sebagai negara tertua di dunia.

Beberapa negara juga menyatakan bahwa mereka meraih kemerdekaannya sekitar 500 tahun yang lalu. Pengecualian untuk Perancis, negara ini terbentuk pada tahun 843 Masehi. Begitu juga Denmark dan Austria yang terbentuk satu abad setelahnya, dan banyak negara Eropa lainnya. Ternyata, negara yang kita anggap sudah ada sejak zaman dulu kala tidaklah setua yang kita bayangkan!


Terima kasih telah membaca, jangan sungkan dibagikan ya.

Apa Itu ISIS Dan Bagaimana Terbentuknya?

Siapa yang belum tahu dengan tentang ISIS? Ya, pasti sudah banyak yang mendengar tentang organisasi ini. Apalagi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ISIS sering dikabarkan menyebar teror dan menggemparkan masyarakat dunia. Namun, pasti masih ada yang belum tahu banyak tentang ISIS. Lalu apa ISIS itu dan bagaimana pula ISIS bisa eksis di dunia ini?

ISIS atau kepanjangannya Islamic State in Iraq and Syria (belakangan dikenal sebagai ISIL / Islamic State in Iraq and the Levant) merupakan sebuah organisasi yang menggunakan berbagai cara untuk membentuk sebuah negara di wilayah yang sekarang kita kenal sebagai negara Irak dan Suriah. Menurut tayangan di Kok Bisa, ISIS awalnya merupakan organisasi Al Qaeda yang merubah namanya menjadi ISIS.

Bendera ISIS/ISIL
Sumber: www.independent.co.uk

Awalnya, Al Qaeda merupakan sekelompok kecil yang dibentuk oleh Osama Bin Laden untuk melindungi Afganistan dari serangan Uni Soviet. Al Qaeda awalnya didanai oleh Kerajaan Saudi Arabia dan Pemerintahan Amerika Serikat. Setelah misi perlindungan Afganistan atas infasi Uni Soviet berhasil dijalankan, Al Qaeda tetap ada dan tidak dibubarkan. Justru, Al Qaeda ini malah menyerang Amerika Serikat dengan tragedi yang kita kenal sebagai 9/11. Setelah itu, Al Qaeda menyebarluaskan pengaruhnya ke negara lain seperti Suriah dan Irak.

Al Qaeda pun banyak mengambil peran dalam perang melawan Amerika Serikat baik di Afganistan dan juga di Irak dalam rangka menjatuhkan pemerintahan Saddam Husein walau pada akhirnya mereka kalah. Kemudian, kelompok ini pindah ke Suriah. Akan tetapi, komunikasi antara Al Qaeda Suriah dan Irak tidak berjalan baik sehingga Al Qaeda Irak mengubah nama mereka menjadi ISIS. Sejak itu, mereka berniat mendirikan negara baru di Irak dan Suriah dan akan melawan siapa saja yang ingin menghalanginya.

Yah, inilah yang terjadi ketika sekelompok orang ingin mendirikan negara. Rakyatnya sudah ada, pemerintahan bisa dibentuk dengan segera tetapi semua wilayah di dunia ini sudah dikuasai negara-negara yang sudah ada.

Buat kita, kita tidak perlu takut dengan mereka. Karena, jika kita bersatu, jumlah dan kekuatan mereka nggak ada apa-apanya. Kita bahkan lebih kuat daripada yang mereka bayangkan.


Terima kasih telah membaca.