Kita merasa
bahasa kita saja sudah cukup. Tetapi, semakin berkembangnya zaman, kita akan
merasa banyak kosakata baru yang dipakai oleh orang-orang di sekitar kita.
Tentu saja, kosakata itu datangnya dari bahasa asing. Dengan mengetahui hal
ini, kita pun mulai merasa kalau bahasa kita, Bahasa Indonesia dan bahasa
daerah masing-masing yang kita bisa ternyata tidak cukup. Kita harus belajar
bahasa asing supaya ikut update kayak orang-orang!
Akan tetapi,
belajar bahasa asing itu nggak mudah bagi setiap orang. Selain itu, kita juga
butuh waktu yang lama untuk mempelajari bahasa asing. Bahkan, bahasa Inggris
yang sudah kita pelajari di sekolah dari SD sampai tamat SMA saja kita belum
mahir.
Yang namanya
belajar, pastinya kita harus pasang niat dulu. Jika memang sudah pasang niat
dan mau belajar, kita bisa mulai dengan strategi belajar bahasa asing yang
bahkan bisa kita lakukan sendiri dengan bantuan audio dan video. Ya, nggak
harus panggil guru. Buku, rekaman audio dan video juga bisa jadi guru kita.
Berikut adalah 10 strategi belajar bahasa asing yang diadaptasi dari
JapanesePod101.
ilustrasi: rizuniverse
1. Dengarkan dan perbanyak membaca agar
dapat mengerti bahasa asing yang kita pelajari.
Ya, dan
lakukan berulang-ulang. Practice makes
better, kan? Kita bisa melakukannya dengan bantuan rekaman audio yang kita
dapat dari internet di situs-situs belajar bahasa asing. Jika kita inginnya
belajar bahasa Inggris, kita bisa mendengarkan sekaligus menonton pelajaran
bahasa Inggris yang ada di Youtube misalnya. Selain itu, untuk mengasah skill
membaca kita, kita juga harus berlatih dengan membaca teks atau cerita pendek
dalam bahasa Inggris. Kalau sudah terbiasa, kita akan merasa ringan saja
melihat artikel berita yang ditulis dalam bahasa Inggris di internet. Dijamin,
deh!
2. Rekam suara kita dan bandingkan dengan
cara pengucapan kita dengan native speaker (penutur asli) bahasa asing yang
kita pelajari.
Ini kalau
kita ingin mengasah kemampuan speaking atau berbicara kita. Mungkin waktu kita
belajar bahasa asing, tetangga kita nggak belajar bahasa asing. Jadi, kita cuma
belajar sendiri. Tidak apa-apa, dengan cara ini kita tetap bisa belajar speaking dan pronunciation (pelafalan). Atau, jika kita punya rekaman audio,
coba kita menirukan apa yang dikatakan dalam audio tersebut. Rekam dan
bandingkan. Kalau kedengarannya sudah mirip, berarti speaking-nya A!
3. Unduh rekaman percakapan dalam bahasa
asing yang kita pelajari, dengarkan baik-baik dan dipelajari.
Nah, jangan
selalu mengunduh lagu barat galau saja, ya. Karena bedanya lagu dengan rekaman
percakapan itu benar-benar beda. Dengan lagu, kita akan terganggu dengan suara
musik yang mengiringi lirik yang dinyanyikan. Dengan rekaman percakapan, kita
tidak terlalu terganggu dengan musik latar, atau bahkan memang tidak ada musik
latar sama sekali. Pelafalan bunyi juga terdengar lebih jelas di rekaman
percakapan daripada di lagu. Kemudian, kita juga bisa memperhatikan intonasi
yang digunakan pembicara dalam rekaman percakapan. Intonasi cara bertanya dan
berseru itu beda, bukan?
4. Ucapkan dan ulangi kembali kalimat yang
kita dengar di rekaman audio.
Tentu saja,
tujuannya agar kita terbiasa mengucapkan kalimat itu. Ini adalah cara kalau
menggunakan rekaman audio. Jika dengan buku, mungkin kita bisa menghafal kalimat
yang kita pelajari, tentu saja dengan pronunciation
yang benar.
5. Review kembali semua pelajaran yang
sudah dipelajari untuk memperdalam ilmunya secara keseluruhan.
Setelah kita
belajar di sekolah, pasti ada ujian. Nah, seperti itulah, kita juga perlu meninjau
kembali pelajaran yang sudah kita pelajari supaya tidak lupa. Selain itu, ilmu
berbahasa asing kita jadi bertambah secara keseluruhan.
6. Tingkatkan listening skill kita dengan me-review setiap baris dalam
percakapan.
Untuk
meningkatkan listening skill atau
kemampuan mendengar kita, kita bisa meninjau kembali setiap baris kalimat dalam
percakapan. Untuk apa? Supaya kita tahu kosakata yang digunakan di dalam
percakapan itu apa saja dan apa artinya, begitu juga dengan struktur bentuk
kalimat dan grammar-nya. Kita bisa
menggunakan video yang ada teks baris per baris seperti yang ada di dalam video
karaoke. Atau dengan subtitle. Dengan begitu, kita nggak hanya meningkatkan listening skill, tetapi juga reading skill.
7. Tetap semangat dan bermotivasi dengan
proses belajar yang kita jalani.
Ini juga
penting, karena kalau semangat kita putus dan motivasi kita hilang, maka kita
tidak akan mau belajar apapun lagi.
8. Awalnya, bacalah kalimat satu baris
dengan pelan. Kemudian, baca ulang kembali dengan meningkatkan kecepatan
berbicaranya hingga kira-kira sama dengan kecepatan bicara native speaker bahasa yang kita pelajari.
Yah, ini
sebagai pembelajar pemula, kita pasti punya kesulitan dalam mengucapkan kalimat
dalam bahasa asing dengan kecepatan sesuai dengan normalnya penutur asli bahasa
asing itu berbicara. Oleh karena itu, salah satu caranya adalah ini.
9. Buat tujuan belajar yang didukung dengan
deadline. Tidak perlu yang berat-berat, cukup sedikit tetapi bisa diukur dan
mampu dilakukan.
Contoh
kecilnya, kita buat beberapa daftar kalimat yang ingin kita pelajari yang
berisi kosakata baru. Kemudian, kita bisa menghafalnya satu hari satu atau dua
kalimat dengan lima kosakata baru dan mencoba membuat kalimat dengan hafalan
kosakata yang ada. Yah, semacam kalimat “This
is apple” dan 5 kosakata benda “table”,
“door”, “book”, “cup” dan “paper” misalnya. Kemudian, rangkai
kalimat dengan kosakata baru itu. Nggak berat tapi ada yang dipelajari, kan?
10. Coba pelajaran yang lebih sulit
tingkatnya untuk menantang diri kita dengan kemampuan yang sudah kita punya,
dan tingkatkan terus menjadi lebih baik.
Nah, kalau
sudah bisa satu topik pelajaran, kita bisa mengambil topik pelajaran yang lebih
sulit sedikit agar kemampuan kita makin bertambah dalam belajar bahasa asing.
Sekian dulu,
semoga bermanfaat dan selamat mencoba!