Thursday, May 11, 2017

10 Strategi Belajar Bahasa Asing

Kita merasa bahasa kita saja sudah cukup. Tetapi, semakin berkembangnya zaman, kita akan merasa banyak kosakata baru yang dipakai oleh orang-orang di sekitar kita. Tentu saja, kosakata itu datangnya dari bahasa asing. Dengan mengetahui hal ini, kita pun mulai merasa kalau bahasa kita, Bahasa Indonesia dan bahasa daerah masing-masing yang kita bisa ternyata tidak cukup. Kita harus belajar bahasa asing supaya ikut update kayak orang-orang!

Akan tetapi, belajar bahasa asing itu nggak mudah bagi setiap orang. Selain itu, kita juga butuh waktu yang lama untuk mempelajari bahasa asing. Bahkan, bahasa Inggris yang sudah kita pelajari di sekolah dari SD sampai tamat SMA saja kita belum mahir.

Yang namanya belajar, pastinya kita harus pasang niat dulu. Jika memang sudah pasang niat dan mau belajar, kita bisa mulai dengan strategi belajar bahasa asing yang bahkan bisa kita lakukan sendiri dengan bantuan audio dan video. Ya, nggak harus panggil guru. Buku, rekaman audio dan video juga bisa jadi guru kita. Berikut adalah 10 strategi belajar bahasa asing yang diadaptasi dari JapanesePod101.

ilustrasi: rizuniverse

1. Dengarkan dan perbanyak membaca agar dapat mengerti bahasa asing yang kita pelajari.
Ya, dan lakukan berulang-ulang. Practice makes better, kan? Kita bisa melakukannya dengan bantuan rekaman audio yang kita dapat dari internet di situs-situs belajar bahasa asing. Jika kita inginnya belajar bahasa Inggris, kita bisa mendengarkan sekaligus menonton pelajaran bahasa Inggris yang ada di Youtube misalnya. Selain itu, untuk mengasah skill membaca kita, kita juga harus berlatih dengan membaca teks atau cerita pendek dalam bahasa Inggris. Kalau sudah terbiasa, kita akan merasa ringan saja melihat artikel berita yang ditulis dalam bahasa Inggris di internet. Dijamin, deh!

2. Rekam suara kita dan bandingkan dengan cara pengucapan kita dengan native speaker (penutur asli) bahasa asing yang kita pelajari.
Ini kalau kita ingin mengasah kemampuan speaking atau berbicara kita. Mungkin waktu kita belajar bahasa asing, tetangga kita nggak belajar bahasa asing. Jadi, kita cuma belajar sendiri. Tidak apa-apa, dengan cara ini kita tetap bisa belajar speaking dan pronunciation (pelafalan). Atau, jika kita punya rekaman audio, coba kita menirukan apa yang dikatakan dalam audio tersebut. Rekam dan bandingkan. Kalau kedengarannya sudah mirip, berarti speaking-nya A!

3. Unduh rekaman percakapan dalam bahasa asing yang kita pelajari, dengarkan baik-baik dan dipelajari.
Nah, jangan selalu mengunduh lagu barat galau saja, ya. Karena bedanya lagu dengan rekaman percakapan itu benar-benar beda. Dengan lagu, kita akan terganggu dengan suara musik yang mengiringi lirik yang dinyanyikan. Dengan rekaman percakapan, kita tidak terlalu terganggu dengan musik latar, atau bahkan memang tidak ada musik latar sama sekali. Pelafalan bunyi juga terdengar lebih jelas di rekaman percakapan daripada di lagu. Kemudian, kita juga bisa memperhatikan intonasi yang digunakan pembicara dalam rekaman percakapan. Intonasi cara bertanya dan berseru itu beda, bukan?

4. Ucapkan dan ulangi kembali kalimat yang kita dengar di rekaman audio.
Tentu saja, tujuannya agar kita terbiasa mengucapkan kalimat itu. Ini adalah cara kalau menggunakan rekaman audio. Jika dengan buku, mungkin kita bisa menghafal kalimat yang kita pelajari, tentu saja dengan pronunciation yang benar.

5. Review kembali semua pelajaran yang sudah dipelajari untuk memperdalam ilmunya secara keseluruhan.
Setelah kita belajar di sekolah, pasti ada ujian. Nah, seperti itulah, kita juga perlu meninjau kembali pelajaran yang sudah kita pelajari supaya tidak lupa. Selain itu, ilmu berbahasa asing kita jadi bertambah secara keseluruhan.

6. Tingkatkan listening skill kita dengan me-review setiap baris dalam percakapan.
Untuk meningkatkan listening skill atau kemampuan mendengar kita, kita bisa meninjau kembali setiap baris kalimat dalam percakapan. Untuk apa? Supaya kita tahu kosakata yang digunakan di dalam percakapan itu apa saja dan apa artinya, begitu juga dengan struktur bentuk kalimat dan grammar-nya. Kita bisa menggunakan video yang ada teks baris per baris seperti yang ada di dalam video karaoke. Atau dengan subtitle. Dengan begitu, kita nggak hanya meningkatkan listening skill, tetapi juga reading skill.

7. Tetap semangat dan bermotivasi dengan proses belajar yang kita jalani.
Ini juga penting, karena kalau semangat kita putus dan motivasi kita hilang, maka kita tidak akan mau belajar apapun lagi.

8. Awalnya, bacalah kalimat satu baris dengan pelan. Kemudian, baca ulang kembali dengan meningkatkan kecepatan berbicaranya hingga kira-kira sama dengan kecepatan bicara native speaker bahasa yang kita pelajari.
Yah, ini sebagai pembelajar pemula, kita pasti punya kesulitan dalam mengucapkan kalimat dalam bahasa asing dengan kecepatan sesuai dengan normalnya penutur asli bahasa asing itu berbicara. Oleh karena itu, salah satu caranya adalah ini.

9. Buat tujuan belajar yang didukung dengan deadline. Tidak perlu yang berat-berat, cukup sedikit tetapi bisa diukur dan mampu dilakukan.
Contoh kecilnya, kita buat beberapa daftar kalimat yang ingin kita pelajari yang berisi kosakata baru. Kemudian, kita bisa menghafalnya satu hari satu atau dua kalimat dengan lima kosakata baru dan mencoba membuat kalimat dengan hafalan kosakata yang ada. Yah, semacam kalimat “This is apple” dan 5 kosakata benda “table”, “door”, “book”, “cup” dan “paper” misalnya. Kemudian, rangkai kalimat dengan kosakata baru itu. Nggak berat tapi ada yang dipelajari, kan?

10. Coba pelajaran yang lebih sulit tingkatnya untuk menantang diri kita dengan kemampuan yang sudah kita punya, dan tingkatkan terus menjadi lebih baik.
Nah, kalau sudah bisa satu topik pelajaran, kita bisa mengambil topik pelajaran yang lebih sulit sedikit agar kemampuan kita makin bertambah dalam belajar bahasa asing.

Sekian dulu, semoga bermanfaat dan selamat mencoba!


9 Jenis Intelijensi

Waktu kita masih kecil, orangtua kita pernah memperkenalkan kita dengan temannya. Mungkin dengan bangga ada yang bilang bahwa kita adalah anak yang pintar. Tapi, tunggu dulu. Maksudnya pintar dalam hal apa, nih?

Seperti yang dijelaskan dalam tayangan Psych2Go, pada umumnya saat kita bilang seorang anak itu pintar, orang lain akan mengira kalau anak itu memiliki kemampuan akademik yang bagus di sekolah dan selalu mendapat nilai yang bagus. Atau, selalu juara satu di kelas. Walaupun begitu, nilai bagus dan rangking satu bukanlah patokan mutlak yang dapat mendeskripsikan seseorang itu cerdas. Kalau begitu patokannya, anak yang nggak juara kelas itu anak bodoh, gitu? Nggak adil, kan?

Setiap orang punya sisi kepintarannya sendiri. Tes intelijensi atau yang kita kenal dengan IQ test dapat mengukur setingkat mana kecerdasan seseorang. Tetapi, tes ini bukan tes benar salah seperti tes ujian sekolah, melainkan tes yang mengukur intelijensi seseorang berdasarkan jenis-jenis intelijensi. Dalam satu IQ test terdapat soal-soal yang mengukur inteligensi spasial, verbal dan matematis. Theory of Multiple Intelligences menjelaskan bahwa orang bisa cerdas dalam 9 bidang.

ilustrasi: shutterstock

1. Kecerdasan Alamiah (Naturalist Intelligence)
Mungkin kita bisa mengambil contoh tokoh Katniss Everdeen di cerita Hunger Games. Orang yang memiliki intelijensi alami adalah orang yang mempunyai kecerdasan dan kepekaan terhadap alam, atau hal-hal yang memang secara alami sudah ia miliki. Orang seperti ini bisa membedakan jenis-jenis hewan dan tumbuhan, bahkan yang bisa dimakan ataupun yang bisa dijadikan obat dan yang tidak. Tidak hanya itu, mereka juga tahu tanda-tanda langit seperti bentuk awan, rasi bintang dan juga tanda-tanda bahaya dari alam sebelum bencana terjadi. Orang yang mempunyai intelijensi alami dapat bertahan hidup di hutan rimba. Kalau di zaman modern seperti ini mungkin bisa dikatakan orang yang memiliki intelijensi alamiah bisa membedakan jenis-jenis make up dan jenis-jenis gadget.

2. Kecerdasan Musik (Musical Intelligence)
Orang yang memiliki intelijensi musik adalah orang yang akrab dengan suara, bunyi dan nada. Ya, orang seperti ini bisa membedakan bunyi nada, ritme, pitch dan kita langsung bisa menyimpulkan contohnya adalah seorang musisi. Biasanya beberapa orang yang memiliki intelijensi musik juga memiliki intelijensi matematis.

3. Kecerdasan Matematika Logis (Logical Matematical Intelligence)
Orang yang memiliki skor di bidang ini adalah orang yang bisa dan mengerti perhitungan-perhitungan dengan simbol seperti dalam matematika. Orang seperti ini bisa menggunakan rumus-rumus untuk mencari keterkaitan atau hubungan antara faktor satu dan faktor lainnya. Mereka juga memiliki penalaran yang logis terhadap sesuatu, mengeluarkan hipotesis, perhitungan dan mengumpulkan data. Orang yang memiliki intelijensi matematika logis ini biasanya adalah seorang peneliti atau saintis.

4. Kecerdasan Eksistensi (Existential Intelligence)
Orang yang memiliki skor tinggi di bidang ini adalah orang yang pandai berfilosofi. Mereka bisa menjawab hal-hal yang jawabannya belum pasti. Mereka memiliki intuisi yang kuat dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan. Orang yang memiliki intelijensi eksistensi ini juga sering bingung dengan pemikirannya sendiri, bahkan pemikirannya itu terlalu jauh dengan orang biasanya. Contoh orang yang memiliki intelijensi semacam ini adalah para filusuf.

5. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)
Orang yang memiliki kecerdasan interpersonal biasanya mampu berkomunikasi dengan baik dengan semua orang. Mereka juga bisa menyadari, mengerti, dan mengubah mood seseorang dan juga mempunyai sudut pandang yang berbeda terhadap setiap orang. Orang seperti ini akrab dengan kegiatan yang bersifat sosial seperti mengajar, membimbing dan bakti sosial.

6. Kecerdasan Kinestetik (Bodily-Kinesthetic Intelligence)
Mereka yang memiliki kecerdasan kinestetik sangat suka bergerak. Oleh karena itu, orang seperti ini memiliki kelebihan dalam kecepatan lari, ketangkasan gerak dan lincah. Mereka belajar dari latihan dan eksperimen olahraga. Ya, contohnya adalah para pemain sepakbola dan para atlet olahraga lainnya.

7. Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligence)
Mereka yang memiliki skor tinggi dalam bidang linguistik adalah orang yang dapat membedakan makna dan definisi dalam berbahasa lebih cepat dibanding orang pada umumnya.Orang yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya menjadi seorang pembicara di depan umum, jurnalis, dan guru. Orang seperti ini memiliki kosakata jauh lebih banyak daripada orang pada umumnya. Anak yang memiliki kecerdasan linguistik bisa dilihat dari hobi yang menarik perhatiannya seperti membaca, menulis, dan bercerita.

8. Kecerdasan Intra-personal (Intra-personal Intelligence)
Orang yang memiliki kecerdasan intra-personal adalah orang yang mampu mengerti pemikiran, gagasan dan perasaannya sendiri. Mereka juga membentuk semangat dan motivasi sendiri untuk mencapai tujuannya tanpa harus diiming-imingi hadiah. Tidak hanya itu, mereka juga mampu menghargai hasil kerja sendiri. Contoh orang yang memiliki kecerdasan intra-personal yang lebih dari orang lain adalah para psikolog.

9. Kecerdasan Spasial (Spatial Intelligence)
Orang yang memiliki kecerdasan spasial mampu mengidentifikasi ruang dan perspektif secara fisik. Orang seperti ini mampu membaca peta dengan baik dan mampu melihat atau memperkirakan atau menggambarkan sebuah objek dalam perspektif yang berbeda tanpa harus melihat langsung dari perspektif tersebut. Orang yang memiliki kecerdasan spasial tidak mudah tersesat, bahkan jika mereka diletakkan di labirin, mereka akan keluar lebih dahulu daripada orang biasa. Selain itu, mereka akrab dengan hal-hal grafis. Contoh orang yang memiliki kecerdasan spasial yang lebih dari orang biasa bekerja di pelayaran, bekerja sebagai pilot, seniman lukis, arsitek dan sebagainya.


Jadi, bidang intelijensi mana yang ada pada diri kita?

10 Kata Gaul (Slang) Dalam Bahasa Jepang

Ada yang tertarik belajar Bahasa Jepang? Ada dong, apalagi yang akrab dengan dorama (drama Jepang), manga (komik Jepang) dan anime (film animasi Jepang). Buat kita orang Indonesia, bahasa Jepang lebih mudah diucapkan daripada bahasa Inggris. Akan tetapi dalam tulisan dan struktur kalimat, susahnya sama dengan bahasa Inggris. Walaupun begitu, bahasa Jepang juga menarik buat dipelajari apalagi buat kamu yang suka dengan boyband atau girlband Jepang dan lagu-lagunya yang (bagi yang suka) gemesin.

Sama dengan bahasa Indonesia dan Inggris, bahasa Jepang juga punya banyak kata-kata gaul atau slang. Kali ini, kita akan belajar tentang 10 slang dalam bahasa Jepang yang bisa jadi berguna buat kita ketahui. Walaupun kita nggak aktif bicara bahasa Jepang, setidaknya kita bisa tahu kalau slang ini digunakan pada percakapan di dorama yang kita tonton. 10 slang bahasa Jepang yang banyak digunakan menurut JapanesePod101 adalah sebagai berikut:

ilustrasi: rizuniverse

1. Yabai ヤバい
Yabai adalah kata yang biasanya digunakan untuk mengungkapkan tanda-tanda bahaya. Contohnya:
Yabai! Chikoku shita!” (Oh, tidak! Aku telat ke sekolah!)

Namun, “yabai” ini juga bisa digunakan tergantung pada kondisi dan situasi tertentu. Kita bisa bilang “yabai” di kondisi yang baik juga, tidak harus yang buruk atau berbahaya. Misalnya jika kita mendengar teman kita menang olimpiade, kita juga bisa bilang “yabai” dengan ekspresi wajah senang. “Yabai” dalam keadaan demikian bermakna “keren” atau “awesome”. Ya, sama artinya dengan sugoi すごい.

Intonasi dan ekspresi wajah kita saat menggunakan kata “yabai” ini juga mempengaruhi makna. “Yabai” bisa bermakna sesuatu yang buruk terjadi jika kita mengucapkannya dengan ekspresi wajah takut dan terkejut. Maknanya menjadi “oh tidak”, atau “ya ampun”, atau “oh no!”

2. Maji de? マジで?
Maji de?” sepadan dengan ekspresi “yang bener, sih?” atau “masa iya?” dalam Bahasa Indonesia dan “ciyus?” dalam bahasa alay gaul Indonesia. Contohnya dalam dialog seperti:
A: “Nee, sekai-isshuu ryokou ga atatta yo!” (Cuy, aku menang tur keliling dunia, lho!)
B: Maji de?” (Serius?)

3. Chou  (ちょう)
Chou” artinya sangat. Kita bisa menggunakan kata “chousangat dengan adjektif lainnya seperti besar, kecil, luas, sempit dan lainnya. Contohnya:
超狭い” (Chou semai!)
Artinya, “kecil sekali” atau “kecil banget”.

4. Meccha めっちゃ
Meccha” artinya juga sangat. Dalam beberapa keadaan, sangatchou” tidak selalu bisa digunakan. Contoh penggunaan “meccha” adalah ketika kita sedang mencicipi kue buatan teman kita, kemudian rasanya enak banget. Kita bisa bilang:
Meccha umai!” (Enak banget!)

5. Charai チャラい
Charai” bisa berarti “playboy” atau “gatel”. Contohnya:
Ano hito kakkoii kedo, demo charai nee.” (Orang itu cakep sih, tapi playboy.)

6. Iya da いやだ。
Iya da” berarti “nggak mau” atau bisa juga berarti “jangan” pada konteks tertentu. “Iya da” seringnya digunakan untuk menekankan sesuatu yang tidak ingin dilakukan oleh penuturnya. Contoh:
Ashita gakko ikitakunai. Iya da!” (Besok nggak mau pergi ke sekolah. Nggak mau!)

7. Baito  バイト
Baito” sebenarnya versi singkatnya dari “arubaitoアルバイト, kosakata yang diserap dari bahasa Jerman, yang berarti kerja sampingan atau part-time job. Contohnya:
Baito wo sagasu.” (Aku akan mencari kerja sampingan.)

8. Hara heru 腹減る (はらへる)
Hara heru” berarti “lapar”. Bentuk akhiran kata kerja dasar dalam bahasa Jepang –ru bisa berubah menjadi –tta った jika sudah berada di dalam kalimat. Contohnya:
Kyou nanimo tabete nai. Hara hetta yo.” (Hari ini belum makan apapun. Aku lapar.)
Catatan: Dalam percakapan bahasa Jepang, seringnya tidak memakai subjek. Jika kita mengucapkan kalimat seperti ini kepada orang Jepang, dia langsung tahu kalau yang lapar itu yang ngomong, dia tidak akan tanya siapa yang lapar. Hara hetta sering digunakan oleh cowok dan tidak digunakan oleh cewek, karena kesannya kasar.

9. Hidoi ひどい
Hidoi” berarti “berbahaya”, “mengerikan” juga bisa berarti “keterlaluan” dalam beberapa konteks. Misalnya kita mendengar kalau pemuda kampung tawuran dengan pemuda kampung tetangga. Maka, kita bisa bilang “hidoi” yang berarti “mengerikan”. Contoh lainnya:
“Naisho de watashi no totte oita aisu-kuriimu tabeta. Hidoi!”
(Kamu diam-diam makan eskrim yang kusimpan. Keterlaluan!)

10. Saikoo 最高 (さいこう)
Saikoo” berarti “keren”, “terbaik” atau “the best” atau “awesome”. Contohnya:
Ashita kara yasumi da ze. Saikoo!”
(Mulai besok libur. Keren!)

Inilah 10 slang dalam bahasa Jepang, dan masih banyak lagi! Sekian dulu dan terima kasih.

Negara-Negara Dengan Bahasa Tutur Paling Banyak

Beberapa dari kita mungkin mengira hanya kita yang berasal dari negara yang memiliki banyak bahasa. Sementara orang lain di luar Indonesia berasal dari negara yang hanya ada satu bahasa, misalnya hanya bahasa Inggris atau bahasa Perancis. Padahal, jika ditelusuri lebih teliti lagi, ada negara yang memiliki lebih banyak bahasa daripada Indonesia raya. Negara-negara apa sajakah yang memiliki keragaman bahasa?

ilustrasi: easylanguagecourse.com

Berdasarkan tayangan di LangFocus, inilah daftar 5 negara yang mempunyai bahasa tutur paling banyak.

1. Papua Nugini
Papua Nugini memiliki sedikitnya 820 bahasa. Sebabnya adalah penduduknya yang sangat terisolasi dari satu desa ke desa lainnya. Papua Nugini mempunyai geografis yang ekstrim, dengan pegunungan dan lembah yang curam yang membuat dari satu daerah ke daerah lainnya sulit dijangkau. Oleh karena itu, penduduk satu daerah dengan daerah lainnya memiliki bahasa yang berbeda. Bahkan sangat banyak bahasa yang tidak memiliki kesamaan antara bahasa satu kampung dengan bahasa kampung sebelahnya. Walaupun begitu, ada 3 kategori bahasa yang membuat bahasa di Papua Nugini begitu beragam.

Yang pertama adalah bahasa Austronesian yang sampai di Papua Nugini sekitar 3500 tahun yang lalu. Kemudian ada kategori bahasa Papua, bahasa asli yang muncul di Papua itu sendiri sebelum masuknya bahasa Austronesian. Kategori bahasa Papua sendiri terdiri dari banyak rumpun bahasa yang berbeda secara linguistik. Banyak bahasa dalam kategori bahasa Papua itu yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan bahasa serumpunnya. Selain itu, ada juga bahasa yang memang tidak memiliki rumpun atau hubungan sama sekali dengan bahasa-bahasa lain yang ada di dunia. Yang terakhir adalah bahasa asing dan creole yang juga mempengaruhi beragamnya bahasa di Papua Nugini.

Papua Nugini memiliki 3 bahasa resmi. Yang pertama adalah Bahasa Inggris, tetapi bahasa Inggris hanya dipakai oleh 1 hingga 2 persen dari penduduk di Papua Nugini. Bahasa Inggris digunakan dalam bidang bisnis dan juga dalam beberapa keadaan digunakan dalam sektor pendidikan juga sebagai bahasa pengantar. Akan tetapi, kalau hanya 1 atau 2 persen yang menggunakan bahasa Inggris, maka pendidikan akan susah ditransfer ke siswa, deh.

Kemudian, bahasa resmi kedua di Papua Nugini adalah Tok Pisin. Tok Pisin adalah bahasa yang paling banyak digunakan dan berfungsi sebagai lingua franca yang perannya sangat penting dalam kehidupan sosial di negara yang mempunyai banyak bahasa. Bahasa ini sebenarnya adalah bahasa Inggris creole. Bagi yang bingung apa itu creole, akan kita bahas nanti saja, ya. Tok Pisin banyak digunakan di bagian selatan Papua Nugini.

Yang terakhir adalah bahasa Hiri Motu. Hiri Motu adalah bahasa Motu creole yang sudah disederhanakan. Bahasa Motu sendiri adalah salah satu bahasa dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini mulai jarang digunakan karena penggunaan bahasa Tok Pisin dan Bahasa Inggris yang lebih dikenal luas daripada bahasa Hiri Motu.

2. Indonesia
Ya, negara kita ada di urutan kedua sebagai negara yang memiliki bahasa paling banyak di dunia. Menurut LangFocus, jumlah bahasa yang ada di Indonesia ada sekitar 740 bahasa. Akan tetapi, syukurlah negara kita punya satu bahasa pemersatu bangsa (lingua franca) yang kita kenal bernama Bahasa Indonesia.

3. Nigeria
Nigeria memiliki 516 bahasa, namun Bahasa Inggris berperan sebagai lingua franca di negara tersebut.

4. India
India memiliki 427 bahasa dengan lingua franca bahasa Hindi dan bahasa Inggris.

5. Amerika Serikat
Amerika Serikat, negara dengan wilayah paling luas hanya memiliki 311 bahasa jika dibandingkan dengan negara kecil seperti Papua Nugini. Mengejutkan, bukan? Keragaman bahasa di Amerika Serikat berasal dari 100 lebih bahasa pribumi dan bahasa-bahasa yang digunakan oleh para imigran yang tinggal di Amerika Serikat.


Mind blowing nggak sih dengan juara satunya? Semoga ini jadi menambah pengetahuan kita. Terima kasih.