Hm, sudah lama banget ya Miss Rizu nggak mencatat learning log disini. Setahun. Selama setahun, banyak yang Miss Rizu pelajari, baik di bidang perbahasaan (?) maupun di bidang ilmu lainnya. Kali ini, untuk menyegarkan kembali blog yang telah lama tidak update, Miss mau catat tentang “Have Been To” dan “Have Gone To”. Yak, tentang tenses, khususnya Present Perfect Tense.
Perfect.
Pasti banyak yang mengira maksud perfect ini adalah sempurna. Memang benar, tapi perfect lebih merujuk kepada kegiatan yang telah selesai dilakukan. Mau hasil kegiatannya itu hancur atau sempurna, istilah dalam English Grammar itu tetap “perfect”. You have completed that thing.
Jadi, Present Perfect Tense itu menggambarkan kegiatan yang sudah atau pernah terjadi, atau barusan selesai dilakukan. Jadi, kalau dalam terjemahannya ke Bahasa Indonesia, kata kuncinya itu “sudah”, “pernah”, “baru saja”, dan untuk bentuk kalimat negatifnya “belum”.
Sebenarnya Present Perfect Tense sering membuat bingung siswa Miss dan Miss sendiri kalau enggak jeli dengan keyword atau kata kunci keterangannya. Okelah, dengan keterangan, mampulah kita membedakannya. Namun jika tidak ada keterangannya? Hanya pattern S-V-O? Ya, kita perlu membedah makna kalimatnya, atau konteks yang tersedia jika sebelum kalimat itu ada pertanyaan atau berbentuk percakapan. Oke, untuk bahasan soal Perfect Tenses lebih lanjut, akan dibahas di postingan lain.
Kembali ke judul utama,
Jadi, saat membahas tentang Present Perfect Tense, Miss dihadapkan sebuah persoalan yang luput dari perhatian padahal penting, yaitu tentang “Have Been To” dan “Have Gone To”. Saat pertama melihat contoh kalimat yang menggunakan kedua macam Predikat itu, kayaknya artinya sama. Tetapi, wait, setelah dipahami dari percakapan yang tertera, ternyata ada perbedaan makna.
Bedanya “Have Been To” dan “Have Gone To”
Bisa dibilang, “Have Gone To” itu dari:
I go to Jakarta
I went to Jakarta
I am going to Jakarta
I was going to Jakarta
I will go to Jakarta
I have gone to Jakarta
Tapi kalau “Have Been To”?
I am to Jakarta
I was to Jakarta
I am being to Jakarta
I have been to Jakarta...?
Terdengar janggal.
Hm, dengan keterbatasan pengetahuan Miss, kayaknya I can’t figure out darimana “Have Been To” itu. Jadi bisa disimpulkan “Have Been To” nggak serelevan itu, nggak bisa “diterjemahkan” ke tenses lain semudah “Have Gone To”. Kalau ada yang mau bantu menjelaskan secara linguistik, mari, diterima penjelasannya di komentar.
Dengan contoh kalimat yang diberikan:
A = Are you going to the canteen?
B = No, I have been to the canteen. I got 2 fries and coffee milk for us. Here.
A = Oh, thank you.
B = No problem. I understand you had a hard time to finish that task and you might get nothing when you got there at this time.
A = Ahaha, how nice you are, man.
B = Anyway, where’s Kayla? I want to return her book.
A = I am not sure. I think she has gone to the library. That nerdy girl. You like her?
B = What are you talking about? She’s my cousin.
A = Who knows.
Dari makna percakapan diatas, mungkin kita bisa tarik kesimpulan kalau “ Have Been To” dan “Have Gone To” sama-sama membicarakan tentang kunjungan seseorang ke suatu tempat, tetapi dengan perbedaan:
1. Have Been To
Have Been To digunakan untuk membicarakan kunjungan seseorang ke suatu tempat, yang sudah selesai kunjungannya, dan orangnya SUDAH KEMBALI. Have Been To bisa juga untuk ngomongin tempat yang pernah dikunjungi selama hidup, tapi orangnya SUDAH ENGGAK TINGGAL DISANA LAGI alias sudah pindah.
2. Have Gone To
Have Gone To digunakan untuk membicarakan kunjungan seseorang ke suatu tempat, dan dia BELUM PULANG. Which means, kunjungannya BELUM SELESAI DAN DIA BELUM PULANG.
Jadi, kalau dibedah makna contoh kalimat diatas tadi:
1. I have been to the canteen
Artinya, “Saya barusan ke kantin”, lebih dalam lagi maknanya “Saya barusan dari kantin, dan sekarang aku SUDAH KEMBALI ke kelas.”
2. She has gone to the library
Artinya, “Dia sudah pergi ke perpustakaan”, atau lebih dalam lagi, “Dia sudah cus ke perpus dan BELUM KEMBALI ke kelas hingga saat percakapan ini berlangsung.”
Oke, jadi kita ambil contoh kalimat lebih simpel yang identik.
1. I have been to Jakarta.
2. I have gone to Jakarta.
Makna kalimat yang nomor (1) itu, artinya “Saya pernah tinggal di Jakarta”, yang artinya lagi, “Saya pernah disana, tapi SEKARANG ENGGAK LAGI. Saya SUDAH TINGGAL disini sekarang.”
“Ya, disini. Di hatimu.”
Oke, kembali ke topik utama.
Makna kalimat nomor (2) itu, artinya “Saya sudah ke Jakarta”, yang artinya lagi, “Saya sudah cus ke Jakarta, dan SEKARANG LAGI ENGGAK DISINI, dan aku BELUM PULANG.”
“Jadi, tunggu aku sampai pulang, ya.”
Bagaimana, sudah dapat perbedaannya?